Istilah management proyek mungkin sudah tidak asing bagi DoCheckers yang bekerja di bidang konstruksi. Alasannya, karena efektivitas kerja hanya bisa diraih dengan management proyek yang baik. Hanya saja, mungkin masih ada di antara kalian yang belum familiar dengan pengertian manajemen proyek konstruksi.
Maka dari itu, berikut pengertian, tujuan, contoh, tahap-tahap, dan aplikasi manajemen proyek dalam bidang konstruksi yang akan MinCheck jabarkan!
Pengertian dari Manajemen Proyek di Bidang Konstruksi
Basically, project management merupakan hal yang sangat vital di hampir semua bidang, termasuk di bidang konstruksi. Hal ini karena tanpa manajemen proyek yang baik, proses pembangunan atau konstruksi pun tidak akan berjalan dengan efektif. Terus, apa itu management proyek konstruksi?
Manajemen proyek adalah metode pengelolaan waktu dan juga sumber daya untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dalam bidang konstruksi, tujuan tersebut adalah pembangunan gedung. Jadi, sebelum membangun, kamu perlu untuk mengelola waktu dan sumber daya yang tersedia terlebih dahulu.
Baca juga: Metode ABC: Cara Mengelola Waktu dengan 3 Tingkat Prioritas
Ketika pengelolaan tersebut sudah berjalan dengan baik, maka proses pembangunan pun akan lebih efisien lagi. Di samping itu, manajemen proyek juga bisa mendorong naiknya produktivitas sumber daya manusia. Lebih jauhnya, MinCheck akan menjelaskan tentang apa saja tujuan manajemen proyek!
Tujuan dari Manajemen Proyek di Bidang Konstruksi
Seperti apa yang sudah MinCheck singgung sebelumnya, tujuan utama management proyek adalah untuk memperoleh efektivitas. Selain itu, tujuan manajemen proyek yang lain adalah untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Berikut adalah penjelasan lebih jauh tentang apa saja tujuan project management!
1. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia merupakan salah satu komponen vital dalam bidang konstruksi. Maka dari itu, penting untuk meningkatkan sumber daya manusia yang ada untuk bisa mencapai hasil yang optimal. Pada saat inilah peran manajemen proyek akan terasa olehmu.
Hal ini karena salah satu peran manajemen proyek adalah untuk meningkatkan produktivitas sumber daya manusia. Dengan bantuan project management, setiap anggota tim akan bekerja dengan lebih maksimal. Kemudian, pada akhirnya, potensi semua anggota tim akan terasah dengan lebih baik.
Baca juga: Fitur Kerja Bareng Aplikasi DoCheck, Bantu Tingkatkan Produktivitas!
2. Meminimalisir Potensi Kegagalan dan Memaksimalkan Peluang
Ketika berbicara tentang proyek, maka pasti ada potensi keberhasilan dan juga potensi kegagalan. Hal ini juga berlaku untuk proyek konstruksi. Maka dari itu, penting untuk DoCheckers membuat skenario dari A hingga Z. Terlebih, tentang semua kemungkinan yang bisa terjadi selama proses konstruksi.
Dengan mengetahui faktor yang berisiko membuat proyek tersebut mengalami kegagalan, kamu dapat menghindarinya. Namun, Jika masalah masih muncul, DoChecker sudah membuat rencana untuk mengelola kegagalan tersebut.
Selain itu, kamu juga bisa memaksimalkan berbagai peluang dengan project management yang baik.
Baca juga: Analisis Peluang Bisnis : Pengertian dan Cara Melakukannya
3. Menyusun Rencana yang Rapi, Brilian, dan Tepat Sasaran
Pada dasarnya, dalam manajemen proyek perencanaan adalah hal yang vital. Maka dari itu, dengan project management yang baik, susunan rencana pun akan lebih rapi, brilian, dan tepat sasaran. Jadi, semua orang yang bertanggung jawab akan tahu apa yang harus mereka kerjakan nantinya.
Karena alasan tersebut, proses pembangunan pun akan lebih efektif dan efisien. Hal ini karena semua hal sudah tepat sasaran dan sudah sesuai ritme dengan bantuan management proyek. Apabila proses konstruksi sudah konsisten dan sesuai dengan alur, semua hal akan berjalan dengan lebih lancar.
