Buat kamu yang sudah mulai menjalankan bisnis, pasti sangat membutuhkan pengaturan keuangan yang baik. Terutama uang hasil jualan atau keuntungan yang kamu dapatkan. Apakah uang ini hanya menjadi gaji karyawan? Ini dia tips ampuh cara mengatur uang hasil jualan agar bisnis kamu semakin berkembang.
Pengaturan keuangan hasil jualan tidak hanya penting bagi bisnis kamu sendiri, tetapi juga berpengaruh ke pendapatan dari karyawan yang kamu rekrut dan juga dirimu sebagai pemimpin. Hal yang krusial ini sering menjadi penyebab suatu bisnis tidak bisa lanjut berjalan. Untuk menghindarinya, kamu perlu menyimak cara manajemen keuangan usaha berikut sampai selesai, ya!
Cara Mengelola Keuangan Usaha
Keuangan dalam usaha perlu diperhatikan dengan rinci. Kamu perlu mengetahui dari mana pemasukan, pengeluaran, atau bahkan utang piutang juga sangat perlu untuk dicatat. Apabila kamu masih kebingungan mengelola uang bisnis, berikut ini tips yang MinCheck buat khusus untuk pebisnis pemula.
1. Buat Rencana Anggaran
Apabila kamu tidak memiliki rencana keuangan, kamu pasti akan kebingungan bagaimana menggunakannya tanpa khawatir. Sebelum berbisnis mungkin kamu belum memiliki kebiasaan merencanakan keuangan pribadi. Padahal kebiasaan ini sangat bagus dan bisa melatihmu menjadi seorang yang terperinci.
Kamu bisa membuat rencana anggaran dengan membayangkan bagaimana bisnis kamu akan berjalan beberapa bulan ke depan. Apakah akan ada penambahan karyawan, atau akan ada peningkatan mutu produk, atau mungkin ingin meningkatkan kemasan agar produkmu lebih menarik. Kamu bisa mendetailkan rencana bisnis kamu dan merencanakan anggaran untuknya.
Dalam perencanaan ini, berusahalah untuk terbuka akan pendapat tim. Biasanya kamu tidak akan melihat adanya kemungkinan buruk yang terjadi sampai akhirnya tim kamu yang menyampaikannya. Cobalah untuk tidak melakukannya sendirian. Apalagi jika bisnis yang kamu kembangkan sudah melibatkan banyak orang.
Namun apabila usaha kamu masih tergolong kecil, kamu tetap harus mengetahui cara mengelola keuangan usaha dagang kecil. Alasannya sederhana, rencana anggaran termasuk ke dalam hal yang krusial dalam berbisnis.
Baca juga: Mengenal Perencanaan Strategi Pemasaran dan Tujuannya
2. Pisahkan Uang Pribadi dan Uang Bisnis
Cara mengatur uang hasil jualan berikutnya ialah tidak mencampurkan uang pribadi dan uang bisnis. Hal ini penting untuk diperhatikan agar uang pribadimu tidak habis terpakai untuk keperluan bisnis dan sebaliknya.
Kamu bisa menggunakan rekening yang berbeda untuk kedua keuangan ini. Biasanya, keuangan bisnis menggunakan penyimpanan yang memang sesuai dengan bisnisnya. Misalnya, kamu memiliki bisnis dengan kas yang cukup besar, mungkin kamu akan memerlukan rekening bisnis agar menjamin keamanan dan kemudahan dalam penggunaannya.
Apabila kamu masih di tahap awal bisnis dan keuangannya masih relatif cukup kecil, kamu bisa menggunakan penyimpanan cash, dengan menggunakan dompet yang berbeda. Yang penting, kamu tidak mencampurkan keuangan bisnismu dengan keuangan pribadimu.
Baca juga: 7+ Cara Memisahkan Uang Modal dan Keuntungan Bisnis
3. Gunakan Tenaga Profesional
Apabila ingin mendapatkan untung yang sangat optimal, kamu bisa menggunakan tenaga profesional untuk mengatur keuanganmu. Cara ini juga bisa jadi pilihan untuk kamu yang merasa kurang bisa meng-handle pengelolaan keuangan usaha.
