Pergi ke negeri yang jauh untuk menimba ilmu bukan keputusan yang mudah. Selain persiapan yang harus matang, kita juga wajib paham kelebihan dan kekurangannya dengan baik. Selanjutnya, kita tidak akan menyebutnya sebagai kekurangan, namun sebuah tantangan. Lagi pula, jika berhasil dilalui, setiap risiko yang akan dihadapi berpotensi untuk membuat diri kita menjadi lebih berkembang.
Sebelumnya, kita sudah pernah membahas apa saja yang harus dipersiapkan kalau kamu ingin kuliah di luar negeri. Sekarang, kita ulas hal lain untuk menambah insight kamu terkait kelebihan kuliah di luar negeri dan tantangan yang bisa kamu temui ketika menjadi mahasiswa di luar negeri. Kira-kira apa saja ya?
Kelebihan Kuliah di Luar Negeri
- Fasilitas Pendidikan yang Lengkap
Ketika kuliah di luar negeri, bukankah kita cenderung memilih negara yang lebih maju dibanding negara sendiri? Salah satu pertimbangannya adalah harapan agar pendidikan kita menjadi lebih terfasilitasi. Sebelum memutuskan akan kuliah dimana, kamu harus menggali sedalam mungkin jurusan apa yang diinginkan dan di kampus mana jurusan tersebut bisa memfasilitasi kamu dengan maksimal. Teknologi di negara yang lebih maju juga lebih lengkap. Belum lagi metode pembelajarannya dinilai lebih aplikatif karena berorientasi pada praktik dan riset.
- Pertemanan Global
Hubungan pertemanan level internasional secara otomatis akan kamu dapatkan. Baik itu terjalin dalam proses perkuliahan, di lingkungan tempat tinggal, atau melalui kegiatan lain yang kamu lakukan disana. Koneksi yang lebih luas ini memberikan kamu keuntungan dalam berbagai hal. Misalnya memahami karakter orang lain dari budaya yang sangat berbeda, mengenal perspektif yang lebih beragam, hingga meningkatkan kesempatan kerja dalam lingkup global.
- Mengenal Budaya yang Beragam
Saat membangun hubungan dengan mahasiswa dari negara lain, kamu juga akan mulai mengenali budayanya. Khususnya, budaya dari negara yang tengah kamu tempati untuk bersekolah. Komunikasi yang berlangsung akan memengaruhi cara pandangmu terhadap banyak hal. Selain itu, pengalaman hidup multikultural ini berdampak baik pada perkembangan kreativitas seseorang. Dengan ini kamu juga bisa lebih menghargai perbedaan dan lebih pandai bersosialisasi. Hal ini tentunya memberikan segudang keuntungan bagi kamu yang mendambakan karir cemerlang di masa yang akan datang.
- Kefasihan Berbahasa Asing
Kelebihan kuliah di luar negeri berikutnya adalah kecakapan menggunakan bahasa asing. Kapan lagi kamu bisa berbicara menggunakan bahasa asing langsung di lingkungannya. Banyak hal yang bisa kita pelajari ketika terbiasa berkomunikasi dengan penutur aslinya. Nantinya, kamu akan menjadi lebih familiar dengan penggunaan pronunciation yang tepat serta aksen yang sesuai. Mantap ‘kan? Pulang ke Indonesia gak ada lagi tuh cas cis cus bahasa Inggris campur Indonesia yang sembarangan.
- Pilihan Jurusan dan Kurikulum
Kualitas pendidikan merupakan salah satu alasan populer yang membuat anak negeri memutuskan untuk kuliah di negara lain. Beberapa bidang ilmu di luar negeri tersedia dan diajarkan dengan lebih spesifik. Misalnya, di Indonesia jurusan Artificial Intelligence masih terhitung langka. Maka kamu bisa mengeksplor negara lain untuk belajar ilmu ini. Seperti di EPITA, School of Engineering and Computer Science di Paris. Mereka menawarkan pelatihan interdisipliner dalam pemrograman komputer, algoritma, arsitektur komputer, dan pengetahuan manusia. Selain itu, sebelum kuliah disana, kemampuan calon mahasiswa biasanya harus setara kurikulum internasional agar proses belajar bisa berlangsung tanpa hambatan akibat perbedaan level kurikulum.