4. Menjaga Integrasi di antara Semua Pihak yang Terlibat
Kemudian, tujuan manajemen proyek yang berikutnya adalah untuk bisa menjaga integrasi dari semua pihak yang terlibat di dalam proyek. Jika integrasi tersebut terjaga dengan baik, maka akan lebih mudah untuk mencapai tujuan. Maka dari itu, kehadiran management proyek di bidang konstruksi sangat vital.
5. Mengontrol Kesesuaian Rencana dengan Pelaksanaan
Selanjutnya, project management juga bisa DoCheckers jadikan alat kontrol untuk memastikan jika pelaksanaan sudah sesuai dengan rencana. Karena tanpa pengelolaan yang baik, hal itu akan sulit.
Maka dari itu, management proyek juga digunakan sebagai alat ukur untuk melihat sampai di mana pembangunan telah terlaksana.
Dengan management proyek, semua anggota tim akan mengetahui proses kemajuan pembangunan. Hal ini penting untuk agar pengelolaan waktu dan sumber daya menjadi jauh lebih optimal.
Peranan Manajemen Proyek di Bidang Konstruksi
Sebagai salah satu komponen penting dalam proses konstruksi, setidaknya ada empat peranan management proyek yang umum ada. Keempat hal tersebut juga dikenal dengan istilah ACM, ESCM, OCM, dan GMPCM.
Berikut adalah peranan project management dalam bidang konstruksi yang akan MinCheck jabarkan!
1. Peranan Manajemen Proyek sebagai ACM
Peran project management yang pertama adalah sebagai penghubung. Maka dari itu, project management memiliki ACM, yang merupakan kependekan dari Agency Construction Management. Jadi, hal ini lah yang menghubungkan antara rancangan dan pelaksanaannya.
Dengan begitu, owner akan membuat kontrak dengan berbagai kontraktor sesuai dengan apa saja persiapannya.
2. Peranan Manajemen Proyek sebagai ESCM
Selanjutnya, project management juga memiliki peranan sebagai kontraktor. Jadi, management proyek berperan sebagai ESCM atau Extended Service Construction Management. Hal ini agar semua pihak yang terlibat terhindar dari perbedaan pendapat akibat memiliki kepentingan yang berbeda.
3. Peranan Manajemen Proyek sebagai OCM
Selain itu, project management juga berperan sebagai pemilik. Ini kenapa manajemen memiliki peranan sebagai OCM atau Owner Construction Management.
Jadi, sebagai owner, DoCheckers ikut memikul tanggung jawab akan berlangsungnya pembangunan. Hal ini akan berpegang pada asas profesionalitas.
4. Peranan Manajemen Proyek sebagai GMPCM
Terakhir, project management juga memiliki peranan sebagai pihak yang menjadi penanggung jawab tentang harga, kualitas, dan waktu. Maka dari itu, kamu berperan sebagai GMPCM atau Guaranteed Maximum Price Construction Management.
Itulah yang akan memberi pekerjaan kepada para sub-kontraktor.
Tahap-tahap dari Manajemen Proyek di Bidang Konstruksi
Kemudian, apa saja tahap-tahap dari manajemen proyek dalam bidang konstruksi? Biasanya, ada lima tahap yang perlu dilewati. Berikut adalah penjelasan tentang tahap-tahap yang ada di project management!
1. Mengumpulkan Informasi dan Merancang Konsep
Hal pertama yang perlu DoCheckers lakukan adalah merancang konsep. Pastinya, konsep tersebut harus sesuai dengan fakta yang ada di lapangan. Maka dari itu, proses survey adalah hal yang vital. Sebelum memulai sebuah pembangunan, ada banyak informasi yang perlu kamu kumpulkan.
Proses pengumpulan informasi ini sangat penting karena akan langsung berdampak pada konsep konstruksi. Karena, konsep konstruksi di suatu wilayah belum tentu cocok untuk diterapkan di wilayah yang lain.
2. Membuat Rencana Pembangunan
Setelah konsep terancang dengan baik, kamu bisa segera membuat rencana pembangunan. Hal-hal yang perlu ada dalam tahap ini adalah ketersediaan waktu dan juga sumber daya.
Di tahap ini, tujuan utamanya adalah menemukan cara paling efektif agar tidak melewati waktu dan sumber daya yang tersedia.
