TikTok adalah salah satu di antara banyaknya media sosial yang bersifat user generated content. Media sosial semacam ini memungkinkan penggunanya berbagi informasi berbentuk teks, video, audio, hingga komentar. Informasi ini lah yang nantinya disebut sebagai konten dalam media sosial seperti TikTok. Sementara itu, pembuat kontennya biasa disebut sebagai content creator.
Kepopuleran media sosial yang bersifat user generated content seperti TikTok sangat bergatung pada penggunanya. Adanya ketergantungan ini membuat kepopuleran TitTok dibarengi dengan kepopuleran content creator-nya.
Salah satu nama yang menjadi populer adalah Ghania Harsono. Lewat akun TikToknya, Ghania Harsono kerap membawakan konten tentang self-develompment, psychological hacks, hingga komunikasi.
Baca Juga: Goals List Membuatmu Mencapai Tujuan
Pada sebuah video yang diunggah kanal Tedx Talks di Youtube, Ghania pernah menceritakan perjuangannya untuk menjadi content creator seperti sekarang. Dari mulai lulus kuliah, kerja menjadi auditor, hingga pada akhirnya memutuskan untuk menjadi seorang content creator di TikTok.
Perjalanan Ghania Harsono Menjadi content creator
Ghania memulai karirnya sebagai auditor di salah satu dari empat perusahaan terbesar di Jakarta. Ia menikmati pekerjaanya sebagai auditor, namun di sisi lain juga mempertanyakan apakah ini adalah hal yang benar-benar ia inginkan? Hingga pada akhirnya, setelah 2 tahun berkarir sebagai auditor, ia mendapatkan jawaban bahwa tujuan akhir hidupnya bukan apa yang sekarang ia jalani.
Perempuan lulusan Universitas Katolik Parahyangan tersebut memutuskan untuk mencari peluang lain. Bertepatan pada saat booming-nya e-commerce, ia mencoba peruntungan untuk melamar pekerjaan ke ranah sana dan berhasil mendapatkannya. Namun, pertanyaan yang sama muncul kembali dan ia merasa masih ada sesuatu yang ‘hilang’.
Sampai pada pertengahan 2020 lalu, TikTok mulai populer. Dengan memanfaatkan waktu luang sepulang bekerja, Ghania iseng coba membuat konten di platform tersebut. Akhirnya, ia menyadari kalau menghabiskan waktu dan tenaga yang cukup banyak untuk membuat konten TikTok tetapi ia menyukai apa yang dilakukannya.
Baca Juga: Content Creator dan Langkah Membuat Konten untuk Pemula
Menyadari hal ini, Ghania mulai berpikir untuk mempertimbangkan menjadi full time content creator di TikTok. Ia memikirkan tentang baik buruknya menjadi konten kreator serta berdiskusi dengan orang tuanya mengenai hal ini. Capailah pada sebuah kesimpulan, bahwa ia memilih untuk resign dari pekerjaannya untuk fokus menjadi content creator.
Ghania menyebutkan, ada 3 hal yang setidaknya bisa kamu pelajari dari perjalanannya menjadi content creator. Kira-kira apa saja, ya? Baca sampai selesai, ya!
Fokus pada Hal yang Bisa Kita Kontrol
Menurut Ghania, dalam melakukan sesuatu, kita harus fokus pada hal-hal yang bisa kita kontrol, yaitu proses. Kita tidak perlu membandingkan dengan apa yang sudah dicapai orang lain.
Mencari tujuan hidup bukan sesuatu yang mudah dan membutuhkan proses yang panjang. Jangan buang-buang waktumu untuk memikirkan sesuatu yang di luar kontrol. Nikmati segala prosesnya dan jangan terburu-buru untuk mencari tahu apa keinginan kita.
Ibarat menabur dan menuai. Kita seharusnya fokus ke pada proses menabur, dalam hal ini adalah terus konsisten untuk membuat konten yang baik dan berkualitas. Untuk urusan hasilnya atau menuainya, kita tidak perlu terlalu memikirkan hal itu, karena dapat membuat kita cepat menyerah.
Baca Juga: Overthinking: Apa dan Penyebabnya
Explore Hal Baru
Cari tahu hal yang kamu sukai dengan cara mengeksplorasinya. Ghania menganalogikannya dengan lemang -makanan khas Aceh. Kita tidak akan mengetahui apakah kita suka lemang atau tidak jika kita tidak pernah mencobanya.
Begitu pula dengan hal pekerjaan. Namun, bukan berarti kita gegabah dalam mengambil keputusan untuk resign demi mencoba hal baru. Kita harus mempunyai planning untuk hal ini.
Ghania memberikan tips, kalau kita bisa mengeksplor hal-hal baru dengan memanfaatkan waktu luang. Misal, sepulang kerja atau weekend. Dengan memanfaatkan waktu luang ini kita bisa mencari tahu, apakah hal baru yang kita coba tersebut worth atau tidak. Jika ternyata tidak, simpel mungkin karena tidak cocok. Maka tinggalkan.
Berani untuk Gagal
Berani untuk gagal adalah sebuah mindset yang cukup sulit untuk dipraktikkan, menurut Ghania. Keberanian untuk gagal membuat Ghania berani meninggalkan itu semua dan memilih menjadi content creator yang belum tahu akan bagaimana hasilnya.
Ghania mengutip perkataan Mike Tyson, “If you try and fail, then congratulations. Most people don’t even try“. Hanya karena belum mengetahui tujuan hidup kita, jangan sampai kita tidak melakukan apa-apa.
Itulah beberapa hal yang bisa kamu pelajari dari perjalanan Ghania Harsono menjadi content creator. Intinya adalah, kita harus berani mencoba sesuatu agar kita dapat menemukan apa yang sebenarnya kita inginkan. Kesenangan dalam melakukan pekerjaan adalah sesuatu yang patut diperjuangkan.
Penasaran sama? Yuk, cek cara membuat konten ala Ghania Harsono? Yuk, cek tayangan ulang Be A POP Star Webinar “Crafting Ideas: How To Make a Content (That Sells)”.
Dijamin deh, dengan mengikuti webinar ini kamu akan tahu bagaimana cara membuat konten yang menjual. Jangan lupa, buat cara-cara ini menjadi sebuah to-do list dengan aplikasi DoCheck, ya! Yuk segera download aplikasi DoCheck di Google Play Store sekarang. Gratis!
Semoga dengan mengetahui cara membuat konten yang menjual, kamu menjadi lebih semangat membuat konten, ya!
Baca Juga: Ingin Jadi Gaming Content Creator? Cek Tips dan Trik Ini!