Pygmalion Effect: Pengertian, Siklus dan Penerapannya


Pygmalion effect adalah salah satu cara untuk meningkatkan kepercayaan diri. Mungkin istilah ini jarang terdengar, namun nyatanya hal ini banyak dilakukan namun kebanyakan orang tidak mengetahui akan istilahnya. 

Saat kamu berekspektasi tinggi terhadap seseorang kemudian mengakibatkan peningkatan kinerja orang tersebut berdasarkan ekspektasi di awal, maka itu disebut dengan pygmalion effect. Hal ini tentu akan bermanfaat bagi siapapun yang mengharapkan lebih baik untuk kedepannya. Lalu, sebenarnya apa itu pygmalion effect dan bagaimana penjelasan lebih lengkapnya? Yuk simak!

Baca juga: Work-Life Integration: Pengertian dan Perbedaanya dengan Work-Life Balance

Apa itu Pygmalion Effect?

pygmalion effect
Pengertian pygmalion effect (Foto via Freepik)

Pygmalion effect adalah fenomena psikologis di mana harapan atau keyakinan seseorang terhadap orang lain dapat mempengaruhi kinerja dan hasil orang tersebut.

Dilansir Psikomedia, pygmalion effect pertama kali ditemukan dalam penelitian pada tahun 1960-an oleh Robert Rosenthal dan Lenore Jacobson. Dalam penelitian tersebut, hasilnya menunjukkan bahwa siswa-siswa yang diharapkan memiliki kemampuan tinggi oleh guru-guru mereka mengalami peningkatan kinerja secara signifikan dibandingkan dengan siswa-siswa lainnya.

Pygmalion effect terjadi karena harapan atau keyakinan dari seseorang (orang lain yang memiliki peran otoritas atau pengaruh) mengarah pada perilaku yang mempengaruhi orang yang diharapkan. 

Misalnya, guru yang mengharapkan siswa memiliki potensi yang tinggi cenderung memberikan perhatian lebih kepada siswa tersebut, memberikan umpan balik positif, memberikan tantangan yang lebih besar, dan memberikan dukungan tambahan. Ini dapat mengarah pada peningkatan motivasi dan kepercayaan diri siswa, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi nilai akademik mereka.

Pygmalion effect juga dapat diterapkan di luar konteks pendidikan, misalnya dalam lingkungan kerja. Jika atasan memiliki harapan tinggi terhadap karyawan tertentu, mereka cenderung memberikan lebih banyak kesempatan, tanggung jawab, dan umpan balik positif kepada karyawan tersebut. Dalam hal ini, harapan yang tinggi dapat memotivasi karyawan untuk bekerja lebih keras dan mencapai hasil yang lebih baik.

Namun, efek pygmalion juga dapat bekerja sebaliknya. Jika harapan yang diberikan adalah negatif atau rendah, itu juga dapat mempengaruhi kinerja seseorang dengan mengurangi motivasi dan kepercayaan diri mereka.

Siklus Pygmalion Effect

Pygmalion effect mempunyai siklus yang berkaitan erat satu sama lain. Siklus pygmalion effect terdiri dari pola interaksi antara harapan, perilaku, dan hasil yang menciptakan lingkaran yang saling memperkuat. 

Misalnya, saat kita mempunyai ekspektasi kepada orang lain dan perilaku kita mempengaruhinya, maka akan berdampak pada kepercayaan diri ke orang yang kita beri ekspektasi.

Siklus ini dapat terjadi dalam berbagai konteks, seperti pendidikan, organisasi, dan hubungan personal. Dikutip dari Scribbr berikut adalah tahapan dalam Siklus Pygmalion Effect:

1. Harapan

Seseorang memiliki harapan atau keyakinan terhadap orang lain. Harapan ini bisa positif atau negatif. Misalnya, seorang guru memiliki harapan tinggi terhadap siswa yang dianggap berpotensi atau seorang manajer dapat memiliki harapan tinggi terhadap karyawan yang dianggap kompeten.

Harapan seseorang mempengaruhi persepsinya terhadap orang tersebut. Orang yang diharapkan memiliki potensi lebih tinggi cenderung dilihat secara positif dan dianggap lebih mampu daripada orang yang diharapkan memiliki potensi lebih rendah.

