Decluttering adalah sebuah solusi agar barang di rumahmu tidak semakin banyak dan menumpuk. Berbeda dengan beres-beres, decluttering berarti memilah barang yang sudah tidak terpakai. Dalam melak
ukannya juga ada cara khusus agar saat menyisihkan barang yang sudah tidak terpakai lebih efektif dan efisien.
Tak hanya sebagai solusi untuk rumah yang lebih rapi, decluttering juga mempunyai banyak manfaat yang baik untuk kesehatan mental. Pertama-tama pahami dulu yuk mengenai decluttering!
Baca juga: Gratitude Journal: Manfaat dan Cara Menulisnya
Pengertian Decluttering
Decluttering adalah sebuah upaya untuk menyingkirkan barang yang sudah tidak terpakai agar rumah lebih rapi dan terorganisir. Tak hanya sekedar menyingkirkan barang dengan membuangnya begitu saja, tetapi dalam prosesnya terdapat proses memilah dan menyortir agar barang yang masih layak pakai bisa diberikan atau diturunkan.
Dengan melakukan decluttering berarti kamu hanya mempertahankan barang yang sangat kamu butuhkan dan gunakan.
Manfaat Decluttering untuk Kesehatan Mental
Menurut sebuah studi oleh Universitas Princeton, para peneliti menemukan bahwa lingkungan dapat berdampak positif atau negatif terhadap kemampuan seseorang untuk menyelesaikan tugas serta kesehatan mentalnya.
Jika ruangan di sekitar kita terasa terpencar, kemungkinan besar ruang mental kita akan merasakan hal yang sama. Oleh karena itu, decluttering yang mempunyai tujuan untuk membuat ruangan lebih tertata, mempunyai manfaat sebagai berikut.
1. Mengurangi Stres
Dilansir dari Universitas Negeri Utah dalam artikelnya membereskan barang yang berantakan, secara langsung mengurangi stres yang berasal dari kekacauan tersebut yang dapat membantu kita merasa lebih bahagia, tidak terlalu cemas, dan lebih percaya diri.
2. Meningkatkan Fokus
Saat rumah kamu berantakan atau sangat kotor, hal tersebut bisa mempengaruhi kemampuan kamu untuk fokus. Kekacauan yang ditimbulkan karena berantakan juga membatasi kemampuan otak untuk memproses informasi.
Bagi otak, sesuatu yang berantakan mewakili urusan yang belum selesai dan sangat membuat stres bagi sebagian orang. Tetapi dengan membersihkan, mengatur, dan mengurangi kekacauan tersebut bisa menciptakan lingkungan yang lebih santai yang membantu mereka lebih fokus pada masalah yang lebih mendesak dalam hidup.
3. Merelakan Masa Lalu
Punya barang pemberian mantan dan menyempitkan ruang penyimpanan kamu? Kini saatnya mengikhlaskan barang-barang tersebut. Menyimpan barang yang berkesan memang lah baik, tapi jika pemberian tersebut dari mantan daripada suatu saat dapat mengundang kesedihan lebih baik disisihkan saja.
Jika kamu masih ingin menyimpannya tidak apa-apa, asalkan barang tersebut dapat kamu pakai. Daripada hanya disimpan akan memenuhi ruang lebih baik dimanfaatkan atau dikreasikan jadi hal baru.
4. Meredakan Kecemasan
Ketika segala sesuatu tidak teratur atau tidak bersih, seringkali dapat menimbulkan kecemasan yang sangat besar. Kamu Mungkin merasa terus-menerus stres, khawatir, atau takut menumpuk lebih banyak kekacauan. Agar pikiran tersebut menemukan kedamaian, dengan merapikan barang dapat mengangkat beban itu dan membantu kamu berpikir lebih jernih dan merasa lebih tenang.
Baca juga: Anxiety Disorders: Kenali Macam dan Gejalanya
5. Lebih Produktif
Rajin melakukan decluttering akan membuat ruangan kamu rapi dan terorganisir. Hal ini, tentu memberi dampak positif untuk kamu salah satunya membuat kamu lebih produktif.
Ruangan yang nyaman bisa membuat kamu lebih kreatif dan semangat untuk mengerjakan suatu kegiatan atau pekerjaan. Selain itu, ruangan yang rapi tidak perlu memikirkan hal-hal diluar agenda kegiatan.
Kapan Harus Melakukan Decluttering?
Melakukan decluttering sebaiknya tidak menunggu barang yang sudah tidak terpakai menumpuk dan tidak menyisakan ruang. Namun, jika sudah terlanjur berikut alasan mengapa kamu harus segera melakukan decluttering:
1. Tidak Punya Cukup Penyimpanan
Ruangan yang sempit atau tidak ada tempat untuk menyimpan barang pasti membuat kamu kesal. Akhirnya barang tersebut tercecer dan membuat kamu stres. Saat kondisi ini terjadi, kamu harus melakukan decluttering.
Decluttering bisa memperluas ruangan maupun tempat. Jadi, saat akan menyimpan sesuatu kamu tidak bingung harus menyimpannya di mana karena selalu ada tempat di ruangan kamu.
2. Fokus Teralihkan
Ruangan yang berantakan dan barang yang berceceran akan membuatmu sulit fokus karena hal tersebut cukup menyita perhatian otak kamu. Secara naluriah, saat kondisi berantakan akan ada keinginan untuk merapikannya, namun terkadang karena bingung harus mulai darimana akhirnya kondisi tersebut dibiarkan begitu saja.
Saat rajin melakukan decluttering, kemungkinan seperti ini tidak akan terjadi karena barang dan ruangan akan selalu rapi.
