journaling

Journaling: 13 Tips Mudah untuk Memulai bagi Pemula


Journaling merupakan salah satu seni menuliskan atau mengisi buku harian. Manfaatnya sangat bagus untuk meningkatkan kesehatan mental.

Dengan menulis jurnal DoCheckers dapat memahami diri sendiri dan mengingat momen bermakna dalam hidup. Bagi yang belum pernah melakukannya tentu akan merasa bingung saat pertama kali menulis jurnal.

Hal ini wajar terjadi karena kamu dituntut untuk mengisi buku harian dengan jujur dan apa adanya. MinCheck dapat menebak kamu bingung menemukan topik dan kesulitan memulai aktivitas barumu ini dari mana.

Nah, untuk mengatasi situasi tersebut MinCheck sudah merangkum beberapa tips untuk kamu coba saat menulis jurnal. Yuk simak ulasan selengkapnya di bawah ini!

Tips Mudah untuk Memulai Journaling

1. Pilih Media Jurnal

Tips memulai journaling yang pertama adalah dengan memilih media jurnalmu. Ada dua media yang bisa kamu gunakan yakni jurnal manual maupun jurnal digital.

Manual jurnal menuntut DoCheckers menuliskan buku harian dengan tulisan tangan. Sementara jurnal digital mengandalkan gadget untuk menulis buku harian. Ada banyak platform journaling yang tersedia secara gratis. Kamu dapat menginstalnya pada ponsel.

Keunggulan jurnal manual adalah adanya kebebasan mengembangkan jurnal sesuai dengan kebutuhanmu. kamu dapat melepas imajinasi dalam goresan pena pada buku.

Kamu bisa menambahkan doodle, menempelkan foto maupun visual board pada buku harian. Ada kepuasan tersendiri ketika berhasil menuliskan beberapa kata pada buku jurnal.

Sedangkan beberapa orang memiliki jurnal digital karena praktis dan kecepatan dalam menulis. Kamu mampu menulis di manapun dan kapanpun tanpa harus mengeluarkan alat tulis.

Baca juga: 3 Manfaat Menulis dan Tips Menjadi Penulis

Pilih media yang sesuai dengan kesukaan dan kebutuhanmu. Bila kamu lebih suka menulis langsung dapat mencari buku jurnal favorit. Apabila waktumu terbatas dapat mengandalkan jurnal digital yang praktis.

2. Siapkan Alat Pendukung

Sediakan alat pendukung untuk kegiatan menulismu. Misalnya saat menulis di buku jurnal persiapkan alat tulis, highlighter atau bahkan stiker. Bagi kamu yang suka mengisi buku harian dengan visual art perlu menyediakan lem, foto hingga dekorasi lainnya.

Buku harian tak melulu berupa teks namun bisa kamu isi dengan menambahkan aneka ornamen bahkan daun kering sering jadi hiasan. Benda-benda yang mengingatkanmu pada momen tertentu dapat kamu simpan di buku harian.

Untuk menciptakan highlight kamu dapat menambahkan spidol dengan warna kontras. Begitu pula saat menulis jurnal digital, tandai hal-hal yang terkesan istimewa dalam jurnal.

Bagi yang suka dengan jurnal digital, jangan lupa untuk mengisi daya. Jangan sampai di tengah-tengah menulis jurnal, gadget mati dan apa yang kamu tulis tidak tersimpan.

3. Pikirkan Apa Isi Jurnalmu

Selanjutnya buat daftar topik yang ingin kamu bagikan di buku harian. Kamu dapat mengisi buku harian dengan rencana kerja, goals yang ingin kamu raih bahkan perasaan yang sedang dirasakan.

Kamu bahkan dapat menulis pengalaman kerja maupun sekolah saat itu. Misalnya saja pengalaman mengikuti ujian skripsi atau daftar keinginan yang ingin kamu raih untuk satu tahun ke depan.

Renungkan cara untuk mewujudkannya atau tulis pesan inspiratif untuk memotivasi diri. Kamu dapat menambahkan quote dari orang ternama, film maupun buku favorit.

Bahas topik tersebut secara mendalam dengan membuat list berisi apa yang DoCheckers minati. Kamu bebas menulis apa pun pada jurnal tersebut termasuk rekaman suara sekalipun jika malas untuk menulis.

4. Buat Jadwal Menulis

Tentukan waktu yang tepat untuk menulis buku harianmu. Kamu bisa menggunakan alarm sebagai pengingat untuk menulis. Pastikan waktu yang kamu sediakan cukup dan tidak terburu-buru.

Kamu bisa memilih waktu setelah bangun tidur. Pagi hari biasanya pikiran masih segar dan mudah mengisi buku harian karena dapat membahas jadwal kegiatan pada hari tersebut.

