Cara Membuat Konten Edukatif ala Farhan, Yuk Simak!


Era sosial media sekarang ini memungkinkan tiap orang untuk membagikan pemikiran dan pengetahuannya melalui berbagai platform yang tersedia dalam. Contoh konten media sosial ada berbagai macam jenisnya, mulai dari hiburan sampai konten edukatif. Namun, tak semua orang yang membuat konten bisa sukses. Itulah yang menjadi tantangannya jika kamu ingin berkarier di dunia konten digital, yakni menemukan formula yang selaras antara minat dan bakat kamu serta target audiens.

Konten kreator yang membuat konten edukasi sudah menjamur, namun yang bisa mengemasnya jadi menarik hanya segelintir. Maka dari itu, masih banyak ruang bagi kamu untuk dicoba.Lalu, gimana caranya biar kamu bisa survive di dunia konten digital, khususnya untuk konten edukasi? Kemudian, gimana cara memulainya? Mari simak artikel ini sampai habis! Ada tips langsung dari seorang content creator ternama, lho!

Baca juga: 7 Tips Ampuh Cara Jadi Content Creator untuk Pemula

Pengertian Konten Edukatif

Konten edukatif adalah jenis konten yang ditujukan untuk menyampaikan informasi atau pengetahuan baru kepada para audiens. Contoh penerapannya adalah konten seputar tutorial atau prosedur, seperti cara agar mahir public speaking, cara agar menjadi lebih produktif, dan lain-lain. Penerapan lainnya adalah dengan memberikan penjelasan mengenai suatu persoalan dengan lebih mendetail, misalnya konten yang menjelaskan seputar pelajaran sekolah.

Inti dari konten edukasi adalah memberikan informasi kepada para audiens, sehingga mereka yang tadinya tidak tahu menjadi tahu. Tentu saja ini merupakan ladang yang menarik, terutama buat kamu yang suka menyampaikan pendapat, pengalaman, dan pengetahuan kamu kepada orang lain. Terlebih lagi, sekarang ini juga makin banyak kreator yang menggunakan latar belakang pendidikannya untuk membuat konten seputar mata pelajaran dan mata kuliah tertentu. Hal ini tentu bisa kamu jadikan sarana untuk latihan, terutama buat kamu yang memang bercita-cita untuk menjadi guru ataupun dosen.

Contoh Konten Edukatif

Ada banyak contoh konten edukasi di berbagai platform sosial media.
Ada banyak contoh konten edukasi di berbagai platform sosial media. (Gambar Yaroslav Shuraev via Pexels)

Contoh konten edukasi di sosial media tersedia dalam berbagai bentuk, seperti tulisan, audio, video, gambar, dan lain-lain. Kamu sendiri juga bisa menemukan berbagai contoh konten edukasi pada hampir setiap platform media sosial, seperti YouTube, Instagram, dan TikTok. Misalnya seperti website dan sosial media DoCheck yang memberi edukasi seputar produktivitas, bisnis, dan lain-lain. Contoh lainnya adalah konten-konten dari Farhan yang ia bagikan melalui berbagai platform sosial media pribadinya, @farrhnn.

Nah, kalau kamu lagi coba-coba buat mencari konten edukatif untuk menambah wawasan, bisa coba ikuti keduanya, ya! Sebaliknya, kalau kamu baru mau jadi content creator, simak tips membuat konten dari Farhan berikut ini yuk!

Baca juga: Tips Membuat Konten “Emosional” ala Levina Purnamadewi

To-do list Membuat Konten Edukatif ala Farhan

Beberapa waktu lalu, tepatnya pada 28 Oktober 2022, DoCheck baru saja merayakan first anniversary-nya, lho. Pada perayaan perayaan hari jadi tersebut, DoCheck berkolaborasi dengan Farhan, seorang penggiat konten edukatif, untuk menjadi pembicara di acara bertajuk “YOUth In Action: Celebrate Creative Generation” yang digelar secara daring. Apabila kamu ingin menonton kembali pelaksanaan acaranya, kamu bisa simak di bawah ini, ya, DoCheckers!

Dalam acara tersebut, Farhan membagikan pengalamannya sepanjang menjadi content creator. Selain itu, sosok yang terkenal dengan pembahasan seputar produktivitas dan matematika ini turut membagikan beberapa tips buat kamu yang berkeinginan untuk membuat konten edukasi yang menarik. Kira-kira, apa saja kiat-kiat yang ia bagikan? Yuk simak yang berikut ini!

1. Kenali Audiens

Selayaknya bisnis, langkah pertama yang harus dilakukan content creator pemula adalah menentukan target pasar yang akan dituju. Kalau kamu belum paham, target pasar merupakan sebuah sekelompok masyarakat yang dengan sengaja kamu incar dengan membuat konten yang diperuntukkan khusus untuk mereka. Biasanya, ada beberapa bentuk kesamaan dalam diri sekelompok orang tersebut. Entah itu dari segi jenis kelamin, kelompok usia, pekerjaan, dan lain-lain.

Mengapa hal ini penting untuk ditentukan? Mengapa tidak asal bikin konten sesuai apa yang kita mau saja? Hal ini dikarenakan target audiens juga akan mempermudah kamu dalam menentukan isi konten yang akan disajikan. Sebagai contoh, target audiens remaja dan anak-anak tentu memerlukan penyampaian yang berbeda. Selain itu, masalah dan kebutuhannya juga berbeda. Begitu pula dengan anak sekolahan, anak kuliah, serta fresh graduate. Maka dari itu, kamu juga perlu menggunakan strategi target pasar yang tepat agar dapat disesuaikan dengan konten yang kamu buat.

