apa itu latto-latto

Sempat Dilarang di Amerika, Apa itu Latto-latto dan Dari Mana Asal Usulnya?


Tek tek tek“, mungkin kamu sudah tidak asing dengan suara yang dihasilkan dari mainan tradisional yang tenga viral saat ini, yep latto-latto. Mainan dengan dua bandul yang diikatkan pada seutas tali ini sedang ramai menjadi perbincangan, tidak lain karena mainan ini digemari oleh berbagai kalangan dan usia.

Mainan tradisional memang memiliki jenis yang bervariatif. Selain itu, mainan tradisional sebagian besar dibuat dari bahan yang mudah didapatkan dan cara memainkannya cenderung sederhana. Oleh sebab itu, mainan tradisional tetap menjadi pilihan meskipun dalam era gempuran teknologi seperti adanya video games. Tentu saja termasuk mainan tradisional latto-latto ini. Mainan ini mudah dimainkan dan dapat menghilangkan perasaan penat di rumah.

Sebenarnya apa itu latto-latto? Bagaimana sejarah latto-latto, ya? Hm, kamu mungkin penasaran dari mana asal mainan ini hingga menjadi viral seperti sekarang, ya, DoCheckers! Simak informasi berikut ini.

Apa itu Latto-latto?

Latto-latto atau Clackers
Latto-latto atau Clackers (Foto Santishek)

Mainan tradisional latto-latto juga dikenal dengan berbagai sebutan nama lain, DoCheckers! Beberapa nama lain dari mainan ini antara lain seperti clackers, klackers, atau klick-klacks. Meskipun dengan nama yang berbeda-beda, latto-latto memiliki kesamaan bentuk dan cara memainkannya.

Menurut Collins dictionary, clacker sendiri memiliki arti sebuah objek yang menghasilkan suara clacking. Sesuai namanya, latto-latto atau clackers adalah mainan dengan dua bandul yang masing-masing diikat dalam seutas tali dan dimainkan dengan cara membenturkan kedua bandul tersebut hingga mengeluarkan suara, klak klak klak.

Pada umumnya, bandul yang berukuran bundar dan memiliki ukuran tidak lebih dari ukuran telur ini terbuat dari plastik. Kedua bandul tersebut dapat saling memantul kembali setelah bertubrukan satu sama lain, lho.

Harga yang dibanderol untuk mainan tradisional latto-latto pun tergolong cukup terjangkau. Kamu dapat membeli mainan ini mulai dari tiga ribu rupiah hingga belasan ribu rupiah. Selain itu, telah banyak pedagang yang menawarkan mainan tersebut dan bahkan kamu juga dapat menemukannya di marketplace

Mengingat permintaan akan mainan bandul ini yang menjamur, dari mana ya kira-kira asal usul latto-latto?

Sejarah Latto-latto

Latto-latto ternyata bukanlah mainan pendatang baru alias mainan ini sudah ada sejak jaman lampau, lho. Melansir dari laman Nostalgia Central, latto-latto telah ada sejak akhir tahun 1960-an dan populer hingga 1970-an di Amerika Serikat.

Menurut laman Do You Remember, latto-latto pada awalnya dibuat berdasarkan inspirasi dari bentuk senjata yang digunakan oleh gaucho yaitu sebutan cowboys di Argentina. Senjata yang digunakan oleh gaucho tersebut dinamakan boleadoras yang digunakan untuk menangkap guanacos yaitu binatang yang berbentuk mirip dengan Ilama.

Fakta menarik lainnya menyebutkan bahwa latto-latto pada saat dibuat pertama kali tidak dimaksudkan untuk menjadi mainan tradisional. Menurut the Washington Post, mainan ini mulanya dikenal sebagai Newton’s Yo-Yo adalah mainan edukasi untuk menjelaskan praktek dari hukum Newton kesatu dan kedua.

Oleh sebab itu, mungkin kamu juga dapat menyadari jika gerakan bandul pada latto-latto cenderung konstan dan bergerak setelah terkena gaya dari bandul lainnya.

Akan tetapi alih-alih menjadi sarana edukasi, anak-anak cenderung tertarik dengan suara yang dihasilkan oleh mainan ini. Bahkan sejarah mencatat bahwa telah terjual sebanyak 12 ribu mainan Newton’s Yo-Yo atau latto-latto dalam kurung waktu enam bulan dari toko pada museum Smithsonian Institution’s Air and Space and American History.

Namun, laman Quartz menyebutkan bahwa latto-latto mulanya dibuat untuk mengajari anak-anak dalam koordinasi mata dan tangan, lho. Sebab gerakan pada bandul yang bergerak secara konstan dapat melatih kefokusan penglihatan.

Hm, ternyata cukup banyak alternatif dari sejarah mainan ini, ya, DoCheckers.

