apa itu cyberbullying

Apa Itu Cyberbulling, Dampak dan Cara Menghentikannya


Pernahkah kalian mendengar istilah cyberbullying? Pengguna sosial media tentunya sudah tidak asing dengan istilah yang kerap terjadi hampir setiap hari ini.

Beberapa dari kalian juga mungkin masih bertanya apa itu cyberbullying dan bagaimana bisa setiap hari kita berhadapan dengan hal tersebut? 

Cyberbullying memang kerap terjadi di sekitar kita sata menggunakan internet, lho! Untuk memahami lebih lanjut mengenai cyberbullying, mari kita cari tahu apa itu cyberbullying dan bagaimana cara menghentikannya yuk! 

Apa Itu Cyberbullying?

Cyberbullying adalah perilaku perundungan yang dilakukan melalui sosial media. Perundungan yang dilakukan oleh pelaku bermotif disengaja untuk menjatuhkan atau memberikan pengaruh negatif terhadap korban. Biasanya cyberbullying diberikan melalui komentar di media sosial atau grup yang isinya menghina korban. 

Tujuan pelaku cyberbullying yaitu membuat korban menjadi merasa hina, tidak percaya diri, dan berpikir negatif tentang dirinya sendiri. Motif pelaku cyberbullying beragam, seperti untuk main-main saja, balas dendam, atau mencari perhatian. Pelaku juga bisa berasal dari orang terdekat korban atau bahkan tidak mengenal secara pribadi dengan korban. 

Cyberbullying memiliki banyak sekali dampak buruk pada korban. Hampir setiap harinya selalu ada perlakuan cyberbullying di internet yang bisa kita lihat secara langsung. Ada beberapa contoh cyberbullying yang mungkin biasa kita lihat di media sosial. Berikut adalah contoh-contoh cyberbullying yang tidak boleh ditiru.

Contoh Cyberbullying 

1. Menulis Komentar Cacian dan Hinaan kepada Korban

Contoh cyberbullying yang paling sering ditemui adalah komentar negatif yang ada pada unggahan korban. Pelaku biasanya menghina fisik korban, seperti menghina wajah atau tubuh korban. Tentu saja perlakuan ini akan membuat korban menjadi rendah diri dan terkadang berujung depresi. 

Motif penghinaan pelaku kepada korban bisa karena kebencian atau hanya hiburan semata bagi pelaku. Namun, bagaimanapun motifnya, perlakuan buruk tersebut memberikan dampak negatif yang serius kepada korban. Dunia maya yang membuat seseorang bisa memalsukan identitasnya, membuat pelaku cyberbullying menjadi seenaknya dengan ketikan di sosial media. 

2. Mengirim Pesan Negatif kepada Korban 

Pesan negatif yang dikirimkan pelaku kepada korban bisa berupa hinaan atau ancaman. Pelaku biasanya akan terus-menerus mengirim pesan menyakitkan kepada korban sehingga korban menjadi tidak nyaman dan terganggu.

Lebih parahnya lagi, ada beberapa pelaku cyberbullying yang tetap akan mengirim pesan negatif kepada korban menggunakan akun lain ketika akun sebelumnya sudah diblokir oleh korban. 

Pelaku cyberbullying memang tidak pernah memikirkan perasaan atau dampak negatif yang akan diterima oleh korban. Mereka akan merasa puas ketika sudah berhasil membuat korbannya merasa jatuh. Hinaan, cacian, dan ancaman yang dilakukan pelaku justru menjadi hiburan dan kelegaan bagi mereka. 

3. Mengunggah Foto atau Video yang Mempermalukan Korban 

Contoh cyberbullying selanjutnya yaitu mengunggah foto atau video tentang korban yang bertujuan untuk mempermalukan korban di depan publik. Foto atau video korban biasanya berisi kebencian atau aib milik korban yang disebarkan secara sengaja agar korban merasa malu.

Hal ini tentulah sangat berdampak buruk terhadap psikologis korban. 