Selain di pagi hari dapat pula menulis sebelum tidur. Aktivitas sehari-harimu telah usai sehingga memiliki banyak waktu untuk mencurahkan perasaan. Anggap kegiatan ini sebagai pelengkap harimu sebelum menjelang tidur.

Pastikan jadwal menulis harian ini tidak mengganggu kegiatan lainnya. Dengan begitu kamu memiliki waktu yang cukup dalam mengekspresikan diri. Jadwal menulis tidak harus setiap hari. Kamu bisa membuat jadwal menulis 3 kali seminggu.

5. Tuliskan Tanggal pada Diari

Ada baiknya ketika menulis jurnal sertakan tanggal sebagai pengingat. Tanggal ini juga membantumu mengingat dengan cermat atas momen yang DoCheckers bagikan.

Kamu bisa menulis di pojok atas buku diary sebelum menulis jurnal. Informasi waktu ini membuat buku jurnal lebih rapi dan mudah untuk kamu pahami. Kamu dapat menyertakan waktu, hari hingga lokasi kejadian.

6. Bersikaplah Jujur

Manfaat menulis jurnal adalah salah satu metode untuk introspeksi diri dan mengenal diri sendiri. Oleh karena itu bersikap jujurlah sehingga kamu mengetahui apa yang kamu inginkan, hal-hal yang tidak disukai bahkan peristiwa membahagiakan.

Tidak perlu bersikap sungkan pada diri sendiri. Anggap buku jurnal ini adalah buku rahasia yang hanya DoCheckers bisa ketahui. Dengan begitu kamu mampu bersikap jujur dengan diri sendiri.

Menulislah dari sudut pandangmu sendiri secara bebas. Jangan takut akan menyakiti orang lain dari apa yang kamu tulis. Kamu bebas mengekspresikan kebencian, kekecewaan, kebahagiaan secara jujur.

7. Pakai Gaya Bahasamu Sendiri

Ketika menulis buku jurnal kesampingkan struktur kalimat apalagi saat pertama kali melakukan journaling. Gunakan gaya bahasamu sendiri agar tidak terhambat dalam menulis.

Tulisanmu tidak harus puitis atau bagus yang penting mampu menggambarkan apa yang ada dipikiranmu. Seiring berjalannya waktu nantinya kamu akan menemukan gaya tulisanmu sendiri.

Semakin banyak menulis maka akan melatih gaya bahasamu dengan sendirinya. Lambat laun akan mudah mengutarakan pikiranmu dengan tulisan. Saat menulis jurnal jika ada kesalahan ejaan tetap lanjutkan menulis.

Tak jarang kesalahan sedikit akan menghambatmu untuk menulis kalimat selanjutnya. Jadi sebaiknya tulis saja dulu apa yang kamu rasakan hingga selesai.

Setelah itu kamu bisa memperbaiki ejaan atau struktur kalimat jika memang diinginkan atau kamu biarkan begitu saja.

8. Mulai Menulis dari Hal Kecil

Saat pertama kali menulis buku jurnal tak harus memakai kalimat yang panjang. Kamu dapat menuliskan dari hal-hal kecil misalnya berupa quote favorit atau daftar belanjaan.

Tidak perlu kelihatan terlalu ambisius untuk menulis jurnal. Dengan berpikir rumit malah akan menghambatmu untuk membiasakan diri menulis.  Mulailah dengan membagikan pengalaman sendiri.

DoCheckers bisa pula membagikan apa saja tugas yang belum terselesaikan. Buku jurnal dapat kamu isi dengan tulisan berbentuk paragraf maupun bullet journal yakni terdiri atas daftar hal-hal penting.

9. Tulis Emosi yang Dirasakan

Kegiatan menulis ini memang mampu meredakan stres dan mengurangi kecemasan. Alasannya karena saat menulis kamu membagikan emosi yang kamu rasakan kala itu.

Curahkan perasaan dan emosimu hari ini berupa tulisan maupun dengan emoji. Kamu bisa membagikan perasaan terkait pekerjaan atau proses dalam menyelesaikan tugas-tugas tersebut.

Tuliskan saja satu per satu sehingga perasaanmu lebih lega. Biasanya stres muncul karena ada begitu banyak yang kamu pikirkan dalam satu waktu. Tak ada salahnya mengeluarkan pikiran yang menumpuk tersebut dalam buku harian.

10. Gunakan Teknik Menulis yang Berbeda

Kegiatan menulis yang terus menerus dapat menimbulkan kejenuhan karena rutinitas yang sama. Untuk mencegah hal ini terjadi maka gunakan teknik menulis yang berbeda saat writer’s block menyerang.

