Menurut data statistik, pada tahun 2020 saat pandemi, tercatat setidaknya 601.333 mahasiswa mengalami putus kuliah atau DO. Hal ini dikarenakan kurangnya manajemen waktu yang mahasiswa lakukan ketika kuliah.
Salah satu aktivitas yang biasa dilakukan ialah melakukan kegiatan organisasi. Meskipun kegiatan ini positif karena bagi seorang mahasiswa untuk memudahkan dirinya nanti, pada saat terjun ke masyarakat.
Untuk itu, simak cara manajemen waktu antara kuliah dan organisasi berikut ini. Untuk lebih mudah memahami apa saja yang perlu dan tidak perlu dalam mengelola waktu sebagai mahasiswa.
Baca juga: Teori Pickle Jar: Manajemen Waktu dengan Stoples Acar
Apa Itu Manajemen Waktu bagi Mahasiswa?
Manajemen adalah kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi untuk mencapai suatu tujuan atau hasil dengan efisien. Dengan kata lain manajemen merupakan usaha untuk meraih hasil yang maksimal dengan penggunaan sumber daya yang minimal.
Sumber daya tadi pada umumnya dapat berupa waktu, tenaga, bahan baku, alat dan biaya. Atau hal-hal yang diperlukan pada sebuah proses untuk mencapai tujuan maupun mendapatkan hasil dari suatu kegiatan.
Bagi kamu yang masih kuliah, manajemen waktu merupakan kegiatan mulai dari merencanakan sampai evaluasi penggunaan waktu untuk mencapai wisuda. Kenapa wisuda? Karena secara sederhana tujuan kuliah adalah untuk mendapat ijazah yang merupakan pengakuan dari sebuah lembaga pendidikan atas keahlian tertentu.
Namun sebelum mendapatkan ijazah sarjana, kamu perlu mempelajari berbagai pengetahuan dan keterampilan. Kemudian menunjukkan keahlian maupun keterampilan tadi melalui suatu penelitian. Serta dapat membuktikannya pada saat ujian akhir maupun sidang skripsi atau tesis.
Cara Manajemen Waktu Antara Kuliah dan Organisasi
Kalau DoCheckers memerhatikan pengertian manajemen waktu dalam perkuliahan di atas, memang sekilas terlihat tidak terlalu sulit. Menurut MinCheck, jika tidak ada kejadian tak terduga, sebagian besar mahasiswa dapat lulus setelah mengikuti berbagai kegiatan akademik secara rutin.
Namun, dengan naiknya persaingan pada lapangan kerja maupun usaha pada saat ini. Agar mudah mencari kerja saat lulus, kamu perlu lebih mengembangkan potensi diri dengan ikut berbagai kegiatan ekstrakurikuler di kampus.
Hasil sebuah survey yang dilakukan oleh LPM Bhaskara pada November 2021 lalu menunjukkan, minat mahasiswa untuk ikut organisasi relatif tinggi. Dari 686 mahasiswa responden survey, 94,6% menyatakan perlu untuk ikut organisasi. Hanya 5,4 % yang berpendapat tidak perlu untuk ikut organisasi.
Namun masih dari hasil survey tadi, hanya 38% dari responden yang sudah mengikuti organisasi. Informasi ini menunjukkan walaupun banyak mahasiswa yang menganggap perlu ikut organisasi, hanya sebagian kecil yang dapat merealisasikannya.
Terlepas dari situasi kondisi yang ada, menurut MinCheck hasil tersebut menunjukkan walaupun ikut organisasi dapat memberikan manfaat bagi mahasiswa. Namun tidak mudah untuk membagi waktu antara perkuliahan dengan kegiatan organisasi.
Agar kamu yang masih kuliah dan ingin ikut organisasi, dapat mengelola waktu dengan baik, ada tips yang perlu kamu ketahui. Berikut ini panduan singkat bagaimana cara mengelola waktu bagi mahasiswa.
1. Tentukan Tujuan dan Prioritas
Manajemen ada sebagai salah satu metode atau seni memimpin untuk mencapai tujuan dengan efisien. Terlepas dari hal itu, setidaknya manajemen dapat memudahkan pada saat pelaksanaan sesuatu.
Tanpa adanya tujuan, akan sulit untuk menyusun suatu rencana. Terutama untuk membuat skala prioritas dari kegiatan maupun saat membuat suatu keputusan. Untuk itu tetapkan tujuan menempuh bangku kuliah dan tujuan ikut organisasi.
