contoh storytelling produk

Contoh Storytelling Produk Ternama yang Bisa Kamu Tiru


Ada banyak banget cara untuk jualan, salah satunya dengan membuat calon konsumen tertarik untuk membeli produkmu. Bahkan, tidak jarang MinCheck temui beberapa iklan viral yang melekat di masyakarat. Ada lagi, teknik marketing yang oke dan bisa kamu implementasikan untuk bisnismu, salah satunya dengan storytelling. Banyak banget contoh storytelling produk ternama yang bisa kamu ATM alias amati, tiru, dan modifikasi.

Teknik storytelling bisa dijadikan opsi untuk meningkatkan penjualan produk. Kamu bisa memengaruhi emosi audiens atau target pasarmu untuk melakukan pembelian. Melalui storytelling, perusahaan bisa menjalin komunikasi dengan audiens.

Cara Membuat Storytelling Biar Jualan Laris Manis

Cara membuat storytelling agar jualan semakin laris manis
Cara membuat storytelling agar jualan semakin laris manis (Foto via Freepik)

Nah DoCheckers, sebelum kamu tahu contoh iklan storytelling yang oke, MinCheck akan spill gimana sih cara membuat storytelling yang baik dan bisa kamu implementasikan untuk bisnis yang sedang kamu jalankan.

Penasaran gimana caranya? Yuk simak ulasan dari MinCheck berikut ini.

Pahami Produk yang Dijual

Pertama, kamu perlu memahami produk yang kamu jual. Jelas dong, bagaimana kamu bisa menceritakan produkmu pada orang lain kalau kamu sendiri gak memahami produk yang kamu jual?

Setelah “kenal” dengan produkmu, kamu bisa mengemasnya sedemikian rupa menggunakan storytelling.

Nah, untuk bisa mengemas cerita jualanmu menjadi unik, menarik, dan bikin calon konsumen tertarik, kamu perlu mengidentfiikasi hal-hal seperti berikut.

  • Apakah produkmu dapat memberi solusi bagi permasalahan konsumen?
  • Apa saja keunggulan produkmu dibanding dengan kompetitor?

Kamu bisa merangkai hal-hal yang kemu ketahui mengenai produkmu dalam bentuk cerita pendek. Sesuai namanya, storytelling adalah menyampaikan cerita kepada audiens.

Gunakan Kreativitas

Membuat storytelling yang baik memang perlu menggunakan kreativitas yang tinggi. Kamu perlu mengasah soft skill yang satu ini kalau ingin mempromosikan produkmu kepada audiens dengan cara yang menarik.

Kreativitas memang hal yang perlu, kamu bisa mengasahnya dengan terus berlatih berpikir kreatif.

Selain itu, buatlah cerita yang relate dengan audiens sehingga promosimu mudah diterima. Biasanya nih orang akan lebih mudah untuk menerima sesuatu yang berkaitan erat dengan dirinya.

Kamu bisa coba cara ini untuk menggaet calon konsumen potensialmu.

Baca juga: Teori Perilaku Konsumen : Pengertian, Manfaat serta Contohnya

Hindari Hard Selling

Kamu bisa mengimplementasikan jualan secara halus atau soft selling dibandingkan dengan hard selling. Penggunaan soft selling bisa dikatakan adalah teknik jualan namun tidak seperti jualan.

Memang sih, memperkenalkan fiturmu pada konsumen adalah hal yang penting. Namun, ada baiknya kamu melakukan pendekatan yang soft. Misalnya nih, kamu buat studi kasus yang relate dengan calon konsumen atau target pasarmu. Lalu, kamu bisa menyelipkan fitur atau produkmu sebagai solusi.

Hindari pula penggunaan kata umum seperti solusi masalah, namun kamu bisa menggantinya dengan opsi kata yang lebih oke. Selain itu, hindari penggunaan kata yang bersifat hiperbola atau dilebih-lebihkan. Kamu bisa mengemas storytelling yang hendak kamu buat dengan sewajarnya.

Pilih Media yang Tepat

Sudah membuat storytelling produk? Bagus! Selanjutnya pilihlah media yang tepat untuk promosi. Saat ini media sosial punya power yang besar untuk menjadi wadah berbisnis. Kamu bisa memanfaatkan beragam media sosial untuk mempromosikan produkmu melalui cara storytelling.

Selain itu, kamu pun perlu memikirkan kira-kira storytelling tersebut akan dikemas dalam bentuk apa? Apakah video, audio, atau visual dan infografik. Pilihlah media yang cocok sesuai dengan branding produkmu.

Baca juga: 5+ Contoh Media Promosi Online untuk Kembangkan Bisnismu

Jangan Lupa Tampilkan Ciri Khas Brand

Dalam storytelling, kamu bisa menampilkan ciri khas brand atau bisnismu. Misalnya, kamu menyesuaikan brand voice dari brand-mu, menampilkan logo perusahaan, atau menyematkan jargon dari brand-mu.

Contoh Storytelling Produk

Contoh storytelling produk yang perlu kamu tahu
Contoh storytelling produk yang perlu kamu tahu (Foto via Freepik)

Terdapat beragam contoh brand storytelling yang bisa kamu tiru. Berikut ini storytelling terbaik dari produk ternama yang bisa kamu ikuti sebagai referensi. Penasaran apa saja? Yuk simak berikut ini!

