Semakin beranjak dewasa, kondisi tubuh akan makin menurun jika tidak dijaga dengan baik. Salah satu yang kerap luput dari perhatian adalah otak yang kinerjanya bakal menurun jika terus-menerus dipaksa, apalagi jika kamu kerap overthinking. Apakah kamu menyadari bahwa makin sering kamu menggunakan fungsi otak dengan terlalu keras, maka makin sulit juga kamu untuk fokus? Apakah justru kamu makin jadi orang yang pelupa? Jika iya, maka kamu perlu melatih kembali kinerja otakmu dengan melakukan berbagai gerakan senam otak.
Namun, sebelum MinCheck bahas lebih lanjut, kamu sudah tahu belum apa itu senam otak? Dilansir dari laman Hello Sehat, senam otak adalah serangkaian aktivitas dengan menggerakkan tubuh untuk menjaga kondisi mental dan fungsi kognitif pada otak. Hal ini sangat memungkinkan karena gerakan senam otak menghubungkan antara tubuh, berbagai indera, dan juga otak itu sendiri.
Jadi, bisa dikatakan kalau aktivitas senam otak bakal berguna buat kamu yang merasa bahwa kinerja otaknya mulai menurun. Beberapa tandanya seperti mudah lupa, fokus yang menurun, lambat dalam menangkap suatu permasalahan, dan lain-lain. Bahkan, menurut laman Alodokter, senam otak sendiri dianjurkan untuk dilakukan oleh para lansia karena dapat mempertahankan daya ingat.
Di lain sisi, senam otak tidak hanya memberikan manfaat pada otak saja, tetapi juga pada anggota tubuh yang lain. Hal ini dikarenakan kamu perlu menggerakkan badan dalam pelaksanaannya nanti. Jadi, bisa dibilang bahwa gerakan senam otak ini nggak cuma melatih daya kognitif kamu, tetapi juga sekaligus untuk olahraga.
Baca juga: Olahraga, Gaya Hidup Sehat untuk Kesehatan Mental
Manfaat Senam Otak
Tadi MinCheck sempat spill beberapa manfaat yang bisa kamu dapat dari senam otak. Namun, itu belum mencakup semua, lho. Dengan kata lain, masih banyak manfaat lain yang bisa kamu dapatkan. Daripada makin penasaran, yuk simak yang berikut ini!
- Meningkatkan fungsi kognitif;
- Mengurangi overthinking dan stres;
- Meningkatkan daya ingat jika kamu seorang pelupa;
- Lebih mudah untuk berkonsentrasi;
- Refleks dan koordinasi menjadi lebih baik;
- Kreativitas makin berkembang;
- Kesehatan otak terjaga;
- Mampu berpikir dengan lebih cepat.
Ternyata ada banyak sekali dampak positif yang bisa kamu dapat dari senam otak, bukan? Maka dari itu, kamu harus mulai menerapkan senam otak secara rutin untuk merasakan khasiatnya.
Macam-macam Gerakan Senam Otak
Setelah mengetahui beberapa manfaat yang bisa didapat dari permainan senam otak, mungkin dalam pikiranmu mulai terbersit untuk coba melakukannya. Namun, bagaimana caranya? Gerakan seperti apa yang harus dilakukan? Mari simak yang berikut ini!
1. Cross Crawl
Gerakan ini merupakan senam otak dengan gerakan tangan dan kaki. Pada dasarnya gerakan ini dilakukan dengan mempertemukan kaki kanan dengan kaki kiri, begitu pun sebaliknya. Untuk melakukannya, kamu bisa berdiri, duduk, bahkan dengan berbaring pun bisa. Untuk melakukannya, pertama-tama kamu perlu membuka kaki selebar bahu terlebih dahulu. Kemudian, angkat kaki kanan hingga lutut kamu menekuk.
Selanjutnya, pertemukan siku kiri kamu dengan lutut kaki kanan. Setelah itu, kembali ke posisi semula, lalu ulang gerakan tersebut. Jangan lupa untuk melakukan hal yang sama pada kaki dan tangan sebaliknya. Gerakan senam sederhana ini mampu meningkatkan koordinasi otak kanan dan kiri kamu, lho!
2. Coretan Ganda
Pernahkah kamu coba menggambar dengan dua tangan sekaligus? Saat pertama kali mendengar ide tersebut, apa hal yang pertama kali muncul dalam benak kamu? Tentu kamu bakal berpikir bahwa itu merupakan suatu gagasan yang konyol karena tidak mungkin kedua tanganmu memiliki kemampuan yang sama, apalagi dalam hal menggambar. Namun, bukan itu maksud dan tujuannya. Maksud dari gerakan senam otak kanan dan kiri yang satu ini adalah untuk menumbuhkan daya koordinasi, serta menjaga agar mata dan tangan lebih rileks.
Untuk melakukannya, kamu cukup menyiapkan kertas dan dua buah alat tulis. Kemudian, secara bersamaan, gambarlah sesuatu yang sama menggunakan kedua tangan. Untuk mempermudah, kamu cukup membuat coretan abstrak saja dengan menggerakkan kedua tangan dengan selaras, yakni ke atas, ke bawah, ke luar, dan ke dalam.
3. Positive Point
Contoh gerakan senam otak yang selanjutnya bernama positive point. Mengapa disebut demikian? Hal ini dikarenakan gerakan yang satu ini perlu dilakukan dengan memberikan tekanan pada suatu titik yang dinamakan positive point selama beberapa detik menggunakan tiga jari, sembari mengatur napas. Lalu, di manakah titik tersebut? Positive point berada pada dahi dan titik pertengahan kedua alis. Kamu akan menemukan adanya sedikit gundukan pada area tersebut. Cara ini dilakukan untuk menyegarkan otak dan menghindarkan diri dari rasa stres.
