Work-life integration mungkin tidak sepopuler istilah work-life balance. Walaupun keduanya sama-sama istilah untuk menciptakan ruang kerja dan pribadi terpisah ternyata kedua hal ini sangat berbeda, lho.
Pekerjaan memang menjadi kegiatan yang mendominasi kehidupan, namun kebanyakan orang juga tidak ingin menjadikan kehidupan mereka dipenuhi oleh pekerjaan sehingga perlu adanya batasan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.
Baik work-life balance dan work-life integration sama-sama dapat menciptakan ruang antara kehidupan pribadi dan pekerjaan, Namun keduanya memiliki tujuan yang berbeda untuk menciptakan keseimbangannya.
Lantas apa itu work-life integration? lalu apa perbedaannya dengan work-life balance? Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai hal ini!
Apa itu Work-Life Integration?
Work-life integration adalah konsep yang menggabungkan dan memadukan kehidupan pribadi dan pekerjaan seseorang secara harmonis. Konsep ini menyadari bahwa kehidupan kerja dan pribadi bukanlah dua hal yang terpisah, tetapi saling mempengaruhi dan berinteraksi.
Berbeda dengan work-life balance yang menekankan pemisahan antara kehidupan kerja dan pribadi, work-life integration memandang lingkungan kerja dan teknologi modern membuat semakin sulit untuk menentukan batasan yang tegas antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Oleh karena itu, work-life integration mendorong seseorang untuk menemukan cara untuk mengintegrasikan tanggung jawab pekerjaan dan pribadi secara efektif.
Menurut Dr. Rebecca Mannis, spesialis pembelajaran di Ivy Prep Learning Center, “keseimbangan” mungkin bukan cara yang tepat bagi setiap karyawan untuk memikirkan pekerjaan dan kehidupan pribadi ketika mereka bekerja secara remote.
Baca juga: Apa Itu Work From Anywhere? Ini Dia Berbagai Kelebihannya
Dalam work-life integration, seseorang akan berusaha untuk menciptakan kegiatan bekerja dan pribadi merupakan hal penting dan berkontribusi terhadap kebahagiaan dan pemenuhan diri. Ini melibatkan pencarian sinergi dan keselarasan antara tujuan, nilai, dan prioritas dalam pekerjaan dan kehidupan pribadi.
Work-life integration dapat melibatkan praktik seperti jam kerja yang fleksibel, opsi bekerja dari jarak jauh (WFH atau WFA), menetapkan batasan, mengutamakan self care, serta memanfaatkan teknologi untuk mengelola tugas-tugas pekerjaan secara lebih efisien. Dengan ini seseorang perlu memiliki kontrol terhadap waktu dan sumber daya mereka untuk mencapai keseimbangan dan pemenuhan diri.
Tujuan dari work-life integration adalah untuk meminimalkan konflik antara kehidupan kerja dan pribadi, mengurangi stres, meningkatkan produktivitas dan kepuasan kerja, serta meningkatkan kesejahteraan. Oleh karena itu, dengan mengintegrasikan kehidupan kerja dan pribadi secara efektif, mereka dapat menjalani kehidupan yang lebih bermakna dan memuaskan.
Contoh Work-Life Integration
Work-life integration dapat berbeda-beda untuk setiap individu tergantung pada preferensi, kebutuhan, dan lingkungan kerja masing-masing. Berikut adalah beberapa contoh work-life integration:
1. Fleksibilitas Waktu
Seorang pekerja yang mengintegrasikan kehidupan kerja dan pribadi dapat mengatur jadwal kerjanya dengan fleksibel. Mereka mungkin memiliki kebebasan untuk memulai dan mengakhiri kerja sesuai kebutuhan pribadi, seperti menghadiri acara keluarga atau menyelesaikan tugas pribadi di tengah hari, asalkan pekerjaan tetap diselesaikan dengan baik.
2. Bekerja dari Tempat yang Berbeda
Work-life integration memungkinkan individu untuk bekerja dari tempat yang berbeda, seperti dari rumah, kafe, atau ruang kerja bersama. Ini memberikan fleksibilitas yang lebih besar dalam mengatur lingkungan kerja sesuai dengan preferensi dan kebutuhan pribadi.
3. Menggabungkan Aktivitas Pribadi dalam Jadwal Kerja
Contoh lain dari work-life integration adalah mengintegrasikan aktivitas pribadi ke dalam jadwal kerja. Misalnya, seorang pekerja dapat menyisihkan waktu untuk berolahraga di tengah hari atau mengambil istirahat untuk melakukan aktivitas relaksasi seperti meditasi atau yoga.