Kamu bisa merekrut tenaga profesional untuk mengelola keuangan usahamu. Usahakan kamu memilih ornag yang memiliki pengalaman dalam bidang ini, karena pengelolaan keuangan yang baik akan berdampak pada keputusan yang diambil dalam pengembangan usaha.
4. Buat Budget Secara Rutin
Seperti keuangan pribadi yang perlu dibagi-bagi, keuangan bisnis juga demikian. Dalam keuangan pribadi mungkin kamu akan menjatahkan beberapa persen untnuk kebutuhan, keinginan, dan tabungan. Kamu juga bisa menerapkan ini pada bisnismu yang baru mulai. Tentukan apa saja kebutuhanmu dan patok kira-kira akan membutuhkan berapa persen dari keuangan bisnismu.
Kamu juga bisa membuat budget ini di awal perjalanan bisnismu atau di awal pembukaan bisnismu. Di akhir tahun atau pada saat bisnismu mengalami kerugian, kamu bisa menelaah apakah budget yang kamu tetapkan ini tidak sesuai atau malah ada kesalahan di dalamnya? Cobalah untuk berpikir kritis terhadap keuangan bisnis kamu yang sangat krusial untuk kemajuan dan bisnis yang mampu bertahan.
Bca juga: 5 Cara Mengelola Keuangan Bisnis Paling Manjur!
5. Pisahkan Akunting dan Kasir
Sebelumnya, kamu perlu tahu apa bedanya akunting dan kasir. Melansir dari Jurnal.id akunting adalah seni dalam mengukur, berkomunikasi dan menginterpretasikan aktivitas keuangan. Sedangkan kasir yang berada di tim keuangan berhubungan dengan proses, pasar, lembaga, dan instrumen yang terlibat dalam transfer uang diantara individu maupun antara bisnis dan pemerintah.
Jadi, pada dasarnya kedua kegiatan ini berbeda. Seorang akuntan akan melakukan banyak pengamatan pada arus kas sedangkan seorang kasir melakukan pencatatan ketika tejadi arus kas. Kamu perlu memisahkan kedua job desc ini. Di satu sisi mereka memang sama-sama mengurus tentang keuangan, tetapi apa yang mereka lakukan adalah hal yang berbeda.
Baca juga: Unsur Komunikasi Bisnis: Pengertian, Manfaat, dan Tujuannya
6. Selalu Catat Pengeluaran dan Pemasukan Uang Hasil Jualan
Seperti budgeting, pencatatatan pengeluaran dan pemasukan juga akan memudahkanmu dalam menganalisa arus keuangan bisnismu. Cobalah untuk mencatat semuanya secara rinci. Kegiatan pencatatan ini bisa kamu mulai dengan laporan keuangan harian, mingguan, hingga tahunan.
Hasil dari pengeluaran dan pemasukan ini akan membantumu membuat keputusan bagaimana uang bisnis akan digunakan. Apabila terdapat masalah atau pemasukan semakin berkurang, kamu bisa menganalisa pengeluaran yang mungkin bisa diminimalisir.
Langkah-langkah pencatatan keuangan bisnisn bisa sebagai berikut.
- Siapkan media pencatatan. Pada umumnya menggunakan excel atau aplikasi;
- Catat pengeluaran setiap ada uang bisnis yang terpakai;
- Catat pemasukan dan buat rincian dari mana uang tersebut berasal;
- Buat kesimpulan atas arus keuangan yang sudah kamu catat.
Pencatatan ini juga bisa kamu kolaborasikan dengan perencanaan anggaran. Jadi, kamu akan tahu berapa banyak uang yang akan dianggarkan, disimpan, atau diinvestasikan dalam bisnis.
