Ketika berseluncur di dunia maya, mungkin kamu tak jarang melihat istilah open minded. Biasanya, istilah tersebut muncul ketika terjadi pertikaian atau perdebatan di kolom komentar atau reply tiap sosmed. Lalu, sebenarnya, apa itu open minded? Kenapa banyak orang yang berlomba-lomba mengklaim bahwa dirinya adalah seorang yang open minded?
Apa Itu Open Minded
Open minded adalah keterbukaan seseorang dalam mempertimbangkan pemikiran atau ide-ide lain. Nggak sebatas itu aja, Prinsip ini juga menanamkan keyakinan bahwa setiap orang bebas untuk mengekspresikan pemikirannya, termasuk saat seseorang merasa tidak setuju.
Nah, kalau berdasarkan pemaparan tersebut, open minded justru mengajarkan kamu untuk saling menerima perbedaan pendapat. Ketika kamu berdebat, apakah kamu kerap berdalih, “Ah, kamu mah nggak open minded!”, saat lawan bicaramu tak setuju dengan argumen yang kamu berikan? Hal tersebut justru menandakan kalau kamu juga nggak punya pemikiran terbuka, lho. Hayoo, kamu sering gitu juga, nggak?
Kalau menurut MinCheck sendiri, keterbukaan pikiran di sini sering disalahartikan menjadi “terbuka” terhadap segala hal, lalu semua orang harus menyetujuinya. Padahal, konsepnya nggak seperti itu ya, DoCheckers. Kalau di bahasa Inggris sih, ada istilah agree to disagree. Menurut MinCheck, ini adalah satu bentuk open minded paling mendasar, mungkin yang paling tepat.
Maksud dari istilah tersebut adalah kamu bebas untuk memiliki perspektif lain dalam memandang suatu hal tanpa memaksakan pandanganmu pada orang lain yang memiliki pandangan berbeda. Kamu bisa kok tak menyetujui pandangan orang lain tanpa harus mengikutinya. Sederhananya sih, kamu hanya perlu bersikap “cukup tahu” aja.
Menurut MinCheck, open minded berkaitan lurus dengan bagaimana cara seseorang berkomunikasi. Oleh karena itu, terkadang banyak orang tak bisa saling menerima perbedaan karena tak bisa mengomunikasikannya dengan baik.
Baca Juga: Cara Sederhana Meningkatkan Skill Komunikasi
Di sisi lain, open minded juga tetap ada batasnya, kok. Jika kamu tak bisa menerima perbedaan pendapat, itu juga tak serta merta membuat kamu jadi orang yang close minded. Mungkin ada beberapa hal atau pembahasan yang membuatmu tak bisa menerima perbedaan. Misalkan pandangan mengenai sesuatu yang berhubungan dengan norma, moral, ataupun kepercayaan yang kamu anut.
Karakteristik Open Minded Person
Mungkin kamu bertanya-tanya, sebenarnya ciri-ciri orang yang punya keterbukaan pikiran itu sebenarnya seperti apa, sih? Pas banget. MinCheck bakal bagikan ke kamu nih beberapa contoh sikap open minded. Biar kamu nggak bingung lagi untuk membedakan mana yang beneran open minded person sama yang hanya mengaku sebagai open minded person. Perhatikan contoh berikut ini, ya!
1. Rendah hati dan Punya Tingkat Empati yang Tinggi
Rendah hati di sini berarti berlapang dada untuk menerima berbagai perbedaan pandangan. Kamu dituntut untuk menerima kenyataan kalau pemikiranmu mungkin tak akan cocok bagi semua orang, begitu pun sebaliknya. Akan tetapi, kamu tetap harus menghargai pandangan orang yang berbeda denganmu, meski kamu tak setuju sekalipun. Kamu harus ingat ya DoCheckers, bahwa setiap orang memiliki keunikan dengan cara pandang mereka masing-masing.