3. Melelang Proyek
Selanjutnya, pelelangan juga penting dalam proses konstruksi. Biasanya, hal ini dilakukan untuk mendapatkan hasil terbaik. Konsepnya tidak jauh berbeda dengan pelelangan pada umumnya. Mereka yang memberi penawaran dengan peluang untung yang paling banyak lah yang akan memenangkan proyek tersebut.
4. Proses Pembangunan
Apabila pemenang lelang sudah terpilih, tahap selanjutnya adalah melakukan proses pembangunan. Biasanya, proses inilah yang akan memakan waktu dan juga biaya yang besar. Maka dari itu, penting untuk menjaga semuanya agar on track. Karena alasan tersebut, peran dari project management jelas vital.
Hal ini karena salah satu tujuan manajemen proyek yang utama adalah menjadi alat kontrol agar pelaksanaan konstruksi sesuai dengan perencanaan. Jadi, proses pembangunan akan selesai di waktu yang tepat dengan biaya yang tidak membengkak.
5. Pemakaian dan Pemeliharaan Bangunan
Setelah pembangunan selesai, maka hasilnya sudah siap untuk digunakan. Hanya saja, setelah itu masih ada tahap pemeliharaan agar bangunan lebih kokoh dan tidak mudah rusak. Biasanya, ini terjadi sesuai dengan kontrak. Jadi, tidak semua pihak pasti akan melakukannya.
Aplikasi Manajemen Proyek di Bidang Konstruksi
Pada dasarnya, manajemen proyek merupakan hal yang sulit dilakukan secara manual. Maka dari itu, hadir aplikasi management proyek yang bisa membantu mempermudah kamu untuk melakukan pengelolaan proyek.
Salah satu contoh manajemen proyek konstruksi dalam bentuk aplikasi adalah DoCheck.
DoCheck merupakan to-do list app yang lebih dari sekadar to-do-list. Dengan aplikasi ini, kamu dapat mengelola proyek dengan jauh lebih mudah. Jika anggota tim berada di lokasi yang berjauhan pun tidak akan menjadi masalah.
Hal ini karena berbagai fitur yang tersedia di aplikasi DoCheck, seperti berikut!
1. Mengatur Tugas Masing-masing Anggota Tim dalam Proyek
Pada dasarnya, sasaran manajemen proyek adalah untuk membentuk sebuah tim yang solid. Hal ini juga berlaku untuk tim yang bertanggung jawab dalam proses konstruksi.
Agar tim bisa bekerja sama dengan baik, DoCheckers wajib mengatur tugas masing-masing anggota. Ini jelas bukan perkara yang mudah.
Maka dari itu, DoCheck hadir sebagai solusinya. Dengan menggunakan aplikasi DoCheck, kamu bisa dengan mudah membagikan tugas kepada para anggotanya.
DoCheckers bahkan masih bisa menghubungkan semua anggota tim ketika berada di lokasi yang berjauhan. Maka dari itu, aplikasi ini sangat efisien dan efektif.
2. Memantau Produktivitas Setiap Anggota
Di samping untuk membagikan tugas, aplikasi DoCheck juga berguna untuk memantau bagaimana produktivitas setiap anggota. Di dalam aplikasi, terdapat fitur “Goals” atau tujuan dan juga “Daily Task” atau tugas harian. Maka dari itu, aplikasi ini sangat pas untuk manajemen proyek, termasuk di bidang konstruksi.
Hal ini karena fitur DoCheck yang satu ini sama dengan tujuan adanya pengelolaan proyek. Jadi, kerja tim pastinya akan lebih lancar karena progres semua anggota akan tercatat di dalam aplikasi.
Maka dari itu, tidak heran jika banyak orang yang merekomendasikan DoCheck sebagai aplikasi project management terbaik.
Kesimpulan
Itulah penjelasan mengenai project management di bidang konstruksi. Manajemen ini sangat vital dalam hampir setiap jenis bidang pekerjaan, termasuk di bidang pembangunan. Maka dari itu, sangat penting untuk mengetahui apa pengertian, tujuan, peranan, dan juga tahap-tahapnya.
Jadi, pengertian manajemen proyek konstruksi adalah pengelolaan waktu dan sumber daya di dalam bidang konstruksi atau pembangunan. Hal tersebut pastinya tidak akan mudah jika dilakukan secara manual. Karena itu, aplikasi DoCheck, yang sudah tersedia di Play Store dan App Store hadir sebagai solusi.