7. Investasikan Uang untuk Bisnis
Agar bisnis kamu semakin berkembang, kamu bisa berinvestasi di dalamnya. Misalnya, kamu mengalokasikan uang pribadimu untuk kebutuhan bisnis yang bisa membuatnya berkembang. Dengan berinvestasi di bisnis yang kamu bangun sendiri, kamu juga belajar melatih diri untuk berinvestasi dan mengembangkan suatu usaha.
Saat usaha kamu berkembang, hasil investasi kamu juga pasti akan semakin besar. Jadi, ini tidak hanya akan membantu bisnismu berjalan tetapi juga akan membantu keuanganmu dalam jangka panjang. Jangan ragu untuk berinvestasi ke bisnismu sendiri. Namun, kamu juga harus ulet dalam mengembangkannya agar tidak mengalami double kerugian.
8. Miliki Cadangan Kas yang Konsisten
Ibarat dana darurat pada keuangan pribadi, bisnis juga perlu memiliki dana darurat. Dana darurat ini berupa cadangan kas. Jadi, dalam arus kas jangan sampai cadangan kas bisnismu mencapai nol rupiah. Hal ini sangat berbahaya terutama jika bisnismu masih kecil dan belum bisa menjanjikan profit untuk mengundang investor agar berinvestasi di bisnismu.
Agar hal ini tidak terjadi, eksekusi dari perencanaan anggara yang bagus perlu kamu pantau. Dengan berkurangnya kemungkinan kasalahan secara teknis, kamu bisa memiliki cadangan kas yang stabil. Besaran cadangan kas ini bisa menyesuaikan dengan anggaran yang telah kamu buat. Paling tidak, kamu memiliki cadangan yang cukup untuk membuat bisnismu terus berjalan meski suatu hal buruk terjadi. Misalnya penurunan pelanggan karena pandemi dan semacamnya.
9. Minimalisir Biaya Perjalanan, Atur Uang Hasil Jualan
Kamu mungkin sering melakukan perjalanan bisnis untuk menggaet investor atau untuk melakukan survei. Namun di masa kini teknologi sudah berkembang cukup pesat. Bahkan, kamu bisa melakukan komunikasi dengan siapapun hanya dari rumah. Apabila memungkinkan, cobalah untuk mengurangi perjalanan bisnis.
Anggaran yang kamu alokasikan untuk bisnis jadinya bisa digunakan untuk kebutuhan lain. Bisa juga biasa ini digunakan untuk cadangan kas.
10. Berhati-Hati saat Membuka Cabang
Saat bisnis semakin berkembang, membuka cabang bisa menjadi pilihan agar konsumen bisa menemukan bisnismu di tempatnya. Kamu mungkin berpikir kalau membuka cabang berarti profit atau keuntungan yang kamu dapatkan akan lebih banyak beberapa kali lipat. Hal ini benar, tetapi jika cabang yang kamu buat tidak menguntungkan, ini bisa merugikan.
Saat membuka cabang, kamu perlu melakukan riset juga sebagaimana kamu membuka bisnis untuk pertama kalinya. Akan tetapi, kali ini risetnya lebih ke tempat dan target pasar kamu. Selain itu, pastikan kamu membuat tempat yang bernuansa produkmu. Hal ini perlu dilakukan agar bisnismu mudah dikenali meski di tempat baru. Branding bisnis jadi sangat penting saat kamu akan membuka cabang.
Itu dia sepuluh cara mengatur uang hasil jualan atau usaha. Kamu bisa mengatur uang hasil jualan dengan tips tersebut. Jangan lupa untuk mengeksekusinya! Langkah pertama yang perlu kamu ambil adalah mencatat apa yang akan kamu lakukan.
Kamu bisa menggunakan aplikasi DoCheck untuk membuat to do list, baik itu bersama tim ataupun pribadi. Kamu bisa mendapatkannya GRATIS di Play Store dan App Store. Tunggu apa lagi? Unduh aplikasinya sekarang!
Baca juga: 7 Cara Mulai Bisnis Hampers Estetik Low Budget, Yuk Cobain!