Setiap hari pasti ada kegiatan yang dilakukan, tetapi tidak ada salahnya untuk kamu beristirahat dan nggak ngapa-ngapain alias do nothing. Mungkin ada yang berpikir kalau nggak melakukan apa-apa justru bikin overthinking. Padahal, nggak juga. Ada ungkapan berbahasa Italia yang berbunyi Dolce far niente, artinya kenikmatan untuk tidak melakukan apapun (the sweetness of doing nothing). Penasaran apa yang dimaksud dengan menikmati ketika nggak melakukan apapun? Baca artikel ini sampai habis ya.
Kenapa Perlu Do Nothing?
Apakah kamu pernah menonton video 2 Jam Nggak Ngapa-ngapain di YouTube? Atau mungkin melihat memes-nya? Video tersebut bisa dibilang unik ya, di saat para YouTubers berlomba melakukan berbagai hal dari yang biasa sampai tidak biasa demi membuat konten. Seorang laki-laki bernama Didit ini justru membuat konten yang isinya full nggak ngapa-ngapain dan tetap mendapat jutaan viewers. Kalau kamu pernah nonton sampai habis tanpa skip, lima jempol untukmu!
Video di atas bisa dibilang sebuah kebalikan dari keadaan di zaman sekarang, di mana orang-orang merasa bangga ketika dirinya super sibuk. Padahal, otak dapat bekerja lebih baik ketika manusia tidak melakukan apa pun. Penjelasannya, ketika tidak berpikir atau fokus kepada sesuatu sejenak akan membuat jaringan otak bernama jaringan atensi eksekutif beristirahat, sehingga membuat jaringan imajinasi dapat bekerja. Dengan begitu, solusi dari masalah dan ide-ide baru dapat bermunculan. Jadi, ketika nggak melakukan apa pun dan membebaskan pikiran dari berbagai hal, justru membuatmu lebih solutif dan kreatif.
Manfaat Do Nothing
Dalam bahasa Belanda ada istilah niksen, yang berarti tidak melakukan kegiatan yang seharusnya dilakukan dan menghemat energi untuk setiap kegiatan. Mungkin terdengar tidak biasa bahkan negatif, “Masa tidak maksimal dalam mengerjakan sesuatu sih..” Ketahuilah, terlalu sibuk memiliki dampak negatif yang bisa membuatmu tidak memiliki waktu sendiri atau sampai burn out. Nah, ada beberapa manfaat dari do nothing untuk kehidupanmu:
Lebih Dapat Merasakan dan Mengenal Diri Sendiri
Ketika tidak melakukan apapun dan dikelilingi oleh kesunyian, kamu dapat mendengar dan merasakan apa yang ada di dalam dirimu, termasuk perasaanmu. Dengan begitu, kamu dapat lebih aware terhadap perasaan sendiri. Dikutip dari artikel di LinkedIn, sebuah riset menemukan bahwa ketika sedang istirahat, jaringan otak yang bernama “default mode” berkaitan dengan fungsi emosi seperti self-awareness dan penilaian moral. Ketika sedang nggak melakukan apa-apa ternyata dapat membantu refleksi diri dan pembelajaran.
Baca Juga: Self-reflection dan Manfaatnya untuk Diri yang Lebih Baik
Mengurangi Stress
Kamu mungkin pernah mengalaminya saat banyak sekali yang harus dilakukan, sehingga muncul stres yang menghambat produktivitasmu. Stres itu sendiri dapat berdampak kepada kesehatan mental dan fisik, sehingga bahaya sekali karena dapat menyebabkan berkurangnya motivasi dan burn out. Dengan do nothing, meskipun tidak melakukan apa-apa, kamu melakukannya demi tetap bisa produktif.
Mengistirahatkan Tubuh dan Otak
Tidak melakukan apa pun akan membuat tubuhmu beristirahat. Hal tersebut akan mencegah kelelahan atau penyakit fisik yang lain ketika terlalu sibuk melakukan banyak kegiatan. Seorang professor di Florida State University menyatakan bahwa untuk memaksimalkan hasil dalam jangka panjang, seseorang harus menghindari kelelahan dan membatasi kegiatan yang dilakukan sehingga ia bisa pulih kembali setiap merasa letih. Saat do nothing, otak akan memproses pengalaman dan memperkuat ingatan serta pembelajaran. Kondisi tersebut juga berdampak pada cara mengatur emosi dan mengelola fokus.
Tips Menikmati Ketika Nggak Melakukan Apa pun
Tidak ada salahnya untuk bersantai sejenak, menenangkan pikiran, dan melepaskan diri dari rutinitas. Awalnya nggak mudah untuk istirahat dengan do nothing. Tetapi, lama kelamaan kamu dapat merasakan manfaatnya dari tidak melakukan apa-apa.
“Bukannya jadi rentan kena overthinking ya? Nggak enak banget tuh kalau overthinking melanda.” Okay, kamu perlu tau sesuatu, kalau overthinking dan thinking itu berbeda ya. Saat overthinking, biasanya akan disertai cemas dan merenungkan segala sesuatu dengan berlebihan. Nah, kalau thinking, itu kamu memberikan ruang istirahat sejenak dan efeknya ide baru akan muncul. Dirimu sendiri yang membiarkan “jawaban” itu muncul, tanpa paksaan. Kalau pas overthinking, karena ada kecemasan mengiringi, akhirnya jawaban tersebut bisa hilang.
Paham kan ya bedanya? Sekarang, ada lagi yang harus diketahui, yaitu gimana caranya menikmati do nothing? Seperti yang udah disinggung sebelumnya, tidak melakukan apapun bukan sesuatu yang mudah untuk dilakukan. Kamu bisa mengikuti beberapa tips agar bisa tetap enjoy meskipun diam saja.
Hilangkan Rasa Bersalah
Dalam dunia yang serba sibuk dan terus bergerak, dihantui tugas, kerjaan, kewajiban, dan lainnya, membuatmu cenderung merasa bersalah ketika do nothing. Tahapan pertama untuk menikmati ketika nggak melakukan apapun adalah hilangkan rasa bersalah. Tidak perlu merasa bersalah karena do nothing adalah bagian dari dirimu untuk menjaga keseimbangan produktivitas.
Luangkan Satu Hari untuk Istirahat
Tentukan satu hari untuk benar-benar tidak melakukan apapun. Kamu bisa menikmati waktu di rumah dan rasakan nikmatnya satu hari istirahat itu. Pekerjaan rumah menanti? Skip dulu aja, nggak semua harus dilakukan saat itu juga. Bosan? Dilansir dari Psychology Today, kebosanan dapat meningkatkan kreativitas, menjaga kesehatan mental, menemukan sesuatu yang baru termasuk goals, dan melatih kontrol diri.
Rutinkan Tidur Siang
Tidur siang tidak hanya diperuntukkan bagi anak-anak ya. Berdasarkan artikel Times dan Jurnal Heart, ternyata, tidur sebentar dapat mengurangi risiko serangan jantung dan mengurangi tingkat stres lho.
Sekarang jangan ragu lagi ya untuk meluangkan waktu do nothing dan nggak berarti overthinking saat melakukannya. Untuk menjadwalkan kegiatan sebelum rehat sejenak, kamu bisa gunakan aplikasi DoCheck. Yuk, download aplikasinya secara gratis di Google Play Store atau App Store.