Be A POP Star Webinar – Pada hari Kamis kemarin tanggal 7 Oktober 2021 tepatnya pukul 19.00 WIB, DoCheck menggelar sebuah webinar bersama founder dari Rawtype Riot yaitu Decky Sastra bertajuk “Peran Networking dalam Kesuksesan Rawtype Riot”. Decky Sastra merupakan founder dari brand fashion asal Kota Bandung bernama Rawtype Riot. Konsep genuine art & co bikin produk dari brand ini memiliki karakter dan arti yang kuat.
Pada akhir 2017, Decky Sastra diundang ke Istana Negara oleh Presiden Joko Widodo untuk memperkenalkan produk jaket dari brand Rawtype Riot dan menariknya jaket tersebut sempat dipakai oleh Jokowi. Prestasi lainnya yang diraih oleh Rawtype Riot adalah dinobatkan sebagai salah satu pemenang di Local Brand Editor’s pada 2020. Diluar dari hal itu, Decky Sastra merupakan penggiat otomotif serta barang-barang vintage.
Lalu, bagaimana sih awal mula Decky Sastra membangun bisnis Rawtype Riot ini? Serta, apa saja ya faktor-faktor yang memengaruhi terbentuknya Rawtype Riot hingga sesukses sekarang? Buat kamu yang belum sempat ikutan webinarnya kemarin, nih DoCheck rangkum beberapa poin penting dari Decky Sastra yang bisa kamu jadikan motivasi kedepannya.
Awal Mula Berdirinya Rawtype Riot
Rawtype Riot didirikan pada 2017 yang konsep produknya dikembangkan dari tema barang-barang vintage. Sebelumnya, Decky Sastra merupakan seorang freelancer desainer beberapa brand fashion lokal di Bandung. Selama itu, ia sering diundang ke beberapa acara menggambar contohnya live painting menggunakan medium yang berbeda-beda seperti helm, skateboard, dan jaket kulit. Hingga pada akhirnya, ia berkeinginan untuk mengaplikasikan karya-karya yang sudah ia buat sebelumnya menjadi sebuah brand yaitu Rawtype Riot.
Selanjutnya ada beberapa poin penting nih yang bikin Rawtype Riot bisa sesukses kayak sekarang, diantaranya:
Baca Juga: Brand Lokal Rawtype Riot dan Prestasi Decky Sastra
1. Konsisten dengan Konsep
Selalu berpegang teguh pada konsep yang diciptakan serta konsisten dan sabar dalam penerapannya dalam berbagai situasi dan kondisi apapun. Pada edisi pertama nya, Rawtype Riot hanya berniat untuk menjual produk sebagai merchandise dalam suatu acara. Namun tidak disangka-sangka produk tersebut dengan cepatnya sold out dan permintaan konsumen terus meningkat. Pada akhirnya Decky Sastra berpikir untuk melanjutkan memproduksi ke edisi selanjutnya, walaupun modal yang dimilikinya saat itu sangat terbatas.
Setelah edisi kedua tersebut sold out juga, Decky Sastra sama sekali tidak mengambil sedikitpun keuntungan dari penjualan tersebut karena pendapatan penjualan digunakan untuk menutupi modal. Walaupun begitu, Decky Sastra tetap terus melakukan perkembangan agar karya-karya yang dibuatnya bisa disukai oleh lebih banyak orang. Intinya, jika kita memiliki modal yang minim namun kita memiliki ide dan konsep yang kreatif pasti akan membuahkan hasil yang maksimal.
2. ‘Main’ Sambil Berjejaring (Networking)
‘Main’ dalam arti networking ini adalah dengan mengikuti ekshibisi, gerakan, ataupun pameran untuk memperluas sudut pandang serta menciptakan lingkungan yang suportif secara organik. Sering ‘main’ kesana-kemari dan memiliki teman yang saling support sangat membantu Decky Sastra dalam membangun Rawtype Riot. Ia memiliki visi misi yaitu “ketika ‘bermain’ saya ingin menyebarkan sifat positif dan kebaikan saya kepada orang lain”.
Berkat relasi dan networking nya tersebut, pada 2017 salah satu teman komunitasnya mengabarkan bahwa Decky Sastra secara pribadi diundang ke Istana Negara sebagai perwakilan entrepreneur asal Kota Bandung dalam rangka peringatan Hari Sumpah Pemuda.
Baca Juga: Rawtype Riot Adalah Bukti Bahwa Networking Itu Penting
3. Menjadi Pembeda dengan Bikin Ombak Sendiri
Membangun bisnis tidak harus selalu tentang mengikuti tren. Apa jadinya jika ternyata kamu sanggup membuat tren sendiri? Kalau hal itu terjadi, ini adalah peluang kamu untuk menjadi satu-satunya dan menjadi lain daripada yang lain. Rawtype Riot menyukseskan ombak yang dibawanya dengan konsisten menyediakan produk unik yang belum pernah dijumpai di Indonesia. Biasanya kita juga lebih sering menemukan jaket mahal dan limited edition pada brand luar negeri kan?
Nah, Rawtype Riot mencoba menggebrak hal itu dengan menciptakan karya sebaik dan sekonsisten mungkin. Keputusan Decky bahkan sempat membuat beberapa orang heran karena menjual jaket lokal dengan konsep limited edition. Namun Rawtype Riot mampu menunjukan keberhasilan dengan membuat “ombaknya” sendiri.
4. Ikuti Komunitas (Networking) Sesuai Passion
Networking bisa diciptakan dimana saja. Misalnya ruang lingkup yang paling familiar dengan kita adalah media sosial. Berselancarlah disana dan kembangkan koneksi dengan pengguna media sosial lain yang memiliki ketertarikan yang sama dengan bisnismu. Decky juga memberikan sebuah tips untuk bisa mengembangkan koneksi yang kualitasnya baik untuk perkembangan bisnis, yakni dengan terjun ke dalam komunitas.
Apakah kamu sedang menggarap bisnis yang produknya sesuai dengan passion-mu? Jika iya, maka kamu memiliki keuntungan karena bisa mengikuti komunitas dan tahu betul apa kebutuhannya. Apabila tidak bisa dikatakan passion, kamu tetap bisa terjun kok ke dalam komunitas. Caranya, temukan ide produk yang bisa direspon oleh komunitas dengan memenuhi kebutuhannya. Rawtype Riot menjawab kebutuhan komunitas motor tua. Networking sangat berjasa dalam memberikan support system bagi mereka.
Nilai tambah terjalin dengan komunitas juga didapatkan Rawtype Riot karena bisnis yang dijalankan adalah sebuah passion. Selain menjadi lebih paham terhadap kebutuhan komunitas, bekerja dengan passion akan membuatmu lebih bergairah mengembangkan produk. Interaksi dengan anggota komunitas juga berpengaruh pada kreativitas dan semangat dalam menjalankan bisnis.
Baca Juga: Passion dan Hobi, Yuk Cari Tahu Perbedaannya!
Demikian peran networking dalam kesuksesan Rawtype Riot. Apakah kamu semakin mantap mengembangkan koneksimu? Selain koneksi, Rawtype Riot juga membagikan tips lainnya loh disini. Kamu juga bisa bergabung dengan Komunitas DoCheck agar tidak ketinggalan informasi seputar bisnis dan pengembangan diri lainnya.