1. Nike

Nike adalah contoh iklan storytelling yang bisa kamu tiru. Yup, brand yang satu ini memiliki cerita otentik dengan cara “mempermainkan” sisi emosional dari audiens. Inilah yang membuat Nike menjadi brand storyteller panutan hingga saat ini.

Nike merilis iklan berdurasi satu menit dengan story memperingati karier dari Michael Jordan. Iklan tersebut dirilis pada tahun 1999 tanpa ada embel-embel menjual produk Nike. Namun pada akhir iklan terdapat slogan “Just Do It” milik Nike yang diikuti oleh logonya.

2. Heinz

Produk yang satu ini adalah produsen beragam produk makanan, namun yang paling terkenal adalah supnya. Produk yang satu ini juga menggunakan teknik storytelling untuk mempromosikan produknya.

Heinz mempromosikan sup get well soon yang mungkin bagi sebagian orang terasa begitu personal karena ungkapan ini biasanya ditujukan pada orang-orang yang sedang sakit. Sup get well soon bisa menjadi cara untuk mengungkapkan kepedulian pada orang-orang terkasih. Oleh karena itu, iklan ini terasa begitu personal.

3. Airbnb

Brand ini menjadikan konsumennya sebagai bagian dari storytelling. Alih-alih mempromosikan brand, Airbnb memilih konsumen sebagai brand mereka. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan brand bukanlah apa-apa tanpa adanya konsumen.

Airbnb menyediakan forum untuk pelanggan mereka. Yup, pelanggan bisa mempromosikan properti yang mereka punya di dalam “Stories from the Airbnb Community”. Di dalam forum tersebut, pelanggan dapat menceritakan kisah mereka dan berbagi.

4. Minnetonka

Brand ini sudah melebarkan sayapnya sejak tahun 1946. Maka gak heran kalau mereka menerapkan storytelling dalam promosi brand. Agar pelanggan selalu mengingat brand Minnetonka, mereka mempertahankan sejarah awal mula brand terbentuk. Hal ini dilakukan untuk menyematkan kesan bahwa Minnetonka “abadi”.

Akar sejarah inilah yang menjadikan branding produk sepatu yang satu ini tetap hidup. Akar sejarah yang mereka bentuk merupakan aset berharga di sepanjang perjalanan bisnis yang mereka kelola. Hal ini pula yang membuat mereka semakin mendunia, kurang lebih ada 50 negara yang menjadi tempat pemasarannya. Keren banget ya, DoCheckers?

5. Dannijo

Brand perhiasan mewah yang satu ini juga menggunakan gaya storytelling otentik dalam pemasarannya. Mereka percaya bahwa narasi yang baik dapat memikat hati konsumen. Melalui storytelling, Dannijo berusaha untuk tetap dekat dengan konsumen bahkan calon konsumen mereka. Selain itu, mereka rutin mengunggah video inspiratif seperti #ConversationPieces untuk tetap terhubung dengan audiens.

Penutup

Nah, itulah cara storytelling dan beragam contoh storytelling sebuah produk yang bisa kamu tiru. Gak bisa dipungkiri kalau untuk tetap dekat dengan konsumen adalah dengan mengetahui apa yang mereka suka. Layaknya teman, sebuah brand haruslah berusaha mendengarkan dan menerima apa yang diinginkan konsumen. Menurut MinCheck, teknik storytelling bisa jadi cara jitu kalau kamu ingin menjangkau lebih banyak potensial konsumen.

Membuat storytelling yang bagus pun tidak perlu muluk-muluk. Kamu hanya perlu mendengarkan, memahami, meriset yang audiensmu mau. Dengan begitu, mereka akan merasa relate dengan setiap promosi atau strategi pemasaran yang kamu eksekusi.

Baca juga: Mengenal Perencanaan Strategi Pemasaran dan Tujuannya

Membangun sebuah brand hingga menjadi berkembang pesat bukanlah hal yang mudah, namun bukan berarti tidak bisa. Kamu bisa meniru brandbrand terkenal yang MinCheck sebutka di atas. Agar lebih terarah, kamu perlu yang namanya to-do list.

Mengapa demikian? Hal ini dilakukan agar kamu tahu tahapan-tahapan apa saja yang perlu kamu lakukan untuk melakukan promosi brand-mu.

Tentu saja MinCheck sangat merekomendasikan aplikasi social to-do list DoCheck. Aplikasi ini gak sekadar to-do list, namun kamu bisa melakukan lebih dari itu.

Kamu bisa membuat goals-mu sendiri termasuk goals contoh storytelling produk, bahkan share goals yang kamu punya. Aplikasi DoCheck membantu kamu untuk tetap terhubung dan berkolaborasi dengan teman, rekan kerja, bahkan KOL yang super inspiratif.

Selain itu, aplikasi DoCheck juga memiliki beragam goals inspiratif yang bisa kamu tiru dan copy. Mantap, bukan? Yuk segera download aplikasi DoCheck di Play Store dan App Store secara gratis!


Terbaru

Kategori

Scroll to Top