Baca juga: Strategi Target Pasar dalam Bisnis dan Cara Menentukannya

Apabila kamu adalah seorang pemula, maka pasar yang terlihat paling menjanjikan untuk konten edukatif saat ini adalah pangsa pasar remaja. Target audiens ini juga dapat kamu sesuaikan dengan gaya penyampaian yang lebih luwes biar gak terkesan kaku dan lebih fun.

2. Berikan Penjelasan Materi yang “Berisi”, Namun Tetap Fun

Salah satu tantangan bagi para kreator yang mengusung konten edukatif adalah penyampaian atau pengemasan kontennya. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan para audiens cenderung menuntut kamu untuk memberikan penjelasan selengkap mungkin, tetapi dengan cara paling simpel dan menyenangkan. Salah satu alasannya adalah karena audiens yang menikmati konten edukasi, seperti konten soal materi pembelajaran sedang berusaha untuk menemukan cara belajar alternatif. Bisa jadi mereka kurang paham jika harus belajar sendiri dengan mengacu pada buku pelajaran.

Maka dari itu, salah satu tugas kamu sebagai content creator adalah penyampaian yang tetap berisi meskipun lebih ringkas supaya orang yang menyimak konten kamu dapat lebih mudah mengerti.

3. Buat Konten yang Punya Ciri Khas

Tantangan lain bagi seorang content creator adalah menemukan ciri khas yang dapat membedakan diri kamu dengan para kreator lain. Seperti yang MinCheck sempat singgung di awal, pembuat konten edukatif sudah menjamur di berbagai platform dengan cirinya masing-masing. Maka dari itu, kamu tidak bisa bersaing jika tak memberi warna yang berbeda dari para kompetitor. Kamu dapat memberi ciri khas dari segi penyampaian, bahasa yang digunakan, ataupun dari unsur lainnya. Salah satu manfaat memiliki ciri khas bagi seorang content creator yakni lebih mudah dikenal oleh audiens, serta memperkuat branding diri.

Baca juga: Mengenal Personal Branding: Tidak Sama dengan Pencitraan!

4. Konsisten

Konsisten sangat diperlukan dalam membuat konten.
Konsisten sangat diperlukan dalam membuat konten. (Gambar Soundtrap via Unsplash)

Salah satu hal yang paling ditekankan oleh Farhan kepada para calon content creator adalah pentingnya konsisten. Menurutnya, segala hal yang telah kamu upayakan tidak akan berarti apa-apa jika tidak kamu teruskan. Apabila kamu masih memiliki kesibukan lainnya, maka yang harus dibenahi adalah kemampuan kamu dalam mengatur waktu, bukannya justru menghambat kegiatan lainnya. Jika kamu terus memiliki mindset seperti ini dan tak bisa konsisten, maka kamu tidak akan berkembang.

Maka dari itu, akan jauh lebih baik untuk terus konsisten, meskipun mungkin hasilnya tidak 100% maksimal. Kamu bisa coba belajar dengan prinsip 1% agar bisa konsisten. Menurut laman SehatQ, menjaga konsistensi seperti ini mampu membuat kamu lebih yakin dengan tujuan yang ingin diraih. Selain itu, disiplin untuk terus konsisten juga bisa menjauhkan kamu dari gangguan mental karena kebiasaan menyalahkan diri sendiri ketika gagal, lho.

Salah satu alasan seseorang tidak bisa menjaga konsistensi adalah karena hilangnya motivasi dan rasa tidak puas dalam dirinya. Padahal, itu merupakan bagian dari proses kamu untuk berkembang. Apabila kamu memeriksa berbagai contoh konten edukatif yang pertama kali dibuat oleh para content creator, pasti jarang ada yang langsung bagus. Mereka perlu melewati berbagai proses sebelum menjadi diri mereka yang sukses seperti sekarang. Hal serupa pun berlaku untuk kamu, ya, DoCheckers! Semangat dan harus tetap konsisten!

Kesimpulan

Konten edukasi sudah banyak bermunculan di berbagai platform. Kamu bahkan bisa menemukan berbagai contoh konten edukatif dengan ciri khas kreatornya yang berbeda-beda. Maka dari itu, kamu perlu menemukan ciri khas ala kamu sendiri jika ingin membuat konten. Selain itu, penting juga bagi kamu untuk lebih mengenali audiens, memberikan materi secara simpel, dan menjaga konsistensi.

Jika kamu tertarik untuk menjadi content creator, kamu bisa mengikuti to-do list dari Farhan tadi. Biar lebih gampang, kamu bisa mengaksesnya langsung dari social to-do list app DoCheck, ya! Selain to-do list dari Farhan tadi, ada banyak to-do list dari para KOL lainnya yang gak kalah menarik dan inspiratif, lho! Kamu juga bisa bikin goals versi kamu sendiri, serta berkolaborasi dengan cara mengundang teman. Cocok banget buat kamu yang bikin konten edukatif bareng teman. Yuk, mulai langkah produktif menjadi content creator pakai aplikasi DoCheck!  Download aplikasinya di Play Store atau App Store secara gratis!


Terbaru

Kategori

Scroll to Top