Mulai Bisnis dengan Metode ATM, Amati Tiru Modifikasi


Mau buka bisnis, tapi masih bingung? Mau jualan ini itu, tapi udah banyak yang jual. Enaknya gimana, ya? Kalau MinCheck boleh memberi kamu saran, sih, mending kamu coba pakai teknik amati tiru modifikasi.

Udah tahu soal teknik yang satu ini belum, DoCheckers? ATM adalah singkatan dari amati tiru dan modifikasi. Sebenarnya, sih, teknik ini nggak cuma bisa diterapkan dalam ide bisnis saja, lho. Namun, kamu juga bisa memanfaatkan metode ini untuk mencari inspirasi ataupun referensi jika kamu adalah seseorang yang berkecimpung di dunia kreatif, seperti penulis ataupun content creator.

Baca Juga: 7 Tips Ampuh Cara Jadi Content Creator untuk Pemula

Pengertian Metode Amati Tiru Modifikasi (ATM)

Lalu, sebenarnya apa itu metode ATM? Berdasarkan jurnal dari Universitas Negeri Makassar, metode amati tiru modifikasi ini awalnya merupakan sebuah metode yang diciptakan Ki Hajar Dewantoro. Awalnya, metode ini digunakan untuk pembelajaran bagi muridnya. Istilahnya juga bukan ATM, tetapi 3N. Soalnya, istilah ini berasal dari tiga kata bahasa Jawa yang berawalan huruf n, yakni niteni, nirokke, dan nambahi. Yah, kira-kira maknanya sama dengan amati tiru modifikasi.

Sementara itu, metode ATM dalam konteks bisnis juga kurang lebih memiliki kesamaan. ATM alias amati tiru modifikasi adalah sebuah metode yang biasa dipakai untuk mengembangkan suatu model ataupun ide yang telah diamati. Tentunya, metode ATM ini berbeda dengan menjiplak atau plagiasi, ya! Metode ini lebih ditekankan untuk menganalisis berbagai kekurangan dan kelebihan yang ada, agar kamu bisa memodfikiasinya menjadi lebih baik. Paling tidak, kamu bisa menemukan unsur kebaruan.

Misalnya, kamu memiliki ide bisnis untuk membuka usaha makanan. Akan tetapi, kamu merasa kalau idemu terlalu biasa dan pesaingnya pun sudah menjamur. Lalu, apa yang akan kamu lakukan? Coba terapkan metode amati tiru modifikasi! Akan tetapi, kamu tentu perlu mengetahui berbagai unsur yang ada dalam teknik ATM, yakni amati tiru modifikasi. Apa saja penjelasan dari masing-masing unsur tersebut? Yuk, simak yang berikut ini!

Baca Juga: Komponen Analisis SWOT dan Cara Penerapannya dalam Bisnis

Amati

Kamu perlu melakukan proses amati sebelum lanjut ke tahap tiru dan modifikasi.
Kamu perlu melakukan proses amati sebelum lanjut ke tahap tiru dan modifikasi. (Gambar Startup Stock Photos via Pexels)

Menurut laman KoinWorks, proses amati dalam teknik amati tiru modifikasi tak hanya sekedar mengamati bisnis yang dijalankan oleh kompetitor ataupun brand ternama, lho. Akan tetapi, kamu dituntut untuk benar-benar mempelajari berbagai aspek yang ada, baik itu dari segi produknya, strategi pemasarannya, maupun berbagai hal lainnya yang bisa kamu amati. Pengamatan mendalam ini dimaksudkan agar nantinya kamu lebih paham tentang berbagai seluk beluknya, termasuk bagaimana cara untuk mengeksekusinya. Bahkan, kamu juga bisa mengevaluasi kekurangan yang ada dalam bisnismu selama ini, lho.

Tiru

Dalam teknik amati tiru modifikasi, kamu memang bisa membuat tiruan dari apa yang telah kamu amati. Namun, kamu tentu tidak bisa sembarangan menjiplaknya, ya! Hal ini disebabkan oleh adanya keterikatan antara perusahaan dengan hukum. Jadi, kamu tetap perlu berhati-hati ketika melakukannya, ya, DoCheckers! Untuk hal yang bisa kamu tiru dalam memulai bisnis dengan metode amati tiru modifikasi adalah sebagai berikut:

  • Prinsip Usaha
  • Proses Produksi
  • Strategi Pemasaran
  • Alat yang Digunakan
  • Standar Pelayanan
  • Sistem Manajemen
  • Spirit dan Mentalitas

Modifikasi

Setelah selesai menjalankan proses amati dan tiru, selanjutnya kamu perlu melakukan modifikasi. Menurut MinCheck, tahapan modifikasi adalah yang paling seru. Soalnya, kamu perlu menghadirkan kebaruan dari apa yang telah kamu amati dan tiru. Hal inilah yang membedakan teknik ATM dengan plagiasi atau menjiplak. Nah, di sinilah kemampuan berpikir kreatif kamu diperlukan.

Baca Juga: Ini 5 Langkah Ampuh untuk Melatih Cara Berpikir Kreatif

Tips Melakukan Metode Amati Tiru dan Modifikasi (ATM)

Dalam mengeksekusi metode amati tiru dan modifikasi dalam bisnismu, tentu ada banyak hal yang perlu diperhatikan. Jika idemu adalah untuk membuka bisnis makanan, temukan unsur kebaruan yang berpotensi untuk membuat produk daganganmu menjadi unik. Coba kamu amati, deh. Di sekitarmu pasti ada banyak restoran fast food yang menyediakan menu makanan yang sama. Akan tetapi, bagaimana mereka bisa menarik pelanggan untuk datang? Jawabannya sederhana, karena setiap brand tentu memiliki ciri khas masing-masing yang membedakan produknya dengan kompetitor.