Terkadang pelaku cyberbullying juga mengunggah foto atau video palsu mengenai korban agar korban dihujat oleh pelaku sosial media lainnya. Biasanya hal ini dilakukan ketika pelaku merasa iri sehingga membuat fitnah kepada korban.

Oleh karena itu, menyebarkan berita negatif mengenai korban membuat mereka merasa menang dan puas. 

4. Membuat Grup yang Berisi Hinaan kepada Korban 

Ada berbagai cara yang dilakukan pelaku untuk membuat korbannya malu dan terancam, salah satunya membuat sebuah grup yang berisi hinaan kepada korban.

Perlakuan ini biasanya sudah terjadi di kalangan anak sekolah yang mempermalukan salah satu siswa yang dikucilkan karena berbagai sebab.

Anggota grup akan menghina dan membuat lelucon dengan segala perilaku korban. 

Pada grup tersebut biasanya tidak ada korban sehingga mereka semakin leluasa untuk melontarkan banyak kalimat negatif yang diarahkan pada korban.

Pelaku cyberbullying tidak pernah merasa bersalah atas perilaku yang sudah mereka lakukan dan akan terus melakukannya sampai mereka puas atau merasa korban sudah mulai terancam dengan perilaku mereka. 

5. Mencuri Identitas Korban untuk Membuat Akun Sosial Media 

Pelaku cyberbullying bisa melakukan kejahatan yang lebih parah kepada korban, termasuk mencuri atau mengatasnamakan korban untuk membuat akun sosial media.

Perlakuan ini bertujuan agar korban mendapatkan masalah terhadap apa yang sudah dilakukannya, padahal korban tidak tahu mengenai apa yang sudah dilakukan menggunakan akun palsu yang dipegang oleh pelaku. 

Korban akan disalahkan atas akun yang mengatasnamakannya. Pada tahap ini korban akan merasa terpojok dan terancam.

Meskipun korban bisa memberikan klarifikasi, tetapi tidak jarang juga klarifikasi tersebut tidak terlalu berpengaruh karena masih ada beberapa orang yang percaya bahwa akun atas nama korban merupakan akun asli miliknya. Jahat sekali ya pelaku cyberbullying! 

Berdasarkan paparan contoh cyberbullying di atas, kalian tentunya semakin paham mengenai cyberbullying. Perilaku tidak terpuji ini akan selalu muncul di media sosial atau bahkan game online yang akan memberikan dampak negatif bagi korban. Ada beberapa dampak negatif cyberbullying kepada korban yang akan dibahas berikut ini. 

Dampak Cyberbullying pada Korban 

1. Menurunkan Kepercayaan Diri Korban 

Dampak buruk cyberbullying yang paling jelas yaitu menurunkan kepercayaan diri kepada korban. Korban yang dihina atau dikucilkan akan merasa dirinya selalu kurang dalam segala hal. Korban akan kehilangan rasa percaya diri dan membenci dirinya sendiri. 

2. Membuat Depresi pada Korban 

Dampak lebih buruk yang akan dialami korban yaitu depresi. Depresi merupakan salah satu penyakit mental yang buruk dan berdampak pada seluruh  pola kehidupan korban, seperti pola makan, pola tidur, dan pergaulan.

Jika korban merupakan siswa, maka dampak depresi ini akan berpengaruh terhadap kehidupan remaja yang seharusnya menyenangkan. 

3. Membuat Pola Tidur dan Makan Terganggu 

Dampak dari depresi yaitu dapat membuat pola tidur dan makan yang berantakan. Tidak jarang bahwa korban perundungan akan kehilangan nafsu makannya yang akan berdampak pada kesehatan.

Selain itu, mereka juga tidak jarang menjadi tidak bisa tidur atau bahkan bisa tidur seharian karena depresi yang dialami. 

4. Kehilangan Teman 

Dampak negatif berikutnya yaitu korban dapat kehilangan teman. Kehilangan teman ini merupakan dampak dari korban yang kehilangan kepercayaan diri sehingga mengisolasi dirinya dari dunia luar.

Lama-kelamaan korban akan kehilangan teman-temannya secara perlahan karena korban yang menarik diri dari pergaulan. 

