Jenis-jenis partnership yang bisa kamu pilih.

Pengertian Business Partnership dan Jenisnya yang Perlu Kamu Tahu


Apabila kamu memulai bisnis, kamu akan mengenal istilah partnership dalam pola kepemilikan modal atau usaha. Business Partnership adalah bisnis yang memiliki banyak pemilik. Agar kamu mengetahui dengan jelas tentang apa itu partnership dalam dunia bisnis, simak ulasan berikut sampai selesai, ya!

Baca juga: 5+ Tips Ampuh Memilih Partner Bisnis Biar Gak Kegocek

Pengertian Business Partnership

Kerja sama bisnis bisa membuat usahamu berkembang pesat.
Kerja sama bisnis bisa membuat usahamu berkembang pesat. Foto oleh Pavel Danilyuk via Pexels.

Dalam membangun bisnis kamu pasti akan mencari cara agar usaha bisnis kamu dapat bertahan lebih lama dan mampu untuk bersaing dengan kompetitor. Selain itu, kamu akan berusaha untuk selalu melakukan inovasi pada produk-produk yang sudah ada. Dengan kata lain, seorang pengusaha pasti membutuhkan modal untuk mempertahankan usaha yang telah dibangunnya. Oleh karena hal ini business partnership kemudian perlu diadakan.

Melansir dari Jurnal.id business partnership adalah bisnis dengan banyak pemilik, yang masing-masing telah berinvestasi dalam bisnis tersebut. Berdasarkan KBBI, kemitraan sendiri memiliki arti perihal hubungan (jalinan kerja sama dan sebagainya) sebagai mitra. Jadi, dalam membantu perkembangan bisnis dan memenuhi kebutuhan pendanaan modal di dalamnya, kamu akan sangat membutuhkan kerja sama yang baik dengan orang lain. Oleh karena itu, sebagai pemilik bisnis kamu akan memerlukan kemampuan berkomunikasi yang baik agar bisa memenuhi kebutuhan ini dalam bisnis.

Bersumber dari laman Investopedia, partnership adalah dua pihak atau lebih yang mengurus suatu bisnis dan membagi omset yang didapatkannya. Hal ini tentunya berbeda dengan joint venture yang dilakukan oleh dua atau lebih perusahaan, karena partnership hanya berlaku untuk himpunan perorangan. Jadi, business partner adalah orang yang bekerja sama dalam bisnis dengan suatu perjanjian dan jenis tertentu.

Baca juga: Bisnis Mandek? Coba Pakai Metode Amati Tiru Modifikasi!

Kelebihan Business Partnership

Tentunya kamu ingin meraih kesuksesan dalam menjalankan bisnis. Hal ini bisa kamu raih dengan menggunakan business partnership. Kemudian apa lagi kelebihan dari cara kerja ini? Berikut penjelasannnya.

  1. Kamu akan lebih mudah mendapatkan modal tambahan dan memungkinkan adanya perluasan bisnis.
  2. Keterampilan yang dimiliki masing-masing bisa saling melengkapi keterbatasan dalam menjalankan bisnis.
  3. Dapat lebih mudah membagi laba atau keuntungan berdasarkan kesepakatan yang sudah ditentukan pada awal kerja sama. Pada pembagian laba, perbandingannya bisa berbeda dengan perbandingan modal, sebab tanggung jawab dan beban kerja ketika menjalankan bisnis juga bisa berbeda.
  4. Mudah dalam mencari mitra pasif atau komanditer. Dengan adanya mitra komanditer ini merupakan kelebihan dalam partnership. Hal ini memudahkan dalam proses akomodasi orang-orang yang memiliki modal namun tidak mau ribet dalam menjalankan bisnis. Selain itu partner juga bersedia untuk mengambil risiko hanya pada uang yang ditanamkan tersebut.
  5. Lebih cepat dan luwes dalam beradaptasi dan bisa lebih cepat dalam mengambil keputusan.