Selanjutnya tetapkan mana yang menjadi prioritas dari kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan. Caranya, cari tahu mana kegiatan yang paling bermanfaat atau penting. Untuk mengukur sejauh mana urgensi sebuah kegiatan, pelajari apa dampak dari terlaksana maupun tidak terlaksananya kegiatan tersebut.
Misalnya tujuan DoCheckers kuliah adalah ijazah sarjana, pertimbangkan apa dampak yang akan muncul dari ada atau tidak adanya ijazah tadi. Demikian juga dengan ikut organisasi, yang hasilnya selain pengalaman bisa juga berupa piagam atau sertifikat.
Baca juga: Pengalaman Organisasi untuk Membangun Personal Branding
2. Membuat Rencana Kegiatan
Perlu DoCheckers ketahui, membuat rencana kegiatan tidak sama dengan membuat jadwal kegiatan. Perbedaannya, dalam perencanaan ada komponen biaya dan tenaga yang perlu menjadi pertimbangan.
Selain itu dalam rencana kegiatan ada sasaran dan evaluasi. Jadi dalam menyusun sebuah rencana kegiatan kamu tidak hanya sebatas menyusun time schedule.
Berikut ini langkah-langkah yang dapat memudahkan dalam menyusun rencana kegiatan.
a. Cari Informasi Selengkap Mungkin
Sebelum membuat rencana kegiatan, cari tahu terlebih dahulu apa saja kegiatan yang perlu seorang mahasiswa ikuti. Demikian juga jika ada keinginan ikut suatu organisasi, cari tahu apa saja kegiatannya dan apa saja konsekuensinya.
b. Buat Tolok Ukur Pencapaian
Untuk membuat tolok ukur pencapaian dari sebuah kegiatan, berarti kamu perlu membuat sasaran dari kegiatan tersebut. Hasil apa yang ingin dicapai dari kegiatan tersebut. Hasil tadi, bentuknya bisa abstrak seperti kemampuan, bisa juga nyata misalnya sertifikat.
Selain itu tetapkan cara mengukur pencapaian yang akan diraih. Contoh misalnya, dengan mengikuti satu kali pertemuan mata kuliah, kemampuan apa yang akan DoCheckers peroleh. Ukur kemampuan tadi dengan mengerjakan soal tes dari mata kuliah tersebut.
c. Susun Jadwal Kegiatan
Dari jadwal kegiatan perkuliahan dan organisasi yang ada, tuangkan pada jadwal kegiatan pribadi. Perhatikan apakah ada dua atau lebih kegiatan yang jadwalnya bersamaan. Sesuaikan dengan prioritas yang telah dibuat sebelumnya, putuskan kegiatan mana yang perlu penundaan atau pembatalan.
Koordinasikan dengan baik kepada pihak penanggung jawab kegiatan dari kegiatan yang perlu penundaan atau pembatalan tadi. Dengan demikian hal tersebut tidak mendatangkan dampak negatif.
3. Evaluasi Kegiatan
Evaluasi kegiatan merupakan proses analisis antara rencana yang ada dengan pelaksanaan maupun hasil dari pelaksanaan kegiatan tersebut. Proses ini bisa berjalan saat pelaksanaan kegiatan maupun setelah suatu kegiatan terlaksana.
Perlunya melakukan evaluasi pada saat pelaksanaan, jika pada saat waktu pelaksanaan ada sesuatu yang tidak sesuai dengan perencanaan yang ada. Misalnya ada jadwal kuliah yang ditunda waktunya.
Demikian juga evaluasi setelah kegiatan, periksa kembali hasil yang tercapai dengan rencana yang ada. Cari tahu faktor penghambat maupun pendukung dari hasil tersebut.
4. Melakukan Penyesuaian
Tidak semua kegiatan berjalan tepat sesuai dengan rencana. Pada umumnya banyak hal-hal tidak terduga yang dapat membuat rencana berubah. Untuk itu DoCheckers perlu melakukan penyesuaian dari rencana awal, dari hasil evaluasi kegiatan yang telah berjalan.
Cari cara untuk mengatasi kendala maupun jalan keluar dari masalah yang muncul dari hasil evaluasi kegiatan. Serta maksimalkan faktor-faktor yang dapat mendukung kegiatan tersebut.