2. Perilaku

Harapan yang dimiliki seseorang terhadap individu tersebut mempengaruhi perilaku mereka terhadap orang tersebut. Jika seseorang memiliki harapan tinggi terhadap seseorang, mereka cenderung memberikan perhatian lebih, memberikan umpan balik positif, memberikan kesempatan yang lebih baik, dan memberikan dukungan yang lebih besar. Perilaku ini dapat mempengaruhi motivasi, kepercayaan diri, dan kinerja individu yang menerima harapan tersebut.

3. Respon

Respon individu terhadap perilaku yang didasarkan pada harapan dapat bervariasi. Jika individu merasa dihargai, didukung, dan diberi kesempatan, mereka cenderung merespons positif dengan meningkatkan motivasi, kerja keras, dan kinerja mereka.

Baca juga: Wanita Karir: Ketahui Alasan dan Tips Suksesnya Di Sini!

4. Hasil

Dalam Siklus Pygmalion Effect, hasil yang dicapai oleh individu dipengaruhi oleh harapan, perilaku, dan respon. Jika harapan tinggi diiringi dengan perilaku yang mendukung dan respon positif, individu cenderung mencapai hasil yang lebih baik dibandingkan dengan harapan awal. Hasil yang positif ini kemudian memperkuat harapan awal dan menguatkan Siklus Pygmalion Effect.

Siklus ini menunjukkan bahwa harapan yang dimiliki seseorang terhadap orang lain dapat menjadi ramalan yang diramalkan, karena harapan tersebut mempengaruhi perilaku dan pengaruh seseorang terhadap orang tersebut. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memiliki harapan yang positif terhadap orang lain dan memberikan dukungan yang membangun untuk membantu mereka mencapai potensi terbaik mereka.

Kelebihan Pygmalion Effect

Ada beberapa kelebihan atau manfaat yang terkait dengan Pygmalion Effect, antara lain:

1. Meningkatkan Motivasi

Efek dari pygmalion dapat meningkatkan motivasi seseorang yang menerima harapan tinggi. Harapan positif dan keyakinan dalam kemampuan seseorang dapat merangsang motivasi untuk mencapai hasil yang lebih baik. Individu yang merasa didukung dan diharapkan memiliki potensi yang tinggi cenderung lebih termotivasi untuk bekerja keras dan mencapai tujuan mereka.

2. Peningkatan Kinerja

Harapan positif yang diungkapkan melalui perilaku dan komunikasi yang mendukung dapat mempengaruhi kinerja seseorang. Ketika diberikan kesempatan, umpan balik positif, dan tantangan yang sesuai, mereka cenderung menunjukkan kinerja yang lebih baik. Pygmalion Effect membantu mengoptimalkan potensi seseorang dan meningkatkan kualitas hasil yang dicapai.

3. Meningkatkan Kepercayaan Diri

pygmalion effect
Kelebihan pygmalion effect (Foto via Freepik)

Harapan tinggi dan keyakinan yang diberikan kepada seseorang dapat meningkatkan kepercayaan diri mereka. Ketika seseorang percaya bahwa orang lain mengharapkan hal baik darinya, itu dapat meningkatkan keyakinan diri mereka sendiri. Dengan adanya keyakinan diri yang kuat, individu cenderung mengatasi rasa takut atau keraguan diri dan berani mengambil risiko yang dibutuhkan untuk mencapai kesuksesan.

4. Peningkatan Pengembangan Potensi

Pygmalion Effect dapat membantu mengembangkan potensi individu. Harapan tinggi dan dukungan yang diberikan kepada seseorang dapat memperluas batasan yang diterima oleh individu tentang kemampuan mereka sendiri. Dengan diberikan kesempatan dan tantangan yang sesuai, individu dapat mengembangkan keterampilan dan kompetensi yang lebih tinggi dari yang mereka pikir mereka miliki sebelumnya.

5. Peningkatan Hubungan Interpersonal

Pygmalion Effect dapat memperkuat hubungan interpersonal. Ketika seseorang memberikan harapan positif dan dukungan kepada orang lain, itu menciptakan ikatan dan rasa saling percaya antara individu-individu tersebut. Komunikasi yang efektif dan hubungan yang baik dapat terbentuk, yang pada gilirannya mempengaruhi kerja tim, kolaborasi, dan keberhasilan bersama.