Kemampuan untuk menerima dan terbuka dengan lebih banyak hal ini membuat seseorang yang open minded memiliki kesadaran untuk mempertimbangkan perasaan orang lain. Kamu merasa sebagai orang yang nggak enakan? Kamu pernah menyetujui ide orang lain, meskipun sebenarnya nggak setuju? Bisa jadi itu tanda kalau kamu termasuk open minded person juga lho, DoCheckers. Hal ini dikarenakan kamu memilih untuk terbuka dengan ide orang lain yang sebenarnya tidak selaras denganmu. Yah, walaupun sebenarnya ada baiknya kalau kamu sampaikan langsung, sih.
2. Tidak Tergesa-gesa dalam Menyimpulkan Sesuatu
Seorang open minded person tidak akan termakan kabar burung yang setengah-setengah. Mereka akan cenderung menggali informasi sebanyak mungkin mengenai suatu kabar berita, sebelum mengambil kesimpulan. Hayo, kamu masih sering terkena berita hoaks nggak? Jangan-jangan kamu masih terlalu gampang percaya dengan berita yang ada di media dan tidak menyaringnya kembali, ya? Waduh, cepat perbaiki kebiasaan burukmu ini ya DoCheckers. Cobalah untuk mulai menerapkan prinsip open minded dan menyaring informasi terlebih dahulu.
3. Terbuka dengan Segala Kemungkinan
Sepuluh tahun lalu, siapa yang menyangka akan ada internet dan teknologi semaju sekarang? Siapa pula yang menyangka bahwa seseorang bisa menghasilkan uang dari membuat konten video dan bermain game?
Baca Juga: E-sport: Langkah Awal Berkarir Menjadi Pro Player Handal
Sama halnya dengan segala kemungkinan yang amat liar tersebut, open minded juga mengajarkan kamu untuk menerima berbagai kemungkinan dan alternatif lain. Kamu suka kesal nggak kalau menjumpai orang-orang yang tak mau ide ataupun argumennya dibantah? Sebenarnya, bukan salah dia juga, sih. Hanya saja, akan lebih baik kalau bisa terbuka dengan gagasan lain, bukan? Bahkan, bakal jauh lebih baik lagi kalau bisa menggabungkan kedua pemikiran tersebut, bukan? Oleh sebab itu, sebisa mungkin kamu harus mencoba untuk menghargai pendapat orang lain ya, DoCheckers!
Manfaat Sikap Open Minded
MinCheck percaya kalau melakukan suatu kebaikan di dunia ini pasti ada manfaatnya dan tidak akan sia-sia. Begitupun dengan memiliki pemikiran yang terbuka. Kira-kira, apa aja manfaat open minded yang dapat kamu rasakan? Simak yang berikut ini, ya!
1. Menjadi Pribadi yang Lebih Optimis
Kamu sadar nggak kalau pemikiran tertutup justru dapat menuntun kamu buat terus berpikiran negatif? Misalkan nih, kamu tidak setuju dengan ide atau argumen temanmu, biasanya kamu jadi punya sentimen negatif ke dia. Bener, nggak? Awalnya nggak suka sama pemikirannya, lama-lama bisa jadi nggak suka sama orangnya, lho. Kamu nggak mau kan jadi orang yang gampang dengki?
Maka dari itu, open minded justru memberikan kamu kesempatan untuk menjadi orang yang optimis. Kalau menurut MinCheck sendiri sih, optimis memang berkaitan erat pengertian apa itu open minded di awal. Kalau misalkan nih, kamu mencoba untuk daftar kuliah ke perguruan tinggi impianmu. Dengan memiliki pemikiran yang terbuka, kamu akan mendapat boost rasa optimis dan percaya diri karena kamu lebih terbuka dengan segala kemungkinan.
2. Memperkaya Pengetahuan dan Pengalaman
Kamu pernah nggak merasa stuck dan tidak berkembang? Apakah orang di sekitarmu cuma itu-itu aja? Mungkin ada baiknya kamu mencoba sesuatu yang baru. Entah itu lingkungan baru, suasana baru, ataupun pekerjaan baru. Nyatanya, orang-orang baru dengan berbagai perspektif yang berbeda akan memacu kamu untuk ikut berkembang dan punya pemikiran baru. Ingat juga DoCheckers, mendapat orang-orang baru sama saja dengan mendapat pengalaman dan pengetahuan baru.