Oleh karena itu, jangan menunggu berantakan kemudian kamu bereskan namun cobalah selalu cicil untuk merapikannya. Kamu juga tidak perlu menyelesaikannya dalam satu waktu kemudian beres, tapi kamu bisa mulai secara perlahan.
Baca juga: Not-to-do List: Sebuah Daftar yang Bisa Bikin Fokus!
3. Tidak Tahu Sampai Kapan Barang Disimpan
Saat kamu punya barang yang tidak terpakai pasti kamu bingung sampai kapan barang tersebut akan ada di rumahmu dan mempersempit ruang. Saat hal ini terjadi, yang harus kamu lakukan adalah hanya dengan decluttering.
Dengan decluttering, kamu bisa memaknai setiap barang yang kamu punya. Jika barang tersebut sudah tidak terpakai dan tidak digunakan berarti barang tersebut sudah tidak berkesan lagi untukmu.
Jadi disinilah kamu bisa belajar untuk mengikhlaskan barang yang tidak terpakai namun kamu miliki. Rasa “sayang” terhadap suatu barang terkadang menjadi penghambat seseorang untuk menyingkirkannya dan dengan decluttering kamu akan bisa mengikhlaskan hal tersebut.
Tips Memulai Decluttering
Untuk melakukan decluttering ada tips khususnya agar dapat berjalan efektif dan efisien. Adapun tips memulai decluttering yang bisa kamu terapkan yaitu:
1. Membuang Sampah
Membuang sampah bisa jadi langkah awal untuk melakukan decluttering. Lihatlah ruangan sekitarmu, jika ada sampah seperti bungkus makanan, sampah packaging paket, atau botol bekas minum, pungutlah dalam trashbag lalu buang ke tempat sampah.
Secara tidak sadar maupun sadar, membuang sampah suka jadi hal yang terlupakan padahal hal ini penting untuk kesehatan dan kebersihan rumah. Agar tidak membiasakan hal ini, ketika ada sampah langsung buang ke tempatnya dan setiap sore buang ke luar untuk diambil petugas sampah nantinya.
Lebih baik jika kamu memilah sampah seperti sampah organik dan anorganik. Selain memudahkan kamu, hal ini juga sangat membantu petugas sampah jika ada sampah yang bisa didaur ulang lagi.
2. Memulai Dari Area Kecil
Agar kamu tidak bingung untuk memulai decluttering darimana, kamu bisa memulainya dari area yang kecil misalnya meja belajar.
Dengan memulainya dari area kecil, maka kamu akan lebih konsentrasi untuk merapikan bagian tersebut daripada mengerjakan dalam lingkup besar karena terlalu banyak fokus yang harus dikerjakan. Lakukanlah secara perlahan agar kamu tidak kewalahan saat mengerjakannya.
3. Menyortir dan Memilah
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, decluttering berarti menyortir dan memilah barang yang sudah tidak terpakai. Dalam menyortirnya, kamu bisa membagi ke dalam beberapa kategori seperti pakaian, alat makan dan masak, printilan kecil, elektronik, dan sebagainya.
Kemudian, saat memilah barang kamu bisa membaginya ke dalam beberapa pilihan yakni diturunkan, dibagikan, atau dibuang. Jika kamu punya barang yang layak dan ingin kamu turunkan kepada generasi kamu selanjutnya seperti keponakan, kamu harus menanyakannya apakah dia menginginkannya atau tidak.
Selain itu, kamu bisa memberikannya kepada orang yang membutuhkan atau menjualnya atau sering disebut bisnis Preloved. Untuk barang yang tidak layak pakai atau sudah jelek, kamu bisa membuangnya saja.
4. Membeli Berarti Mengeluarkan
Agar tidak menumpuk dan menyempitkan ruangan, saat hendak membeli baju atau barang baru sebaiknya kamu keluarkan barang lama yang sudah kamu butuhkan atau gunakan lagi.
Selain bisa tetap membuat ruangan kamu lebih rapi, dengan cara ini juga kamu akan bisa lebih bijak dalam membeli barang baru.
Usahakan ketika membeli barang baru itu benar-benar kamu butuhkan atau barang lama kamu memang sudah rusak dan tidak dapat digunakan lagi. Dengan ini, kamu bisa lebih hemat, ruangan tetap rapi dan terorganisir, serta menjauhi kamu dari sifat konsumtif.
5. Lakukan Penjadwalan
Agar tidak capek jika kamu hanya mengerjakannya sekaligus, lakukan decluttering secara terjadwal misalnya 15 menit setiap hari dalam seminggu. Jadi, kamu bisa mencicil membereskan barang yang sudah tidak terpakai sesuai jadwal yang kamu buat.
Agar makin praktis, kamu bisa menggunakan aplikasi to-do list Docheck yang bisa diunduh di smartphone baik di Play Store atau App Store. Aplikasi Docheck membantu kamu untuk menjadwal kegiatan sehari-hari.
Caranya mudah tinggal masukkan goals dan task lalu set deadline-nya. Jadi, jadwal decluttering kamu dapat dipantau dan nanti Docheck bantu ingetin kamu supaya nggak lupa.
Penutup
Bagaimana sudah tertarik mencoba decluttering? Selain membuat ruangan tampak nyaman, decluttering juga punya banyak manfaat untuk kesehatan mental. Salah satunya perasaan cemas yang biasa kita hadapi saat rumah atau ruangan sedang berantakan. Yuk terapkan kegiatan ini dan jangan lupa masukkan ke to-do list kamu di aplikasi Docheck! Selamat mencoba!