contoh manajemen proyek

Inilah 10 Contoh Manajemen Proyek yang Harus Kamu Ketahui


Dalam dunia bisnis dan usaha, proyek dan manajemen proyek tidak dapat terpisahkan. Keduanya saling berkaitan erat dan saling mempengaruhi satu sama lain. Karena setiap proyek memiliki manajemen yang berbeda.

Contoh manajemen proyek yang sering terlihat misalnya seperti proyek konstruksi jalan.

Pada proyek tersebut, tentunya DoCheckers harus memperhitungkan biaya, waktu, sumber daya, hingga hal-hal lain yang masih berkaitan dengan proyek. Semua komponen tersebut, akan perusahaan rencanakan dengan baik.

Harapannya tentu agar proyek bisa berjalan sesuai rencana dan target dapat tercapai. Sebelum membahas lebih jauh tentang contoh dari manajemen proyek, kamu dapat menyimak tentang pengertiannya berikut ini.

Pengertian Manajemen Proyek

Seperti yang telah MinCheck bahas sebelumnya, proyek dan manajemen proyek sangat berbeda. Proyek adalah sesuatu yang dikerjakan. Sementara itu, manajemen proyek adalah suatu metode untuk mengatur pekerjaan agar tujuan bisa tercapai secara efisien dan efektif.

Jadi proyek yang dikerjakan bisa sesuai rencana dan tujuan awal. Selain itu, kegiatan manajemen bisa terorganisir, lebih cermat, dan proyek bisa selesai tepat waktu.

Dalam menerapkan sebuah manajemen proyek, kamu wajib memperhitungkan modal, waktu, bahan, material, hingga sumber daya manusia. Setiap aspek perlu diperhitungkan dengan matang.

Ciri dari manajemen proyek yakni sifatnya repetitif. Artinya pekerjaan yang terlaksana dilakukan secara berulang-ulang sesuai dengan prosedur.

MinCheck kasih contoh pada proyek jalan raya di daerah A dan B. Maka kegiatan dari pengukuran, pemilihan material dan proses pengaspalan akan dilakukan secara berulang (sama antara daerah A dan B).

Fungsi Manajemen Proyek

contoh manajemen proyek
Inilah fungsi manajemen proyek (Foto via Unsplash)

Berdasarkan pengertian di atas, ternyata fungsi dari manajemen proyek ada lima. Berikut MinCheck telah merangkumnya di bawah ini.

1. Membuat Batasan

Fungsi pertama yakni untuk membuat batasan pekerjaan yang perlu diselesaikan. Sebuah proyek tentu memiliki banyak pekerjaan yang harus selesai. Karena itu, agar lebih mudah menyelesaikan proyek maka perlu adanya batasan.

Misalnya saja dalam proyek manufaktur, si A mengerjakan bagian pengolahan bahan mentah dan si B mengerjakan bagian quality control. Dengan adanya batasan-batasan tersebut, maka proyek bisa berjalan lebih efisien dan terarah.

2. Mengidentifikasi Proyek

Berikutnya manajemen proyek berfungsi untuk mengidentifikasi proyek. Artinya sebelum mengeksekusi sebuah proyek, kamu harus melakukan identifikasi dan interpretasi terlebih dahulu.

Identifikasi ini meliputi pemahaman tentang proyek, tujuan dari proyek, harapan, ketersediaan material, bahan, hingga mengidentifikasi risiko yang mungkin terjadi.

3. Perencanaan

Kamu tentunya sangat sepakat, perencanaan merupakan sebuah hal yang harus dilakukan sebelum melaksanakan sesuatu. Dengan perencanaan yang baik, memungkinkan perusahaan untuk bisa mencapai tujuan. Fungsi dari adanya manajemen proyek yakni untuk perencanaan proyek.

Jadi setelah mengidentifikasi proyek, maka kamu  dapat mulai merencanakan eksekusi sebuah proyek. Misalnya saja, mulai dari merencanakan bahan dan material, sumber daya manusia, peralatan, biaya, dan lain sebagainya.

4. Penjadwalan

Penjadwalan sebuah proyek memang sangat penting. Dengan adanya jadwal, maka sebuah proyek bisa selesai tepat waktu. Fungsi dari manajemen proyek bisa untuk penjadwalan. Artinya, nantinya kamu  dapat menyusun waktu dari setiap pekerjaan.

Misalnya dalam proyek konstruksi jalan, perusahaan akan membuat jadwal tahap pengerjaan jalan. Mulai dari proses perapian dengan estimasi waktu sekian, hingga proses pengaspalan dengan waktu sekian jam atau hari.

Baca juga: Menyusun Jadwal Belajar Dengan 5 Tips Sederhana Ini

5. Pengontrolan

Fungsi terakhir yang perlu kamu tahu yakni untuk pengontrolan. Pada fungsi ini akan menuntut semua individu untuk melaksanakan tugasnya masing-masing dengan benar.