Kekurangan Business Partnership

Selain kelebihan, kamu juga perlu mengetahui kekurangan business partnership. Hal ini agar kamu lebih memahami bagaimana memilih tindakan yang tepat saat akan menjalankan business partnership. Kekurangan business partnership adalah sebagai berikut:

  1. Kewajiban tidak terbatas, yang mengharuskan pemilik mempertanggungjawabkan kewajibannya hingga ke harta pribadi (kecuali mitra pasif). Ini bisa membuat kamu kesulitan dalam mengelola keungan pribadi dan keuangan bersama.
  2. Akumulasi modal yang masih kurang optimal. Meskipun bentuk usaha kemitraan masih lebih baik dalam mencari modal yang lebih besar dibandingkan mitra perorangan, namun bentuk usaha ini masih dianggap kurang efektif jika dibandingkan dengan usaha perseorangan.
  3. Kesulitan untuk keluar dari kemitraan, karena dalam sebuah kemitraan apabila ingin menarik diri biasanya saham yang ingin melepaskan diri harus dijual ke mitra yang lain. Padahal, seringkali mitra yang lain tidak berniat atau tidak memiliki dana yang cukup untuk membeli saham mitra yang ingin keluar. Sehingga seringkali kemitraan harus dibubarkan, yang membuat permasalahan menjadi lebih rumit, apalagi seringkali nama menjadi trade mark yang diingat oleh para pelanggan atau konsumen.
  4. Kurang berkesinambungan, dapat terjadi apabila ahli waris dari pihak yang meninggal tidak mau ber-partner dengan mitra sang pewaris.
  5. Lebih berpotensi terjadi konflik.

Apa Saja Jenis Partnership?

Pilih jenis partnership yang tepat untuk bisnismu.
Pilih jenis partnership yang tepat untuk bisnismu. Foto oleh Edmond Dantès via Pexels.

Sebelum memulai business partnership, kamu harus menentukan jenis kemitraan apa yang kamu inginkan. Kamu bisa memilihnya berdasarkan kebutuhan bisnis atau model bisnis yang sedang kamu kembangkan. Selain itu, partner bisnis ini tidak harus orang asing yang kamu kenal saat berbisnis saja melainkan bisa juga melakukan hubungan kerja sama dengan orang terdekat atau teman.

Jenis partnership salah satunya adalah Kemitraan Umum. Ini terdiri dari mitra yang berpartisipasi dalam operasi sehari-hari dari kemitraan adalah siapa yang bertanggung jawab sebagai pemilik utang dan tuntutan hukum.

  1. Kemitraan Terbatas, memiliki satu mitra umum yang mengelola bisnis dan satu atau lebih mitra terbatas yang tidak berpartisipasi dalam operasi kemitraan dan yang tidak memiliki tanggung jawab.
  2. Kemitraan Pertanggungan Terbatas, serupa dengan kemitraan terbatas, namun mungkin ada beberapa mitra umum.

Contoh-Contoh Business Partnership

Contoh business partnership adalah sebagai berikut:

  1. General Partnership (GP)
    General Partnership merupakan jenis kerja sama yang dijalankan secara merata. Jadi, partner sama-sama aktif dalam operasional sehari-hari dan turut bertanggung jawab penuh atas utang dan permasalahan apa pun yang mengikat secara hukum.
  2. Limited Partnership (LP)
    Dalam jenis ini terdapat partner yang tidak melakukan hal yang serupa dengan pemilik bisnis sesungguhnya. Mereka disebut juga dengan silent partner. Dalam bagi hasil, tentu semuanya akan mendapatkan sesuai dengan kapasitas kerja. Silent partner juga tidak bertanggung jawab atas utang dan permasalahan hukum.
  3. Limited Liability Partnership (LLP)
    Biasanya pihak yang menjalankan jenis partnership yang satu ini adalah mereka yang bekerja dalam satu bidang. Misalnya hanya di bidang akuntansi, pengacara, dan lain sebagainya. Perlindungan hukum diterapkan pada semua partner, baik yang umum maupun terbatas (seperti silent partner)

Setelah mengetahui tiga jenis partnership, kamu juga perlu mengetahui jenis-jenis partner dalam kerja sama bisnis dilansir dari artikel Glints.

