Saat sedang emosi, apakah kamu pernah mengalami keinginan untuk menyakiti diri sendiri? perilaku tersebut merupakan gambaran dari self harm.
Self harm terjadi bukan hanya karena tidak punya self esteem dan support lingkungan yang besar. Tapi, ada faktor lebih kompleks dan bervariasi di tiap individu masing-masing.
Sebagai contoh, setiap orang mempunyai emosi di dalam dirinya, namun sebagian orang sudah bisa mengelola emosi tersebut dengan baik. Ada juga yang masih belum bisa mengelolanya.
Temukan pembahasan self harm secara lengkap dan baca artikel ini sampai hais ya.
Apa Itu Self Harm?
Self harm adalah tindakan saat seseorang ingin melukai tubuhnya sendiri dengan sengaja.
Hal ini lebih banyak dijumpai pada wanita dibandingkan laki-laki. Seseorang yang melukai dirinya tidak selalu diartikan ingin bunuh diri. Tetapi mereka sedang meminta bantuan untuk diselamatkan oleh kita.
Karena dapat mengancam jiwa, self harm termasuk perilaku yang perlu ditangani oleh tenaga profesional.
Sebagian orang mengekspresikan tindakan menyakiti diri sendiri sebagai cara untuk:
1. Mengungkapkan kata-kata yang sulit diungkapkan.
2. Sebagai wujud pikiran atau perasaan yang tidak terlihat menjadi sesuatu yang terlihat.
3. Mengganti rasa sakit emosional menjadi rasa sakit fisik.
4. Meminimalisir perasaan atau pikiran emosional yang berlebihan.
5. Mempunyai perasaan memegang kendali.
6. Melarikan diri dari kenangan traumatis.
7. Mempunyai sesuatu dalam hidup yang dapat mereka andalkan.
8. Menghukum diri mereka sendiri atas perasaan dan pengalaman mereka.
9. Menciptakan alasan untuk merawat diri mereka sendiri secara fisik.
10. Mengekspresikan perasaan dan pikiran untuk bunuh diri tanpa bunuh diri.
Setelah berhasil menyakiti diri sendiri, biasanya pelakunya akan merasa tenang dalam jangka waktu yang pendek. Namun, hal tersebut akan terjadi sekejap dan masalah tidak akan selesai dengan cara menyakiti diri sendiri.
Bahkan dalam jangka panjang pelakunya akan merasakan emosi yang lebih buruk.
Walaupun pasti ada alasan di balik seseorang menyakiti dirinya sendiri, perlu diingat bahwa tindakan tersebut sangatlah berbahaya. Apabila terbiasa untuk menyakiti diri sendiri, perlu waktu lama untuk berhenti.
Ciri-ciri Self Harm
Untuk mengetahui seseorang melakukan self harm atau tidak memang sulit. Sebab, ciri-ciri self harm hampir tidak terlihat.
Berikut beberapa ciri self harm yang harus kamu ketahui :
1. Menarik diri dari kegiatan sosial yang biasanya dilakukan.
2. Merasakan perubahan suasana hati yang cepat.
3. Mudah emosi atau kesal.
4. Terdapat luka atau goresan pada kulit yang tidak dapat dijelaskan.
5. Memakai baju tidak pada tempatnya, misalnya memakai jas hujan saat cuaca terik.
Macam-Macam Self Harm
Melansir dari siloamhospital.com macam-macam self harm dibagi menjadi 3 macam, sesuai tingkat keparahannya. Berikut urutannya :
1. Major self mutilation
Tingkatan ini merupakan yang paling parah, biasanya pelaku akan melukai diri yang bisa merenggut nyawa.
Contoh major self mutilation yaitu memotong jari atau aktivitas yang menyebabkan kehilangan sebagian anggota tubuh.
Tindakan ini biasanya dilakukan oleh penderita gangguan mental psikosis.
2. Stereotypic self injury
Stereotypic self injury adalah tindakan self harm yang dilakukan secara terus menerus, tetapi tingkat keparahannya tidak seintens major self mutilation.
Mayoritas, penderita kelainan mental autisme akan melakukan self harm jenis ini.
Contoh stereotypic self injury adalah memukul anggota tubuh atau membenturkan kepalanya ke tembok berulang kali.
3. Superficial self mutilation
Jenis self harm berikutnya yaitu superficial self mutilation dengan tingkatatan yang paling ringan diantara yang lainnya. Meskipun begitu, superficial self mutilation yang cenderung ringan ini tetap harus diwaspadai
Tindakan superficial self mutilation contohnya menyayat kulit memakai pisau, menarik rambut sekuat tenaga, dan lain sebagainya.
Cara Mengatasi Self Harm
Segera hubungi dokter apabila kamu sudah merasakan ciri-ciri self harm. Untuk tahu cara mengatasi self harm biasanya kamu memerlukan psikoterapi dan obat-obatan.
Hal tersebut dilakukan untuk mengeluarkan emosi terpendam, pelakunya perlu mengganti kebiasaan negatif menjadi positif.
Contohnya, pabila kamu ingin menyakiti diri sendiri, segeralah bantah keinginan tersebut dengan makan enak atau berolahraga. Sebab, dengan olahraga akan menghasilkan hormon yang membuat kamu senang.
Untuk terlepas dari self harm butuh usaha yang kuat, namun tidak apa-apa daripada kamu terus masuk pada hal y ang akan mengancam jiwa.
Berdiskusi dengan profesional, seperti psikiater atau psikolog. Akan membantu kamu untuk keluar perlahan dari semuanya. Kamu juga bisa lebih mengenali diri sendiri, tentang hal apa yang membuat kamu marah dan bagaimana cara mengelolanya.
Penutup
Itulah pembahasan mengenai self harm yang harus kamu ketahui. Dari penjabaran di atas, dapat disimpulkan bahwa cara menghentikan self harm memang cukup sulit.
Jika kamu mengalami ciri-ciri self harm diatas, kamu bisa mencari support dari komunitas di kota mu atau segera mencari pertolongan profesional. Sedangkan untuk kita yang sedang mencarikan bantuan untuk orang terkasih, ini menjadi self reminder kita untuk terus menyayangi dan merangkul orang tersayang di sekitar kita.
Ikuti terus pembahasan tentang jalan penyembuhan dan memulai mencintai diri sendiri dengan membaca artikel dari DoCheck. Semoga kamu bisa menemukan kebahagiaanmu ya!