Tantangan Kuliah di Luar Negeri
- Homesick
Kalau kangen kampung halaman tapi masih dalam satu negara, kamu mungkin masih bisa curi-curi waktu untuk pulang ke rumah. Apalagi, antara rumah dan perantauan tidak lintas pulau. Beda dengan di luar negeri, selain susah pulang, kamu juga akan sulit mendapatkan sesuatu yang menjadi ciri khas kampung halaman kamu, misalnya makanan. Kalau tidak bisa pulang, biasanya makanan khas menjadi salah satu opsi yang bisa dijadikan obat rindu. Sayangnya, jarak yang jauh membuat keinginan “kecil” saja membutuhkan biaya yang mahal.
- Biaya yang Relatif Mahal
Jika dibandingkan di dalam negeri, kuliah di luar negeri relatif lebih mahal. Sebagai mahasiswa internasional, universitas tidak mungkin memberikan fasilitas yang biasa-biasa saja. Untuk memenuhi ekspektasi mahasiswanya, mereka akan menyediakan fasilitas terbaik dan profesor ternama di bidangnya yang bisa diperoleh dengan biaya yang tidak murah. Belum lagi biaya hidup dan perbedaan mata uang juga memengaruhi perbandingan biaya ini.
- Cuaca Ekstrem
Di Indonesia, kita mengenal cuaca panas, dingin, berawan, cerah, dan hujan. Temperatur suhu dari cuaca tersebut tidak terlalu dingin atau panas karena negara kita beriklim tropis. Berbeda apabila kamu pergi ke negara dengan beda iklim. Matahari di musim panas bisa sangat terik hingga bisa mencapai suhu lebih dari 40 derajat celcius. Sedangkan di musim dingin, suhu bisa kurang dari 0 derajat celcius. Brrrrr, benar-benar harus menyediakan pakaian dan tempat tinggal yang cocok agar kamu tidak kepanasan atau kedinginan.
- Culture Shock
Banyak hal baru yang mungkin akan kamu jumpai ketika menjadi mahasiswa asing. Proses adaptasi memang tidak selalu berjalan mudah dan cepat. Kadang-kadang, culture shock bisa kamu alami di beberapa bulan bahkan tahun pertama. Misalnya, kamu harus beradaptasi dengan perubahan kurs, ukuran pakaian yang menjadi lebih kecil karena perbedaan rata-rata ukuran badan, atau jarang ditemui basa-basi khas Indonesia seperti “kok kurusan?”. Di negara maju, orang-orangnya lebih aware dengan body shaming loh. Jadi, jangan sampai kamu dicap sebagai orang yang tidak sopan karena basa-basi yang biasanya kamu lontarkan di negara sendiri.
- Rentan Terkena Rasisme
Rasisme merupakan salah satu isu yang masih rawan menimpa mahasiswa luar negeri. Beberapa negara memiliki sentimen yang cukup tinggi terhadap orang yang menjadi minoritas di negaranya. Isu rasial ini bisa terjadi bahkan di sesama negara Asia. Misalnya, dalam penelitian yang dilakukan oleh Deddy Mulyana yang berjudul Indonesian Students’ Cross-Cultural Adaptation in Busan, Korea, bahwa salah satu hambatannya adalah psychological barrier. Bentuk sikap rasis yang diterima oleh mahasiswa Indonesia di Korea salah satunya anggapan bahwa Warga Negara Indonesia terbelakang dalam hal kekayaan dan teknologi.
Meski demikian, isu ini tentu tidak dibiarkan. Didalamnya banyak melibatkan organisasi internasional yang berfungsi sebagai mediator, inisiator, dan fasilitator untuk menanggulangi masalah global seperti isu ras. Misalnya terdapat konsep hak minoritas agar mereka memiliki hak yang sama dengan kelompok mayoritas. Kini Korea juga jauh lebih ramah dengan warga negara asing. Kita juga harus ingat bahwa tidak semua orang berpikiran buruk terhadap orang asing. Ini juga menjadi PR bagi kamu yang hidup bermultikultural agar lebih menghargai perbedaan ya!
Itulah kelebihan kuliah di luar negeri dan dan tantangan yang kemungkinan besar akan kamu hadapi disana. Kamu bisa breakdown lagi kesepuluh hal itu dan cari tahu apa saja yang bisa kamu persiapkan agar keputusan kuliah di luar negeri menjadi pilihan yang paling tepat! Kamu bisa menggunakan aplikasi DoCheck untuk membantumu menguraikan apa saja yang selanjutnya perlu dilakukan.