Ketika pandemi Covid menyerang seluruh negara di dunia, cara orang-orang beraktivitas pun berubah. Salah satu contohnya adalah sistem kerja. Dulu, kamu harus pergi ke kantor untuk mengerjakan tugas kerja. Sekarang, kamu bisa bekerja di mana saja atau seringkali disebut dengan work from anywhere (WFA). Meskipun saat ini sudah tidak lagi pandemi, masih ada perusahaan yang tetap menerapkan sistem kerja ini.
Menurut Talent Works, sistem work from anywhere ini memang memberikan manfaat baik kepada perusahaan maupun pegawai. Contohnya adalah memperluas jangakuan orang yang direkrut dan tidak ada batasan ketika bekerja. Namun, ternyata ada juga kekurangan dari bekerja di mana saja ini. Ingin tahu apa saja itu? Yuk, cari tahu di bawah ini!
1. Risiko Burnout Ketika Work From Anywhere
Menurut WHO (World Health Organization), burnout adalah sindrom yang muncul karena stres ketika kerja yang gagal untuk dikendalikan. Biasanya kamu akan merasa kehilangan energi untuk mengerjakan tugas kerjamu. Bahkan, orang yang biasanya mudah mendapat ide, bisa jadi sulit berpikir ketika sudah burnout. Lantas, apa hubungannya dengan work from anywhere ?
Jika kamu bekerja dengan sistem WFA ini, terkadang kamu akan sulit membedakan waktu untuk kerja dan pribadi. Contohnya, ketika kamu sedang berada di luar rumah, kamu harus tetap membawa laptop ke mana-mana untuk kerja. Dengan kondisi seperti ini, lambat laun kamu akan merasa stres. Oleh karena itu, jika memang tidak bisa dihindari untuk bekerja WFA, kamu harus pintar membagi waktu kerja dan pribadi.
2. Terlalu Bebas Juga Kurang Baik, Loh!
Asiknya bekerja work from anywhere adalah kamu bisa bebas melakukan apa saja, selama tugas bisa selesai dengan baik dan tepat waktu. Namun, apabila kamu berada di posisi ketua tim, kamu akan kesulitan untuk memonitor kerja rekan-rekanmu. Dilansir dari Talent Works, kendala ini bisa terjadi karena para karyawan dapat bebas memilih tempat mereka bekerja. Seperti cafe, perpustakaan, atau tempat lainnya. Kamu tidak akan tahu apakah mereka benar-benar fokus bekerja atau melakukan hal yang lain? Oleh sebab itu, kekurangan WFA ini benar-benar bisa merepotkan perusahaan jika tidak ada batasan tertentu kepada para staf.
3. Tingkat Produktivitas Bisa Menurun
Ketika kamu bekerja sendirian, motivasimu bisa naik dan turun. Akibatnya tingkat produktivitas bisa menurun daripada saat kamu bekerja bersama teman-teman di kantor. Karena itulah, usahakan untuk selalu menjaga motivasimu dengan tips dari very well mind berikut ini.
- Buatlah jadwal: Kamu harus menentukan kapan kamu mulai dan selesai bekerja. Kemudian, usahakan untuk konsisten dengan jadwal tersebut.
- Pilih tempat kerja yang sesuai: Untuk menghindari hilangnya konsentrasi, kamu harus memilih tempat yang kondusif untuk bekerja. Misalnya ruang belajarmu.
- Bagi waktu kerjamu: Jika kamu ada beberapa proyek yang harus diselesaikan, kamu bisa menggunakan teknik time block agar semua pekerjaan bisa selesai tepat waktu.
- Berikan hadiah untuk dirimu: Usaha kerasmu patut untuk diapresiasi. Oleh karena itu, berikanlah dirimu hadiah agar terus termotivasi memberikan yang terbaik.
- Tantang dirimu: Sebagian orang akan merasa terdorong jika diberikan tantangan. Maka dari itu, cobalah beri dirimu tantangan untuk meningkatkan semangat kerja!
- Jangan berhenti di satu strategi: Di luar sana masih ada strategi lain yang bisa kamu coba untuk meningkatkan produktivitas. Karena itulah, MinCheck sarankan jangan terpaku oleh satu strategi.
Baca juga: Time Blocking Membuat To-do List Jauh Lebih Efektif
4. Tidak Ada Alat Bantu yang Memadai Saat Work From Anywhere
Beberapa profesi membutuhkan alat bantu untuk bekerja. Misalnya adalah seorang insinyur yang membutuhkan alat peraga untuk merakit sesuatu atau koneksi internet yang cepat untuk mengirimkan data-data kepada klien. Menurut Vantage Circle, kurangnya alat-alat tersebut dapat mengganggu proses kerjamu. Karena tidak semua orang sanggup untuk membeli hal yang serupa dengan di kantor. Oleh sebab itu, sistem work from anywhere tidak cocok dengan semua profesi.
5. Terbatasnya Komunikasi dan Kerja sama
Saat ini, komunikasi jarak jauh bisa terjalin melalui aplikasi seperti Zoom, Google Meet, Discord, dan lain-lain. Namun, masalah kembali muncul ketika lawan bicara tidak memiliki gadget yang mendukung atau kualitas internet yang rendah. Selain itu, dilansir dari Vantage Circle berdiskusi melalui aplikasi tersebut dalam jangka waktu yang lama kurang efektif dibandingkan bertemu langsung dengan rekan kerja. Akibatnya kerja sama tim menjadi tersendat karena keterbatasan komunikasi. Wah, kalau begitu cukup sulit juga ya untuk perusahaan dan karyawan.
6. Konsentrasi Kerja Mudah Terganggu
Dikutip dari Vantage Circle, sebuah survey dari Glassdoor di Amerika menunjukkan bahwa 32% dari 1000 partisipan menyatakan selama mereka bekerja di luar kantor, TV adalah pengganggu terbesar dalam bekerja. Kemudian, 27% di antara mereka merasa mengurus anak menjadi hal yang memecah konsentrasi kerja mereka. Jadi, bisa MinCheck simpulkan bahwa distraksi ketika work from anywhere lebih besar dibandingkan dengan bekerja di kantor. Urusan pekerjaan jadi terganggu dengan agenda pribadi.
Demikian enam kekurangan dari work from anywhere. Memang menyenangkan bisa bekerja di tempat selain kantor. Kamu bisa rileks sejenak dan merasakan nuansa baru. Namun, ada juga beberapa kelemahan dari WFA yang dapat mengancam produktivitasmu. Jadi, solusinya adalah kamu harus pintar dalam mengatur jadwal kerja dan urusan pribadi agar tidak saling bertabrakan.
Baca juga: Sulit Menjadi Disiplin? Yuk, Ikuti 4 Tips Berikut Ini!
Jika kamu ingin lancar dalam menjalani masa WFA ini, MinCheck sarankan untuk mengikuti to-do list work from anywhere dari DoCheck! Jadi, kendala yang kamu lihat di atas itu, tidak terjadi padamu. Yuk, download sekarang aplikasi DoCheck, social to-do list di Play Store dan App Store!