Bagi kamu yang baru ingin memulai bisnis mungkin belum terpikir akan menjalankannya bersama banyak orang. Namun, pada akhirnya, saat bisnis kamu nanti berkembang kamu akan membutuhkan banyak bantuan dari orang lain dan perlu membentuk tim. Kemudian, kamu juga perlu bermitra untuk semakin mendorong kemajuannya. Jadi, apa itu mitra bisnis? Kamu perlu baca ini untuk menghindari kegagalannya.
Kemitraan dalam bisnis sering disebut juga dengan business partnership, yaitu bisnis yang memiliki banyak pemilik. Agar kamu mengetahui dengan jelas tentang apa itu mitra dalam dunia bisnis, simak ulasan berikut sampai selesai, ya!
Baca juga: 9 Kesalahan Utama dalam Memulai Bisnis E-Commerce
Apa Itu Mitra Bisnis?
Melansir dari Ruang Menyala, pengertian mitra bisnis adalah bentuk kerja sama atau rekan bisnis dengan perusahaan lain sejenis untuk pengembangan atau perluasan usaha. Bentuk mitra bukan sekadar menjalin ikatan tapi juga mampu memberikan timbal balik secara positif bagi satu sama lain.
Kerja sama antar mitra bisa dilakukan oleh jenis dan skala bisnis apa saja. Bahkan tujuan adanya mitra usaha adalah turut serta mengembangkan usaha kecil. Sebuah bisnis besar dinilai mampu membantu mendongkrak bisnis kecil menengah dengan membentuk kerja sama dengan mereka. Jadi, kamu jangan ragu untuk bermitra dengan bisnis yang sudah jauh lebih besar!
Namun, perlu diingat kalau adanya kemitraan ini diharapkan mampu memberikan kemudahan dan keuntungan bagi kedua pihak. Untuk mendapatkannya, perlu dibentuk sebuah kesepakatan untuk menentukan bentuk dan durasi kerja sama. Dengan begini tidak hanya bisnis kamu yang mendapatkan keuntungan tetapi mitra kamu juga.
Dalam kat alain, mitra usaha merupakan bentuk hubungan mutualisme. Ciri-ciri kalau kamu sudah menjalankan mitra usaha yaitu; terjalin kerja sama, terbentuk kesepakatan saling menguntungkan, dan membangun jaringan dengan usaha kecil maupun besar.
Penyebab Gagalnya Mitra Bisnis
Meski melaksanakan kemitraan bisnis bertujuan untuk kemajuan usaha, kegagalan juga bisa terjadi karenanya. Selalu saja ada kemungkinan bisnis gagal. Kamu perlu berhati-hati dan menghindari hal-hal berikut agar tidak gagal dalam menjalankan kemitraan. Lalu, apa yang menyebabkan banyak hubungan mitra bisnis gagal? Simak ulasannya berikut ini.
1. Tidak Memeriksa Rekam Jejak Calon Mitra
Sebelum melaksanakan kemitraan bisnis tentu penting untuk melakukan pengamatan dan riset terlebih dahulu. Lakukanlah riset calon mitra yang akan kamu ajak bekerja sama. Hal ini penting untuk menghindari adanya kejanggalan yang membuat bisnismu rugi nantinya.
Selain itu, dengan mengetahui calon mitra lebih dulu bisa mempermudahmu dalam melakukan pendekatan nantinya. Ibaratnya, kamu tidak lagi bingung bagaimana ‘mengakrabkan’ bisnismu dengan mitra yang sudah kamu kenal. Meskipun itu hanya berdasarkan riset secara tidak langsung, hal ini akan sangat membantu.
2. Kurangnya Integritas yang Baik
Apakah kamu ingat apa yang dimaksud dengan integritas? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian integritas adalah mutu, sifat, dan keadaan yang menggambarkan kesatuan yang utuh, sehingga memiliki potensi dan kemampuan memancarkan kewibawaan dan kejujuran.