3. Lebih Kuat Secara Mental
Menjadi orang yang selalu terbuka kepada hal-hal baru nyatanya membuat kamu lebih tertempa secara mental lho, DoCheckers. Kuat mental di sini bukan berarti sekadar adu argumen di sosmed, ya . Membuka diri atas segala kemungkinan dan pemkiran baru akan turut mengembangkan pengalamanmu. Hal ini nantinya akan memengaruhi dirimu secara mental menjadi lebih matang dan dewasa.
Cara Menjadi Open Minded Person
Setelah membaca artikel soal apa itu open minded dari MinCheck ini, mungkin kamu jadi tertarik untuk mengamalkannya. Masa kamu nggak tertarik sih jadi orang yang bisa menerima segala perspektif? Pengen juga, kan? Oleh karena itu, MinCheck bakal bagikan tips cara menjadi open minded person.
1. Terima Kekuranganmu
Jika kamu ingin menjadi open minded person, kamu perlu menerima fakta bahwa kamu bukanlah orang paling pintar ataupun paling hebat di seluruh dunia. Mengapa demikian? Biasanya orang yang close minded selalu bersikukuh bahwa dirinya lah yang paling benar. Hal itu lah yang dapat membuatmu tertutup dari berbagai pemikiran dan kemungkinan lain. Untuk keluar dari zona tersebut, memang diperlukan keberanian dan keteguhan hati yang cukup besar, sih. Meskipun begitu, MinCheck percaya sih kalau semua orang bisa berubah menjadi lebih baik.
Baca juga: 5 Cara Sederhana jadi Pribadi yang Lebih Baik, Apa Saja?
2. Cobalah untuk Merefleksi Diri
Jika sudah menerima segala kekurangan, selamat. Itu artinya kamu sudah menyelesaikan langkah pertama cara menjadi open minded. Eits, tapi langkah kamu belum cukup sampai di sini. Selanjutnya, kamu perlu merefleksi diri. Menurut laman Alodokter, kamu bisa mencobanya ketika mendapat gagasan dari orang lain yang berseberangan denganmu. Cobalah tanyakan beberapa hal pada diri sendiri, seperti apa yang menyebabkanmu tak suka dengan pemikiran tersebut dan apakah perlu untuk meributkan hal tersebut.
Kalau kamu sudah benar-benar melewati langkah pertama cara menjadi open minded dengan menerima segala kekuranganmu, seharusnya kamu bisa merefleksi diri dengan lebih mudah.
Baca Juga: Self-reflection dan Manfaatnya untuk Diri yang Lebih Baik
3. Bertemu dengan Orang Baru yang Memiliki Keberagaman
Jika kamu tidak biasa berada di lingkungan yang penuh keberagaman, kemungkinan kamu bisa terbentuk menjadi seseorang yang sulit menerima perbedaan. Membangun koneksi sosial dengan orang-orang yang tak sejalan denganmu, nampaknya bisa membantu kamu untuk berkembang. Dengan demikian, kamu bisa mendapat berbagai pandangan yang berbeda dan beragam, sehingga kamu pun dapat perlahan menerimanya.
Apabila kamu sudah di tahap dapat menerima keberagaman, perlahan kamu akan mulai memahami apa itu open minded.
Setelah memahami apa itu open minded dan sambil melatih pemikiran kamu supaya open minded, kamu juga bisa mengembangkan skill lainnya dengan menggunakan aplikasi DoCheck. Di sana ada beragam goals yang bermanfaat untuk meningkatkan produktivitas dan self development kamu. Kamu juga bisa mencatat rangkaian cara menjadi open minded yang telah MinCheck bagikan. Unduh DoCheck secara gratis di Play Store dan App Store sekarang juga.