Writer’s block merupakan kondisi di mana penulis merasa tidak mampu menulis apa pun. Kondisi ini sering dialami pula oleh penulis yang berjibaku dengan tuntutan pekerjaan.

Writer’s block mungkin pula kamu alami ketika kebiasaan menulis ini sudah berlangsung lama. Nah, akali dengan teknik menulis yang berbeda misalnya bila kesulitan menuliskan kalimat dapat kamu ganti dengan coretan gambar.

Kamu bahkan bisa hanya menempelkan foto kegiatan pada buku jurnal. Tulis beragam topik yang berbeda sehingga kegiatan journaling terasa berbeda setiap harinya.

Baca juga: 7 Jenis Creative Block dan Kiat-kiat Mengatasinya, Yuk Simak!

11. Simpan Jurnal secara Personal

Ada yang menyimpan buku jurnal secara personal. Ini artinya hanya kamu yang bisa mengakses isi diary tersebut. Walaupun begitu tak sedikit yang sengaja membagikannya ke ruang publik.

Tujuannya untuk memberikan edukasi maupun mendapatkan sudut pandang dari berbagai pihak atas peristiwa yang kamu alami. Hal ini bebas saja kamu lakukan hanya saja jika buku jurnal kamu bagikan untuk umum tak jarang membatasi diri.

Kamu terasa kurang bebas mengemukakan pendapat. Berbeda bila jurnal kamu simpan sendiri maka lebih bebas untuk mengungkapkan perasaanmu. Kamu bahkan bisa memaki atau menggunakan kata-kata sesuka hati.

Apabila ingin menjaga kerahasiaannya bisa menggunakan kunci pada media jurnal. Dengan begitu tidak sembarangan orang mampu mengakses buku jurnal tersebut.

12. Baca Kembali Entri Jurnal

Selain mengisi buku jurnal ada baiknya sempatkan waktu untuk membacanya kembali. Kegiatan membaca entri jurnal membantu mengenali diri sendiri. Dari sini kamu bisa melihat pertumbuhan karakter diri.

Kamu bahkan dapat mengingat kejadian menarik dalam hidupmu. Misalnya saat mengalami kegagalan bisa tersirat seberapa kecewanya kamu kala itu. Dari situ kamu juga mengetahui bagaimana cara mengatasi kekecewaan tersebut.

Membaca kembali entri jurnal merupakan proses untuk mengenali emosi dalam hidup. Tulisan tersebut membawa DoCheckers mengenali diri sendiri bahkan menemukan ide baru yang tak terpikirkan sebelumnya.

13. Jadikan Kebiasaan

Terakhir adalah menjadikan kegiatan ini sebagai kebiasaan. Upayakan untuk menulis setiap hari walaupun hanya berupa satu kalimat. Untuk memudahkan menjadikannya kebiasaan MinCheck telah menyiapkan beberapa tips seperti:

  • Tentukan jurnal yang diinginkan misalnya berupa jurnal rasa syukur yang DoCheckers isi saat mengalami hal-hal membahagiakan. Kamu juga bisa menyusun jurnal pagi atau jurnal satu kalimat sebagai rutinitas menulis.
  • Siapkan timer agar memaksamu mengeluarkan pikiran dalam waktu tertentu. Misalnya saja setiap hari menyisihkan 20 menit untuk mengisi diari. Jangan berhenti menulis bila waktu masih tersisa
  • Bila kamu bingung menulis juga bisa diakali dengan mencoret-coret jurnal. Hal ini sekaligus membuat pikiran lebih rileks. Cukup tumpahkan apa yang  kamu rasakan
  • Bawa buku jurnal kemanapun DoCheckers pergi sehingga tidak lupa untuk menulis.

Baca juga: Cara Membuat To Do List Pakai Social To Do List App DoCheck

Kesimpulan

Manfaat menulis jurnal banyak sekali termasuk metode untuk meningkatkan komunikasi. Tentunya  kamu sempat bingung untuk memulai kebiasaan ini baik apa yang perlu ditulis hingga cara memulainya.

Kebiasaan menulis jurnal bisa kamu mulai dari memilih media jurnal favoritmu. Lanjutkan dengan buat jadwal menulis dan tulis jurnal dengan gaya bahasamu sendiri.

Setelah mengetahui tips journaling di atas kini DoCheckers pasti sudah siap untuk memulai menulis jurnal dari sekarang. Yuk siapkan dirimu untuk menulis dan jujur pada diri sendiri!

Kalau kamu senang menuliskan jurnal harian, kamu bisa membuatnya dalam bentuk to do list di aplikasi to-do list DoCheck yang bisa kamu unduh secara gratis di Play Store dan App Store. Yuk coba sekarang!


Terbaru

Kategori

Scroll to Top