Baca juga: 6 Prinsip Etika Bisnis dan Manfaatnya dalam Berwirausaha
Apabila calon mitra kurang memiliki integritas yang baik, ini akan berpengaruh pada proses kerja sama di antara kalian. Contoh kecilnya mungkin datang tepat waktu pada meeting, memenuhi janji yang sudah dibuat, berkomunikasi dengan baik, dan sebagainya. Kamu bisa membuat kriteria calon mitra yang berintegritas baik berdasarkan pengamatan dan kebutuhanmu dalam bekerja sama. Biasanya akan ada beberapa kekurangan yang masih bisa kamu tolerir.
3. Visi dan Misi yang Bertentangan
Menjalin kemitraan tidak akan berjalan dengan mudah apabila memiliki tujuan yang berbeda. Oleh karena itu, penting untuk membuat kesepakatan resmi yang disetujui oleh kedua belalh pihak. Kamu perlu menyiapkan apa saja rencana tujuanmu ke depan dan perlu mengetahui apa motivasi mitra dan tujuannya.
Apabila di tengah perjalanan bisnismu mitra memutuskan untuk merubah tujuan, kamu bisa memilih untuk menyelesaikan kesepakatan atau memperbaruinya. Biasanya, apabila keuntungan yang diharapkan tidak tercapai, akan ada penyesuaian terhadap kesepakatan. Cobalah untuk memilih keputusan dengan bijak.
4. Bersifat Kompetitif, Bukan Saling Melengkapi
Dalam hubungan bisnis terutama sebagai mitra, kamu perlu memiliki rasa saling melengkapi alih-alih sifat kompetitif. Sifat persaingan ini tidak menunjukkan adanya kemitraan yang sehat. Kamu bisa mencegahnya dengan lebih mengenali sifat dari mitra dalam berbisnis sebelumnya. Calon mitra bisnis yang bisa saling melengkapi dan bisa diajak kerja sama adalah contoh mitra bisnis yang baik.
Apabila ternyata calon mitra memiliki sifat kompetitif yang tidak bisa ditoleransi, kamu perlu mempertimbangkannya lagi. Sifat ini sejatinya tidak mudah hilang, akan tetapi bisa dilatih. Pengalaman-pengalaman mitra sebelumnya bisa menunjukkan apakah dia cukup kompetitif atau bisa jadi sangat kompetitif.
5. Adanya Konflik dengan Mitra Bisnis
Konflik dengan mitra bisa terjadi ketika bisnis sudah berjalan. Untuk menghindarinya kamu perlu memiliki kontrol diri yang cukup baik. Selain itu, hindari terjadinya hubungan pribadi yang sensitif karena bisnis kamu bisa saja gagal apabila terjadi suatu kesalahan.
Penting untuk bersikap profesional dalam menjalin hubungan kemitraan. Kamu bisa mulai berlatih menjadi pribadi yang lebih profesional dengan memisahkan antara urusan pekerjaan dan urusan pribadi. Hal kecil yang bisa kamu lakukan untuk berlatih misalnya dengan tidak menggunakan sosial media saat bekerja–kecuali kamu memang bekerja dengan sosial media.
6. Pembagian Tugas yang Kurang Adil
Dalam perjanjian kesepakatan perlu kamu amati dengan teliti apa saja yang tertulis di dalamnya. Kesepakatan yang diambil penting untuk bisa kamu pahami. Tidak cuma itu, kamu juga perlu memiliki pemahaman yang sama dengan mitra untuk menghindari miskomunikasi.
Selain harus menguntungkan kedua pihak, tanggung jawab yang diemban oleh kedua belah pihak juga harus seimbang. Buatlah tugas yang tidak hanya memberatkan satu pihak. Lakukankan diskusi dengan mitra hingga akhirnya mendapatkan kesepakatan dengan tugas yang cukup adil.