Karena tugas tersebut saling berkaitan, maka perusahaan biasanya akan mengonfirmasi kembali apakah tiap individu sudah benar-benar paham dengan tugasnya atau belum.

Tujuan Manajemen Proyek

Sebuah manajemen proyek tentunya memiliki tujuan tersendiri. Berikut MinCheck telah merangkum beberapa tujuan adanya manajemen proyek.

1. Perencanaan Lebih Tepat

Tujuan pertama yakni untuk merencanakan tujuan agar menjadi lebih tepat. Artinya sebuah perusahaan akan merencanakan sebuah proyek dengan matang dan mempertimbangkan berbagai aspek.

Hal ini sangat penting sekali, karena rencana yang matang akan memperlebar kemungkinan tujuan bisa tercapai.

Misalnya saja perusahaan akan mempertimbangkan dan merencanakan bahan baku atau sumber daya yang perusahaan miliki. Dengan demikian, maka rencana tersebut bisa lebih sesuai dengan proyek yang dikerjakan.

2. Proyek Selesai Tepat Waktu

Tujuan berikutnya yaitu agar proyek bisa selesai tepat waktu. Hal ini karena dalam menangani sebuah proyek, umumnya perusahaan akan membatasi waktu kepada bawahan untuk menyelesaikan proyek dalam jangka waktu sekian hari atau sekian bulan.

Selain itu, perusahaan juga akan menyusun apa saja yang akan diselesaikan terlebih dahulu. Misalnya dalam proyek konstruksi, tahap awal membuat pondasi, kemudian membuat tiang, dan terakhir membuat pagar. 

3. Menjaga Anggaran agar Tidak Boncos

Anggaran memang menjadi hal yang sangat penting dalam sebuah proyek. Tanpa adanya anggaran, maka sebuah proyek tidak akan bisa berjalan. Selain itu, pengaturan anggaran yang tidak tepat juga bisa membuat proyek mangkrak.

Hal ini tentu bisa menimbulkan pengeluaran dana yang tidak terkontrol. Namun dengan adanya manajemen proyek, maka dana akan lebih terkontrol.

Karena semua kebutuhan proyek telah dihitung dengan matang.

Baca juga: 5 Cara Mengelola Keuangan Bisnis Paling Manjur!

4. Memaksimalkan Potensi Tim

Kamu pastinya akan setuju jika memiliki tim yang bagus tentu dapat membuat sebuah proyek bisa berjalan dengan lancar. Untuk bisa mendapatkan tim yang bagus, maka perlu adanya manajemen proyek.

Karena dengan manajemen proyek, maka setiap anggota tim akan menjalankan tugasnya masing-masing secara maksimal. Hal inilah yang akan mendorong sebuah tim jadi lebih optimal dan baik.

5. Menjaga Kualitas

Kualitas suatu produk ditentukan dari bahan, material, dan proses pengerjaan. Dalam sebuah proyek, perusahaan akan menilai kualitas dari hasil akhir setelah proyek tersebut selesai. 

Agar kualitas dapat terjaga dengan baik, maka kamu perlu menerapkan manajemen proyek. Karena nantinya proses akan terstruktur dan runtut. Selain itu, pemilihan bahan juga lebih sesuai dengan standar. Dengan begitu, maka kualitas akan selalu terjaga.

Baca juga: Manajemen Proyek: Inilah 12 Kesalahan yang Sering Terjadi pada Manajemen Proyek

6. Meminimalisir Risiko

Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap usaha dan bisnis memiliki risiko masing-masing. Risiko tersebut bisa berupa kegagalan, bahan yang tidak sesuai, komplain dari customer, dan lain sebagainya.

Untuk meminimalisir risiko, kamu dapat menggunakan manajemen proyek. Dengan metode ini, perusahaan akan merencanakan kemungkinan terburuk dari proyek tersebut. Sehingga nantinya akan ada solusi dari kemungkinan buruk tersebut.

Contoh Manajemen Proyek

contoh manajemen proyek
Sederet contoh manajemen proyek (Foto via Unsplash)

Setelah kamu memahami beberapa tujuan dari manajemen proyek, selanjutnya mari simak beberapa contoh dari manajemen proyek yang telah MinCheck rangkum sebagai berikut.

1. Manajemen Proyek Bidang Konstruksi

Dalam sebuah konstruksi, tentu sangat membutuhkan proses manajemen yang baik. Karena dengan adanya manajemen proyek, maka sebuah konstruksi bisa terbangun sesuai dengan harapan.

Contoh manajemen proyek konstruksi misalnya saja seperti pembangunan jalan tol, pembangunan rumah sakit, pembangunan gedung, pembangunan perumahan, dan lain sebagainya.

2. Manajemen Proyek Bidang Penelitian

Pada bidang penelitian, umumnya manajemen proyek berguna untuk memudahkan proses penelitian. Dari penelitian tersebut, nantinya kamu akan mendapatkan hasil yang berguna untuk pengembangan suatu produk atau jasa.