Kehilangan teman juga disebabkan karena perilaku pelaku cyberbullying yang membuat akun atas nama korban. Teman-teman korban yang terpengaruh pelaku akan percaya dengan tindakan korban dan merasa apa yang dilakukannya dengan akun palsu itu benar dilakukan oleh korban.

Pelaku cyberbullying memang tidak habis akal untuk terus menghina korban ya! 

5. Menurunkan Prestasi Korban 

Perilaku perundungan akan berdampak terhadap akademik korban. Korban akan kehilangan minatnya untuk bersekolah atau berkuliah sehingga nilai-nilai di mata pelajaran juga akan menurun. Korban juga mungkin akan membolos sekolah atau kuliah karena malu dan tidak percaya diri. 

6. Meningkatkan Keinginan Self Harm atau Bunuh Diri 

Dampak negatif paling buruk dari cyberbullying adalah meningkatkan keinginan korban untuk melakukan self harm atau bahkan bunuh diri. Korban yang merasa sudah tidak bisa meluapkan emosinya dengan baik, maka akan beralih untuk menyakiti dirinya sendiri.

Selain itu, korban juga akan berpikir untuk mengakhiri hidup jika merasa dirinya sudah tidak bisa menahan apa yang sedang dirasakan. Buruk sekali ya!

Lihat bagaimana cyberbullying berpengaruh sangat buruk terhadap korban. Namun, pelaku cyberbullying yang tidak punya hati pasti tidak akan memikirkan jauh mengenai perasaan korban dan terus melakukannya sampai mereka puas.

Mereka mungkin akan baru berhenti ketika sudah diberikan hukuman atau sanksi yang tegas dari pihak yang berwenang. 

Lalu bagaimana cara menghentikan cyberbullying? Ada beberapa cara yang bisa dilakukan oleh para korban cyberbullying untuk menghentikan aksi tidak terpuji dari pelaku. 

Cara Menghentikan Cyberbullying 

1. Blokir Semua Akun Pelaku 

Cara yang paling mudah yaitu memblokir semua akun pelaku yang akan mengirimkan pesan atau komentar negatif. Blokir ini akan membuat hidup korban akan merasa aman dan nyaman tanpa adanya ancaman.

Meskipun pelaku akan membuat banyak akun baru, tetapi jika kalian masih sanggup untuk memblokirnya maka teruslah untuk memblokir akun korban. 

2. Laporkan ke Pihak Berwenang

Cara yang paling ampuh agar pelaku menghentikan perilakunya yaitu dengan melaporkannya. Laporan bisa dilakukan kepada pihak instansi pendidikan jika pelaku dan korban masih dalam lingkup sekolah atau kampus yang sama.

Namun, jika pelaku dan korban tidak mengenal maka bisa laporkan kepada pihak berwenang untuk diproses lebih lanjut. 

Sebelum melaporkan perilaku pelaku, pastikan kalian sudah mengumpulkan bukti. Bukti bisa diambil dari screenshot pesan yang pelaku kepada korban. Bukti tersebut yang akan menguatkan bukti kepada pihak polisi. 

3. Memberikan Sanksi yang Berat untuk Pelaku

Meskipun dilaporkan, pelaku mungkin tidak akan menghentikan ulahnya jika tidak diberikan sanksi yang berat oleh pihak berwenang. Oleh karena itu, pihak berwenang diharapkan mampu memberikan sanksi yang bisa membuat pelaku menyesal dan tidak melakukannya lagi pada korban atau orang lain. 

Penutup

Setelah mengetahui apa itu cyberbullying dan cara menghentikannya serta dampaknya, kalian diharapkan semakin memahami mengenai cyberbullying.

Jika kalian merupakan orang terdekat korban, maka berilah mereka rangkulan dan dukungan yang penuh kepada mereka yang sedang berada di titik terendah tersebut.

Jika kalian merupakan korban, maka jangan takut untuk melaporkannya kepada pihak berwenang agar mereka jera dan tidak mengulanginya lagi. 


Terbaru

Kategori

Scroll to Top