Inilah poin krusial yang membuat metode amati tiru dan modifikasi menjadi begitu powerful. Rahasianya ada pada tahap modifikasi yang dijalankan. Para brand ternama mempunyai ciri khas dalam produknya, baik dari segi cita rasa, penyajian, dan varian produk. Jadi, meskipun produknya sama, tetapi mereka tetap mencoba menghadirkan suatu kebaruan. Nggak cuma itu, branding juga berperan besar, lho. Maka dari itu, kamu perlu memperhatikan branding dari bisnis yang akan kamu rintis juga, ya!

Baca Juga: Biar Gak Salah, Ketahui Perbedaan Branding dan Marketing

Batas Aman Melakukan ATM

Perhatikan batasan-batasan ketika melakukan metode amati tiru modifikasi
Perhatikan batasan-batasan ketika melakukan metode ATM. (Gambar Travis Saylor via Pexels)

Lalu, bagaimana tolak ukurnya untuk menentukan apakah metode ATM yang kamu jalankan masih aman atau tidak? Adakah batas aman melakukan metode amati tiru modifikasi ini? Tentunya, hal ini tergantung dari bagaimana eksekusi kamu nantinya atas metode tersebut. Akan tetapi, MinCheck rasa kamu akan aman jika setidaknya bisa menghasilkan suatu kebaruan dalam proses amati tiru dan modifikasi ini. Kebaruan ini juga kembali lagi pada objek apa yang kamu amati. Misalnya, kalau kamu ingin membuka usaha makanan, tentunya kamu tak bisa menggunakan resep orang lain. Begitu pula dengan logo, nama, dll.

MinCheck kasih kamu contoh konkretnya, deh. Salah satu hal yang paling mudah kamu amati mungkin adalah logo ataupun nama usaha. Hal ini sebenarnya nggak masalah kalau kamu bisa memunculkan kebaruan atau nilai pembeda di situ. Misalnya, kamu sangat menyukai logo Starbucks, kamu bisa menggunakan template logo tersebut. Asalkan, kamu bisa mengubahnya, seperti warna, nama, font, dan tentunya ikon wanita yang khas dengan Starbucks itu perlu kamu ganti.

Selain itu, kamu juga perlu memperhatikan kepentingan atau tujuanmu jika ingin menggunakan metode amati tiru dan modifikasi. Berangkat dari booming-nya ayam geprek beberapa tahun lalu, muncul juga permasalahan yang timbul. Hal ini dikarenakan terdapat dua brand ayam geprek yang memiliki kesamaan, baik dari nama, maupun logo. Kebetulan, keduanya juga bergerak di bidang yang sama pula. Jadi, terdapat anggapan mengenai adanya plagiasi dan semacamnya. Maka dari itu, kamu perlu berhati-hati saat menggunakan metode amati tiru modfikasi.

Sebenarnya, sih, akan lebih baik kalau kamu bisa mencocokkan sesuatu yang telah kamu analisis dengan identitas yang sudah ada di perusahaanmu. Selain mendapatkan variasi dan kebaruan, kamu juga memperkuat branding dalam waktu yang bersamaan. Untuk lebih jelasnya, kamu bisa simak contoh penerapan metode ATM berikut ini!

Contoh Penerapan Amati Tiru Modifikasi

Kamu pasti sering melihat berbagai produk atau branding dari berbagai brand ternama yang sepintas nampak mirip. Kamu masih ingat kan dengan booming-nya tren ayam geprek beberapa tahun lalu? Kalau kamu amati sekilas, setiap tempat makan yang menyediakan menu ayam geprek pasti punya ciri khasnya sendiri. Biasanya, sih, terdapat keunikan dari segi sambalnya. Sampai akhirnya, ada pihak yang berinovasi dengan menambahkan keju dan berbagai elemen tambahan lain agar bisa bersaing. Nah, kira-kira begitulah gambaran sederhananya, ya, DoCheckers. Jadi, setidaknya munculkan kebaruan dari apa yang kamu amati, ya!

Seperti yang MinCheck katakan tadi, kamu bisa menyesuaikannya dengan ciri khas dari brand kamu sendiri. Misalnya, kamu sebagai content writer sedang mencari ide tulisan artikel. Kamu boleh saja mengadopsi ide dari penulis lain. Akan tetapi, kamu hanya boleh mengadopsi ide secara umum saja, ya! Kamu tidak diperkenankan untuk mengambil ide-ide yang terlalu detail. Nah, di sinilah kamu bisa melakukan teknik amati, tiru, dan modifikasi. Kamu hanya perlu memodifikasi ide tersebut dan disesuaikan dengan gaya penulisan darimu sendiri dan dari tempatmu bekerja.

Sekarang kamu sudah lebih paham tentang metode amati tiru dan modifikasi ini kan? Untuk menerapkan metode ATM ini, kayaknya kamu perlu bikin to-do list, deh, biar nggak lupa. MinCheck sangat merekomendasikan kamu untuk membuatnya dengan aplikasi DoCheck. Ada fitur reminder buat ngingetin kamu yang sering lupa, lho. Selain itu, kamu juga bisa pantau terus progress dari goals kamu. Canggih banget, kan? Kalau gitu, tunggu apa lagi? Unduh DoCheck di Play Store dan App Store sekarang juga.


Terbaru

Kategori

Scroll to Top