Kelebihan-kelebihan ini menunjukkan bahwa pygmalion effect dapat memberikan kontribusi positif dalam mendorong seseorang untuk mencapai potensi terbaik mereka. Namun, penting juga untuk diingat bahwa pygmalion effect harus digunakan dengan bijak dan adil, tanpa menimbulkan tekanan berlebihan atau ketidakadilan terhadap individu lain yang mungkin memiliki potensi yang sama, tetapi tidak menerima harapan tinggi.

Kekurangan Pygmalion Effect

Meskipun Pygmalion Effect memiliki beberapa kelebihan, ada juga beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan:

1. Bias Subjektivitas

Pygmalion Effect dapat dipengaruhi oleh bias subjektivitas. Harapan dan persepsi seseorang terhadap individu dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor pribadi, seperti preferensi, stereotip, atau prasangka. Hal ini dapat mengarah pada harapan yang tidak objektif atau tidak adil terhadap individu tertentu, yang dapat menyebabkan distorsi dalam evaluasi dan interaksi.

2. Potensi Stigma

Jika harapan yang diberikan kepada seseorang terlalu tinggi, individu tersebut dapat merasa terbebani atau merasa tertekan untuk mencapai standar yang sulit dipenuhi. Jika mereka tidak dapat memenuhi harapan tersebut, mereka mungkin merasa gagal atau merasa rendah diri. Hal ini dapat berdampak negatif pada kesejahteraan mental dan kinerja individu.

3. Efek Self-Fulfilling Prophecy Negatif

Pygmalion Effect juga dapat berlaku sebaliknya, di mana harapan yang negatif dapat mempengaruhi kinerja dan hasil individu menjadi buruk ini yang dinamakan self-fulfilling prophecy menjadi negatif. Jika seseorang dianggap memiliki potensi rendah, mereka mungkin merasa dirinya tidak kompeten atau kurang mampu, yang dapat menghambat motivasi dan kemampuan mereka untuk tumbuh dan berkembang.

Baca juga: Contoh Perencanaan Karir untuk Karyawan, Fresh Graduate Wajib Tahu!

4. Pengabaian Perbedaan Individual

Pygmalion Effect cenderung mengabaikan perbedaan individual dalam potensi, minat, dan kekuatan individu. Harapan yang tinggi terhadap individu tertentu dapat mengabaikan kebutuhan dan preferensi individu lainnya, yang dapat menyebabkan ketidakadilan atau ketidaksetaraan dalam perlakuan dan kesempatan.

5. Kesulitan Evaluasi Objektif

Menentukan harapan yang tepat terkadang dapat sulit dilakukan dengan objektif. Proses evaluasi yang subyektif atau tergantung pada interpretasi individu dapat menyebabkan ketidakadilan dalam penilaian dan harapan yang diberikan.

Penting untuk menyadari bahwa harapan dan pengaruh yang diberikan kepada orang lain harus didasarkan pada penilaian yang objektif, adil, dan mempertimbangkan perbedaan individual. Harapan yang realistis dan dukungan yang membangun dapat meminimalkan kekurangan dalam penerapan Pygmalion Effect.

Penutup

Pygmalion effect adalah fenomena di mana harapan atau keyakinan seseorang terhadap orang lain dapat mempengaruhi kinerja dan hasil individu tersebut. Efek ini menunjukkan pentingnya keyakinan dan harapan positif dalam memotivasi dan mempengaruhi orang lain untuk mencapai potensi terbaik mereka.

Jika kamu salah satu yang merasa menerima efek dari pygmalion ini, jangan lupa mencatat goals dan kegiatan kamu. Agar lebih mudah dan praktis kamu bisa memanfaatkan aplikasi to-do list Docheck. Di aplikasi Docheck, kamu bisa membuat jadwal harian dengan memasukkan kegiatan dan deadline-nya. Download Docheck gratis di App Store dan Play Store. Kamu sukses dan guru atau atasan pun bangga!


Terbaru

Kategori

Scroll to Top