1. General & Limited Partners

General partners adalah pihak-pihak yang mengatur partnership, menjalankan operasional sehari-hari, dan bertanggung jawab atas semua hal yang terjadi terhadap bisnisnya. 

Sementara limited partners hanya berinvestasi saja, tanpa ikut campur dalam urusan manajemen.

2. Partner Beda Tingkat

Maksud dari tingkat di sini adalah misalkan ada partner junior dan senior. Titel ini membedakan kewajiban, tugas, dan hak-hak yang dimiliki oleh tiap partner.

Contohnya adalah junior partner harus membayar uang muka sebagai investasi di bisnis sebesar Rp10.000.000, sedangkan senior partner lima kali lipatnya. 

Dengan perbedaan jumlah investasi, tentu senior partner memiliki hak dan wewenang yang lebih banyak jika dibandingkan dengan junior partner.

Baca juga: Wajib Tahu! 7+ Dos & Don’ts dalam Kerja Sama Bisnis

Cara Memilih Jenis Partnership

Memilih partner bisnis adalah hal yang krusial untuk bisnismu.
Memilih partner bisnis adalah hal yang krusial untuk bisnismu. Foto oleh Amina Filkins via Pexels.

Apabila bisnis yang kamu jalankan merupakan usaha mikro, kecil, atau menengah kamu mungkin tidak perlu terlalu bingung untuk menentukan jenis partnership skala kecil. Kamu cukup mempertimbangkan kondisi bisnis saat ini sebelum melakukan kerja sama.

Ukur terlebih dahulu kapasitas bisnis yang dimiliki untuk menentukan kebutuhan kerja sama yang ingin dijalin. Jika memang bisnis yang dijalankan sudah cukup besar dan memiliki legalitas yang dibutuhkan, tak ada salahnya untuk memiliki salah satu dari jenis-jenis partnership yang sudah dijelaskan di atas.

Namun, apabila bisnis yang ingin dijalankan memiliki rencana pengembangan yang cukup besar, tidak ada salahnya untuk menjalin kerja sama secara informal terlebih dahulu dengan kontrak yang tidak terlalu mengikat. Model kerja sama ini sebenarnya sudah cukup umum diterapkan dalam dunia bisnis, khususnya untuk kamu yang bergerak di sektor usaha mikro, kecil, dan menengah.

Kamu yang ingin menjalin hubungan kerja sama secara informal dengan pelaku bisnis lainnya, ingat selalu untuk mencermati dengan baik setiap perjanjian kerja sama. Misalnya, memperhatikan sejauh mana kewajiban kontrak yang perlu dijalankan, pembagian tanggung jawab, dan juga bagaimana pembagian keuntungan yang nanti akan diterima masing-masing pihak,

Nah, itu dia jenis-jenis partnership yang bisa kamu terapkan dalam bisnis yang kamu kembangkan. Jangan ragu untuk berkolaborasi dengan lebih banyak pelaku usaha lainnya. Kamu mungkin akan mendapatkan banyak keuntungan dan pengetahuan tentang bisnis dari bekerja sama dalam partnership.

Dalam menjalankan bisnis pasti ada banyak hal yang perlu kamu lakukan di setiap harinya. Agar semuanya bisa terlaksana dengan baik, kamu bisa menggunakan aplikasi DoCheck untuk mencatat apa saja yang harus kamu lakukan. Kamu juga bisa menggunakan aplikasi ini bersama tim, lho. Unduh aplikasinya di Play Store dan App Store sekarang!

Baca juga: Visual Branding: Pengertian, Manfaat, dan Strategi untuk Bisnis


Terbaru

Kategori

Scroll to Top