Cara Bermain Latto-latto

Cara bermain permainan ini cukup mudah, lho. Kamu hanya memerlukan satu tangan untuk dapat memainkan clackers ini. Bebeerapa langkah yang dapat kamu ikuti untuk memainkan latto-latto antara lain,

  1. Taruh kedua bandul pada posisi yang sejajar. Pastikan kedua bandul seimbang satu sama lain,
  2. Pegang bagian tengah tali di antara jari tangan,
  3. Setelah itu, pantulkan kedua bandul secara perlahan dengan cara menggerakkan tangan ke bawah dan ke atas,
  4. Terus gerakkan tangan hingga bandul dapat berbenturan dan menghasilkan bunyi dengan irama.
  5. Kemudian, kamu juga dapat menyesuaikan gerakan tangan untuk menghasilkan ritme latto-latto sesuai kreativitas kamu.

Baca juga: Cara Meningkatkan Kreativitas dengan 5 Langkah Sederhana

Bagaimana, DoCheckers? Cukup mudah, bukan? Eits, tapi jangan lupakan untuk melihat kondisi sekitar ya! Sebab mainan ini memiliki suara yang cukup nyaring, jangan sampai kesenangan kamu justru mengganggu orang lain.

Fakta Menarik tentang Latto-latto

Setelah mengetahui apa itu latto-latto dan sejarahnya, MinCheck punya beberapa fun facts mengenai mainan tradisional ini sebagai berikut,

1. Sempat Dilarang di Amerika Serikat

Menurut laman Groovy History, latto-latto pada mulanya dibuat dari kaca temper pada kedua bandul. Namun, bandul yang terbuat dari kaca temper dinilai tidak aman karena dapat pecah dan meninggalkan pecahan kaca kecil seperti serbuk yang membahayakan keselamatan.

Lantas kaca sebagai bahan dasar membuat bandul mainan ini tersebut diubah menjadi plastik. Namun pada awal transisi bahan dasar tersebut, plastik yang digunakan masih memiliki risiko lebih besar untuk hancur ketika dimainkan dan menyisakan pecahan yang juga berbahaya. Maka latto-latto yang terbuat dari plastik pada saat itu terus diupayakan untuk memperbaiki kualitas sehingga tidak berbahaya terhadap pemainnya.

Namun, mainan clackers ini kemudian sempat dilarang beredar di Amerika Serikat karena kecenderungan bahan yang mudah pecah dan dapat melukai mata.

2. Terdapat Kompetisi Khusus

“Demam” latto-latto tidak hanya terjadi di Indonesia melainkan pernah juga terjadi di Italia pada tahun 1970-an. Hal menarik yang dapat kamu temukan terkait mainan ini di Italia adalah terdapat kompetisi khusus yang diadakan secara tahunan.

Melansir dari laman Quartz, sebuah provinsi kecil bernama Calcinatello dengan populasi hanya sekitar 12 ribu jiwa rutin mengadakan kompetisi latto-latto. Hal tersebut diungkapkan oleh seorang sejarawan bernama John P. Swann.

3. Termasuk Mainan Jadul di Indonesia

Sebagian besar dari orang tua kamu pasti juga tidak asing dengan keberadaan mainan latto-latto. Sebab mainan tradisional ini rupanya sudah ada di Indonesia sejak dahulu, lho. Diperkiraan bahwa clackers sudah ada di Indonesia sebelum tahun 1990-an, wah sudah cukup lama ya, DoCheckers!

Hanya saja kini mainan ini populer karena adanya pengaruh media sosial sehingga mainan ini menjadi sebuah trend yang hadir kembali.

4. Dapat Melatih Fokus

Ternyata bermain latto-latto dapat membantu untuk melatih fokus, lho. Sebab ketika bermain mainan ini, kamu cenderung memusatkan perhatian pada bandul dan suara yang dihasilkan. Selain itu, bermain mainan tradisional ini juga dapat mendistraksi anak-anak untuk tidak bermain gawai. Maka tidak heran jika banyak yang memilih memberikan mainan tradisional kepada anak-anak. Selain untuk kesehatan mata dengan tidak menatap layar terlalu lama, anak-anak juga dapat berinteraksi dengan teman sebaya secara langsung.

Mainan Tradisional Menjauhkan Anak dari Gawai
Mainan Tradisional Menjauhkan Anak dari Gawai (Foto Bảo Minh via Pexels)

Namun, jangan sampai kamu lupa waktu ketika bermainan permainan ini, DoCheckers! Kamu dapat menggunakan aplikasi DoCheck, yaitu social to-do list app pertama di Indonesia untuk membantu kamu dalam membagi tugas harian kamu dengan tenggat waktu yang juga dapat disesuaikan, lho. Aplikasi ini bisa kamu unduh secara gratis di Play Store atau App Store.

Baca juga: 7 Contoh Kebiasaan Baik Sehari-hari untuk Fisik dan Mental

Penutup

DoCheckers, kini kamu telah tahu sejarah latto-latto dan fakta-fakta menarik melingkupinya. Nah, apakah kamu tertarik untuk bermain permainan ini? Yuk, mari lestarikan mainan tradisional dan menjadi contoh bagi anak-anak untuk lebih banyak bergerak dan berinteraksi dengan teman sebayanya melalui mainan tradisional.


Terbaru

Kategori

Scroll to Top