Kemudian sesuaikan rencana yang sudah ada menggunakan metode, solusi maupun faktor pendukung tadi. Dengan demikian rencana kegiatan yang sudah ada, akan semakin fokus dan akurat.
Tips dalam Manajemen Waktu dalam Perkuliahan dan Organisasi
Manajemen bukanlah hal yang mudah walau terlihat sederhana. Hingga pada umumnya perusahaan menuntut kualifikasi yang tinggi untuk posisi manajer. Selain dari pengetahuan, perlu berbagai pengalaman sebelum kamu dapat benar-benar memahaminya.
Agar lebih mudah dalam mengelola waktu saat menempuh kegiatan sebagai mahasiswa, berikut ini beberapa hal yang dapat kamu pelajari.
1. Ukur Tujuan dan Dampak dengan Rasional
Sulit membedakan antara tujuan dengan angan-angan, karena perbedaannya tipis. Yaitu, walaupun sifatnya abstrak, sebuah tujuan dapat terukur dan terurai menjadi rencana kegiatan yang nyata.
Sedangkan angan-angan walaupun sifatnya nyata, tidak dapat dijabarkan dalam rencana kegiatan, dan sulit untuk mengukur pencapaiannya. Dalam hal ini kamu perlu menggunakan pertimbangan-pertimbangan yang rasional.
Jadi jika saat menetapkan sebuah tujuan tetapi tidak dapat terukur pencapaiannya, maka menurut Mincheck bisa jadi saat itu kamu tengah berangan-angan.
2. Disiplin dalam Pelaksanaan
Disiplin adalah patuh atau konsisten mengikuti suatu aturan atau rencana yang telah dibuat. Dalam manajemen waktu, kedisiplinan merupakan salah satu faktor penting yang dapat menentukan berhasil atau tidaknya suatu rencana.
Untuk dapat disiplin dalam mengelola waktu saat kuliah memang tidak mudah. Menurut Mincheck, selain perlu IQ, juga perlu kedewasaan atau EQ agar kamu dapat disiplin saat menempuh bangku perkuliahan.
3. Gunakan Alat Bantu
Banyak alat bantu yang dapat memudahkan kamu dalam mengelola waktu maupun sumber daya lain. Misalnya dengan menggunakan DoCheck, dapat membuat kamu lebih mudah dalam mengorganisir berbagai kegiatan sehari-hari.
4. Fokus pada Tujuan dan Hindari Kegiatan Tidak Bermanfaat
Berbeda dengan lingkungan pendidikan SD, SMP dan SMA, yang pelaksanaannya lebih bersifat doktrin. Pada bangku kuliah, suasana kegiatan akademiknya terlihat lebih demokrasi.
Menurut Mincheck kondisi tersebut menuntut kamu yang kuliah untuk lebih dewasa dalam membuat keputusan. Sekilas jadwal kuliah maupun kalender akademik terlihat seolah-olah memberikan banyak waktu luang bagi mahasiswa.
Tetapi jika DoCheckers memperhatikan dengan jeli dan kalender akademik maupun jadwal kuliah tadi diuraikan dan disusun menjadi rencana kegiatan. Baru akan terlihat jika tidak banyak waktu luang yang tersisa bagi seorang mahasiswa.
5. Ukur Kemampuan Sebelum Memutuskan
Dalam manajemen perlu adanya kebijaksanaan dalam mengelola potensi atau sumber daya yang ada. Terutama saat perlu membuat keputusan yang tidak ada dalam perencanaan.
Walaupun istilahnya terpisah-pisah (manajemen waktu atau manajemen keuangan). Namun dalam pelaksanaannya waktu, tenaga dan biaya tadi komponen yang sulit untuk terpisahkan, karena saling mempengaruhi satu dengan lainnya.
Baca juga: Cara Ampuh Mengatur Keuangan Pribadi bagi Mahasiswa
Untuk itu ketahui dengan baik waktu, tenaga maupun biaya yang ada. Gunakan dengan bijak selama menempuh bangku kuliah agar dapat lulus dengan baik.
Penutup
Agar DoCheckers dapat lulus dengan baik, pelajari manajemen waktu mahasiswa dan sesuaikan dengan kondisi yang ada. Dengan memahami cara manajemen waktu antara kuliah dan organisasi seperti yang sudah dijelaskan di atas, maka kamu tidak akan kesulitan membagi waktu saat kuliah.
Selain itu, untuk mempermudah pelaksanaannya, gunakan DoCheck sebagai manajemen tools yang sederhana namun handal.