Misalnya saja penelitian mengenai kepuasan pengguna terhadap produk. Maka hasil dari penelitian tersebut dapat digunakan untuk memperbaiki dan meningkatkan produk perusahaan.

3. Manajemen Proyek Bidang Manufaktur

Manajemen proyek pada industri manufaktur berguna sekali untuk merancang dan membuat suatu produk secara keseluruhan. Produk tersebut dapat kamu buat berdasarkan riset dan pengembangan terlebih dahulu.

Sehingga produk tersebut memiliki prosedur sesuai standar. Contoh manajemen proyek bidang manufaktur misalnya saja seperti industri makanan, mainan, mabel, tekstil, dan lain sebagainya.

4. Manajemen Proyek Bidang Sistem Informasi

Dalam bidang sistem informasi, perusahaan akan menerapkan manajemen proyek untuk mengembangkan layanan informasi. Layanan ini umumnya akan berkaitan dengan masyarakat luas.

Contoh manajemen proyek sistem informasi misalnya saja seperti proyek pembuatan website, aplikasi, layanan pendidikan, layanan masyarakat, dan lain sebagainya.

5. Manajemen Proyek Bidang Database

Bidang database juga menerapkan manajemen proyek. Hal ini bukan tanpa alasan, karena proyek database begitu rumit. Oleh sebab itu, dengan adanya manajemen proyek, proses pengerjaan jadi lebih mudah dan terarah.

Fokus dari manajemen proyek database yakni untuk mengelola sebuah data. Sehingga nantinya, data tersebut dapat dimanfaatkan oleh pengguna.

6. Manajemen Proyek Bidang Perangkat Lunak

Berikutnya pada bidang perangkat lunak atau software juga memakai manajemen proyek. Karena mengembangkan sebuah software butuh waktu yang tidak sebentar. Sehingga perlu rundown atau tahapan yang terstruktur.

Misalnya saja manajemen proyek untuk mengembangkan sebuah browser, aplikasi, anti virus, Microsoft Office, dan lain sebagainya.

7. Manajemen Proyek Bidang Padat Modal

Proyek padat modal berarti sebuah proyek yang memerlukan uang banyak untuk dapat menjalankan proyek tersebut. Jika uang tersebut tidak banyak dan tidak memadai, maka DoCheckers tidak dapat menjalankan proyek tersebut.

Biasanya proyek ini hanya berjalan di perusahaan-perusahaan yang sudah besar. Misalnya saja proyek pengadaan suatu barang, proyek pembebasan tanah, dan lain sebagainya.

8. Manajemen Proyek Bidang Pertanian

Contoh manajemen proyek sederhana yakni proyek bidang pertanian. Pada bidang ini, rencana yang tersusun meliputi proses menyuburkan tanah, proses penanaman benih, proses perawatan, dan lain sebagainya.

Perusahaan umumnya menerapkan manajemen proyek ini pada hasil pertanian musiman. Misalnya saja seperti padi, jagung, kacang tanah, hingga kedelai.

9. Manajemen Proyek Bidang Perkebunan

Penerapan manajemen proyek tidak hanya untuk pertanian saja, melainkan juga pada perkebunan. Dalam bidang perkebunan, manajemen proyek juga sangat perlu sekali.

Terutama pada proyek perkebunan yang sifatnya musiman. Misalnya saja seperti tebu, durian, tembakau, kapas, akar wangi, dan lain sebagainya.

10. Manajemen Proyek Bidang Jasa

Untuk bidang jasa, manajemen proyek biasanya diterapkan guna mendapatkan produk dan layanan yang sesuai standar. Sehingga konsumen bisa merasa puas dengan layanan dan produk tersebut.

MinCheck kasih contoh dari manajemen proyek ini misalnya seperti proyek jasa pembuatan website, jasa sewa kendaraan, jasa angkutan umum, dan lain sebagainya.

Kesimpulan

Dari penjelasan tersebut, MinCheck bisa menyimpulkan bahwa manajemen proyek menjadi ilmu untuk merencanakan dan mengatur sebuah proyek. Sehingga proyek dapat berjalan sesuai rencana dan target bisa tercapai.

Fungsi dari penerapan manajemen proyek secara umum ada beberapa. Misalnya berfungsi untuk membuat batasan, merencanakan, mengatur proyek, hingga mengorganisir tim.

Selain fungsi, ada juga tujuan dari manajemen proyek. Misalnya untuk meminimalisir risiko terjadinya kegagalan, menghemat anggaran, menjaga kualitas, hingga untuk memaksimalkan potensi tim. 

Contoh manajemen proyek ternyata ada sepuluh, antara lain manajemen proyek manufaktur, konstruksi, penelitian, sistem informasi, database, hingga manajemen proyek bidang pertanian dan perkebunan.

Untuk memudahkan dalam manajemen proyek, Yuk gunakan to-do list app DoCheck sebagai media dokumentasi yang penting untuk keseluruhan proses proyek.


Terbaru

Kategori

Scroll to Top