Baca juga: Arti Coping Stress dan Cara Terbaik Mengatasinya
4. Berjalan di Tempat
Ternyata, jalan di tempat juga termasuk senam otak sederhana, lho! Hal ini dikarenakan gerakan berjalan di tempat dapat meningkatkan koordinasi antar bagian tubuh yang tentu berhubungan dengan otak juga. Kamu hanya perlu berdiri tegak dengan posisi kaki sejajar dengan bahu. Kemudian, angkat kaki kiri ke atas hingga menekuk yang dibarengi dengan gerakan ayunan oleh tangan kanan seakan kamu sedang berjalan. Kemudian, lakukan pada pasangan tangan dan kaki sebaliknya. Lakukan gerakan tersebut secara berulang.
5. Neck Rolls
Neck rolls atau memutar leher merupakan gerakan senam otak kanan dan kiri yang terbilang cukup sederhana. Kamu bisa melakukannya dengan posisi duduk maupun berdiri. Pertama-tama, badan tegak namun kepala agak ditundukkan menghadap ke bawah. Selanjutnya, kamu hanya perlu bergantian mengangkat kepala sambil menoleh ke arah kanan secara perlahan. Jangan lupa untuk mengatur pernapasan selama melakukannya.
Setelah itu, kamu kembali perlu kembali ke posisi semula saat kepala menunduk. Lalu, lakukan hal yang sama ke arah yang lain dan ulangi selama beberapa kali. Gerakan ini diyakini mampu memberikan rasa rileks pada pikiran dan tubuh, serta meningkatkan penglihatan dan pendengaran.
6. The Rocker
Gerakan senam otak kanan dan kiri yang satu ini terbilang membutuhkan cukup banyak effort ketimbang gerakan-gerakan lainnya yang lebih sederhana. Cara melakukannya adalah dengan posisi duduk di lantai terlebih dahulu. Kemudian, letakkan kedua tangan di samping badan sebagai tumpuan. Sementara itu, posisi kaki ditekuk. Selanjutnya, angkat badan, lalu putar pinggul ke kiri dan ke kanan.
Gerakan yang satu ini mampu meningkatkan daya pikir kreatif, koordinasi tubuh, dan lebih mudah menangkap suatu peristiwa. Selain itu, senam otak sederhana ini juga dapat membantu kamu yang terlalu lama duduk, terutama yang bekerja secara Work From Home (WFH) karena dapat melepas rasa penat yang dirasakan pada area pinggul.
Baca juga: Workout From Home bareng DoCheck dengan To-do List Ini!
7. Belly Breathing
Cara melakukannya, kamu cukup berdiri dan meletakkan kedua tangan di atas perut. Kemudian, tarik napas secara pendek. Selanjutnya, ambil napas dengan dalam dan panjang sembari menghitung angka satu sampai tiga dan dibarengi gerakan tangan mengikuti perut. Lalu, tahan napas sembari menghitung dengan hitungan yang sama. Terakhir, kamu perlu membuang napas secara perlahan dengan hitungan yang sama, sembari diikuti gerakan tangan. Gerakan ini mampu memberikan kamu perasaan tenang, sehingga lebih mudah fokus
Seberapa Sering Harus Melakukan Senam Otak?
Tentu kamu sudah mendapatkan sedikit pengetahuan mengenai contoh gerakan senam otak sederhana yang MinCheck bagikan barusan. Satu hal yang menjadi pertanyaan sekarang adalah seberapa sering seharusnya kamu melakukan senam otak? Menurut Yuliati dan Nur Hidayah dalam jurnal, sebaiknya senam otak dilakukan sebanyak tiga kali seminggu. Pada dasarnya, yang terpenting adalah seberapa baik kamu bisa mempertahankan rutinitas senam otak tersebut. Semakin sering dilakukan, tentunya bakal semakin baik. Namun, kamu tidak perlu melakukannya terlalu sering juga, kok.
Sementara itu, kapan gerakan senam otak untuk anak sebaiknya mulai dilakukan? Menurut Zulaini dalam jurnal, senam otak amat direkomendasikan untuk dicoba ketika seorang anak menginjak usia enam tahun. Menurutnya, pada usia enam tahun, anak-anak mulai mampu memberikan respons kepada orang lain. Namun, apabila tak dapat merespons, maka dianjurkan untuk melakukan senam otak sederhana secara pasif, yakni sembari berbaring.
Biar kinerja otak tetap terjaga, kayanya kamu perlu melakukan macam-macam gerakan senam otak yang MinCheck bagikan tadi, deh. Biar nggak ribet, kamu bisa menyusun list gerakan senam yang ingin kamu coba menjadi sebuah to-do list. Kalau kamu sering lupa dan nggak konsisten, MinCheck sarankan kamu untuk memakai aplikasi social to-do list DoCheck.
Soalnya, di aplikasi DoCheck ada fitur reminder yang pastinya bakal berguna banget buat kamu yang pelupa. Selain itu, kamu juga bisa mengulang to-do list yang telah selesai dilakukan. Jadi, kamu nggak perlu ribet mengatur dari awal lagi. Dijamin bakal lebih produktif dan anti skip buat senam otak. Tunggu apa lagi? Yuk, download aplikasi DoCheck di Play Store dan App Store sekarang juga!