Baca juga: Strategi Target Pasar dalam Bisnis dan Cara Menentukannya
7. Kepribadian yang Tidak Cocok dengan Mitra Bisnis
Kerja sama dengan mitra berarti bekerja sama dengan manusia lain. Oleh karena itu, kamu juga perlu mengenali orang yang terlibat, tidak hanya mengetahui bisnisnya saja.
Kepribadian yang cocok akan membuatmu terhindar dari konflik emosional dengan mitra. Misalnya, kamu orang yang disiplin dan sangat menghargai waktu, tentunya kamu tidak cocok dengan orang yang santai dengan waktu. Kamu bisa mempertimbangkan juga apakah mitra yang kamu ajak bekerja sama ini memiliki keinginan atau willingness untuk berkembang atau tidak.
Tidak jarang suatu bisnis biasanya sudah berjalan bertahun-tahun tetapi tidak berkembang. Misalnya seperti suatu toko kelontong. Bisnis ini bisa berjalan dan bertahan bertahun-bertahun hanya dengan mengandalkan keuntungan bersih yang didapat. Jadi, jangan lupa untuk memastikan kepribadian mitra sesuai denganmu.
Baca juga: 5+ Tips Ampuh Memilih Partner Bisnis Biar Gak Kegocek
8. Emosi yang Tidak Terkontrol
Emosi tidak hanya berupa amarah. Bisa juga bahagia, sedih, senang, dan sebagainya. Emosi ini wajar adanya tetapi jangan sampai lepas kendali.
Misalnya kamu mendapatkan ajakan kolaborasi oleh mitra, kemudian memutuskan dengan cepat tanpa melihat kesepakatan secara rinci. Bias yang kamu miliki terhadap mitra bisa menutupi fakta-fakta yang perlu kamu waspadai. Misalnya, ternyata mitra membuat keputusan yang hanya menguntunugkan satu pihak saja, dan semacamnya. Mitra dalam bisnis adalah mereka yang harus kamu ajak kerja sama secara profesional.
9. Tidak Saling Percaya Satu Sama Lain
Kepercayaan sangat penting untuk dihadirkan dalam jalinan kerja sama bisnis. Oleh karena itu, penting untuk mempertahankan citra bisnis yang kamu miliki. Apabila citra bisnis kamu tercoreng, hal ini bisa membuat mitra kurang memercayai kamu sebagai pelaku bisnis. Begitu pula sebaliknya.
Untuk membangun kepercayaan ini, kamu bisa melakukan pertemuan sosial dengan mitra dan tim-timnya. Kegiatan bonding akan membuatmu saling mengenal dan saling memercayai satu sama lain. Apabila terdapat sesuatu yang mengganjal dan perlu ditanyakan, jangan sungkan untuk mengajak mitra berbincang. Hal ini penting untuk menghindari adanya kendala kemitraan usaha.
Sebelum kamu mulai memilih calon mitra bisnis, sebaiknya kamu meneliti dengan seksama calon mitra tersebut. Menemukan partner bisnis yang tepat memang membutuhkan waktu. Gunakan waktu kamu semaksimal mungkin untuk mencari mitra bisnis yang tepat sehingga kamu tidak akan mengalami kesulitan dalam eksekusi bisnis nantinya.
Apabila kamu sudah menemukan mitra bisnis yang cocok dan tepat, buat sebuah perjanjian kemitraan tertulis yang komprehensif. Dengan adanya perjanjian ini, peluang kamu untuk memiliki kemitraan bisnis jangka panjang yang sukses akan semakin besar.
Baca juga: 10 Kesalahan Bisnis Online yang Haram Dilakukan Pebisnis
Kamu bisa memulainya dengan menulis apa saja yang penting diperhatikan saat memilih mitra bisnis dengan menulis to do list di aplikasi to-do list, DoCheck. Kamu bisa mengajak timmu untuk memerhatikan kriteria tersebut saat melakukannya secara mobile. Jadi tunggu apa lagi? Download aplikasinya di Play Store dan App Store sekarang!