Apa yang terlintas dipikiran kamu saat mendengar kata desain grafis? Mungkin beberapa ada yang mengidentikkan desain grafis dengan pekerjaan yang bertugas membuat ilustrasi, poster, ataupun karya seni lainnya. Dikutip dari Interaction Design Foundation, desain grafis berarti konten visual yang digunakan untuk menyampaikan suatu pesan. Seorang desainer grafis akan menggunakan gambar, warna, dan tipografi sesuai dengan guideline yang ada.
Tidak hanya itu, sebuah desain grafis juga dibuat untuk memberikan desain yang interaktif bagi sebuah produk digital. Sehingga, hal itu bisa meningkatkan pengalaman pengguna yang baik (User Experience). Berhubungan dengan user experience, desain grafis punya 3 poin penting yang biasa digunakan untuk membuat ilustrasi yang optimal bagi pengguna, apa saja?
Tiga Point Penting Desain Grafis
- Pleasurable: Artinya, desain harus menyenangkan dan memberikan daya tarik estetika, karena ini merupakan salah satu faktor kesuksesan suatu produk atau layanan.
- Meaningful: Setelah memberikan kesan menyenangkan, lalu desain juga harus mempunyai arti. Agar, bisa membangun emosi pengguna untuk memberikan respon yang positif pada produk atau jasa layanan tertentu.
- Usable: Poin yang tidak kalah penting, yaitu desain yang digunakan sesuai dengan kebiasaan manusia (human behavior). Desain harus memberikan tujuan yang efektif, efisien, dan memuaskan.
Kalau berbicara tentang desain pada aplikasi/website, kamu pasti pernah kan mendengar profesi UX Designer? Meski sama-sama bertanggung jawab pada pembuatan sebuah desain, apa perbedaannya dengan seorang desainer grafis? Nah, berikut ini DoCheck rangkum perbedaannya untuk kamu.
Perbedaan Desainer Grafis dengan UX Desainer
- Tanggung jawab. Untuk desainer grafis, lebih membuat elemen desain, seperti ilustrasi, gambar, tipografi, dan warna. Sedangkan UX Desainer membuat desain interaksinya. Misalnya, interaksi tombol yang akan mengarah ke halaman tertentu dan perpindahan halaman lainnya.
- Fokus utama. Seorang desainer grafis lebih mengarah ke brand-sentric, sedangkan UX Desainer mengarah ke user-sentric.
- Tools yang digunakan. Desainer Grafis akan lebih sering menggunakan tools, seperti Adobe Photoshop, Illustrator, Procreate, serta Pixlr. Sedangkan UX Desainer lebih sering menggunakan tools Balsamiq, Adobe XD, Figma, hingga Sketch.
- Skill yang dibutuhkan. Seorang desainer grafis perlu memiliki skill seperti tipografi, teori warna, desain dengan komputer. Sedangkan UX Desainer perlu memiliki skill seperti empati, riset pengguna, wireframing, prototyping, dan arsitektur informasi.
Baca Juga: Kenali Perbedaan Content Writer, Copywriter, dan UX Writer
To-Do List Membuat Desain Grafis
Nah, untuk membuat sebuah desain grafis, ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan. Agar bisa membantu kamu dalam prosesnya, berikut merupakan penjelasan daru to-do list “Membuat Desain Grafis” di antaranya:
Baca Juga: Pentingnya To-Do-List Untuk Manajemen Waktu
- Briefing konsep. Sebelum membuat desain, kamu perlu membuat konsep. Hal ini bertujuan agar desain punya arahan, tujuan yang jelas, dan sesuai dengan target audience.
- Brainstorm pesan utama. Brainstorming bertujuan agar bisa memunculkan ide-ide baru, baik dari hal-hal yang sedang viral maupun kejadian masa lampau. Intinya, ide yang diajukan harus bisa menyelesaikan suatu permasalahan, agar bisa dijadikan pesan utama dari desain.
- Sketsa. Setelah melakukan brainstorming, coba untuk membuat sketsa dari ide yang sudah dibuat. Sketsa tidak dimasukkan untuk hasil akhir, namun bisa bermanfaat untuk mengembangkan gagasan atau bisa juga sebagai cara singkat menggambar sesuatu yang dilihat oleh desainer grafis.
- Mockup. Setelah membuat sketsa, selanjutnya yaitu membuat mockup. Dengan mockup, kamu makin punya gambaran tentang desain yang dibuat.
- Membentuk desain. Lalu, tahap membuat desain yang sebenarnya dimulai. Kamu bisa membuat seperti mockup ataupun ditambah elemen lainnya, sebagai penunjang desain.
- Presentasi. Nah, kalau kamu sudah selesai membuat semua desain dan akan dipresentasikan atau dibuat portofolio, penting untuk menyiapkan apa saja yang dibutuhkan. Misalnya, menampilkan desain grafis terbaik yang pernah dibuat, kemudian jelaskan secara rinci maksud dan tujuan dari desain tersebut.
- Revisi. Desainer grafis pasti tidak luput dari kesalahan. Kalau ada kesalahan pada desain, coba untuk perbaiki dan membuatnya lebih baik lagi.
- Finalisasi desain. Tahap ini dilakukan kalau kamu sudah merevisi desain dan siap untuk di-publish.
Baca Juga: Guide Pakai Aplikasi DoCheck, Cocok Untuk Semua Orang
Itu dia penjelasan mengenai desain grafis dalam user experienc beserta to-do listnya. Untuk membantu kamu membuat to-do list tentang hal apa saja yang akan dilakukan dan dipelajari, kamu bisa gunakan Aplikasi DoCheck. Yuk, download Aplikasinya di Play Store dan App Store, sekarang!