Baca juga: Yuk Cari Tahu Keuntungan WFA, Sistem Kerja yang Lagi Hits!
4. Pekerjaan yang Menyediakan Dukungan Keluarga
Beberapa perusahaan yang mempraktikkan konsep ini untuk menawarkan kebijakan dan program yang mendukung kebutuhan keluarga karyawan. Ini dapat mencakup cuti melahirkan dan ayah, jadwal kerja yang fleksibel untuk menghadiri acara keluarga, atau fasilitas penitipan anak di tempat kerja.
5. Menggunakan Teknologi untuk Menyeimbangkan Kehidupan Kerja dan Pribadi
Work-life integration juga melibatkan penggunaan teknologi. Misalnya, menggunakan alat kolaborasi online yang memungkinkan kerja tim dari jarak jauh, atau menggunakan aplikasi pengelolaan waktu untuk memprioritaskan tugas dan mengatur waktu dengan lebih efisien.
Agar lebih mudah dan praktis dalam berkolaborasi dan menentukan prioritas tugas, kamu bisa memanfaatkan fitur Ajak Teman yang ada di aplikasi to-do list Docheck. Di aplikasi Docheck, kamu bisa membuat jadwal bersama dengan memasukkan kegiatan dan deadline-nya. Download Docheck gratis di App Store dan Play Store.
6. Menetapkan Batasan yang Jelas
Penting untuk menetapkan batasan yang jelas antara kehidupan kerja dan pribadi. Seorang pekerja yang berhasil mengintegrasikan keduanya akan mengatur waktu khusus untuk keluarga, hobi, dan relaksasi, serta memastikan waktu tersebut dilindungi dari gangguan pekerjaan.
Perbedaan Antara Work-Life Integration dan Work-Life Balance
Work-life balance dan work-life integration sama-sama dapat menciptakan ruang antara kehidupan pribadi dan pekerjaan, namun keduanya memiliki tujuan yang berbeda untuk menciptakan keseimbangannya. Kedua aspek ini bisa disesuaikan tergantung pada preferensi, kebutuhan, dan situasi seseorang.
Berikut perbedaan work-life integration dan work-life balance:
1. Pendekatan
Work-life balance mengusahakan adanya keseimbangan yang setara antara kehidupan kerja dan pribadi dengan memisahkan kedua aspek tersebut. Pendekatan ini melibatkan upaya untuk membagi waktu dan energi secara merata antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.
Di sisi lain, work-life integration melihat kehidupan kerja dan pribadi sebagai satu kesatuan yang saling terkait. Pendekatan ini berfokus pada mengintegrasikan kedua aspek tersebut sehingga dapat ada sinergi dan harmoni di antara keduanya.
2. Pemisahan vs Integrasi
Work-life balance menekankan pada pemisahan waktu dan peran antara kehidupan kerja dan pribadi. Tujuannya adalah untuk menghindari tumpang tindih antara keduanya dan memastikan bahwa masing-masing mendapatkan perhatian yang cukup.
Sedangkan work-life integration mencoba menggabungkan dan mengintegrasikan kehidupan kerja dan pribadi sehingga mereka saling mendukung dan memberikan manfaat satu sama lain.
3. Fokus
Work-life balance lebih berfokus pada jumlah waktu yang dihabiskan untuk pekerjaan dan kehidupan pribadi. Tujuannya adalah untuk mencapai keseimbangan yang memadai di antara keduanya.
Work-life integration, di sisi lain, berfokus pada kualitas dan kepuasan dalam kedua aspek kehidupan tersebut. Ini melibatkan mencari cara untuk mengintegrasikan tanggung jawab dan aktivitas agar dapat mencapai kesejahteraan.
4. Fleksibilitas
Work-life balance mungkin melibatkan pengaturan jadwal yang ketat dan memisahkan waktu secara tegas antara kehidupan kerja dan pribadi. Di sisi lain, work-life integration lebih terbuka terhadap fleksibilitas dan mengizinkan perpindahan yang lebih bebas antara kedua aspek tersebut. Ini dapat mencakup fleksibilitas waktu kerja, kemampuan bekerja dari tempat yang berbeda, dan integrasi aktivitas pribadi dalam jadwal kerja.
Baca juga: 10 Pekerjaan yang Menjanjikan di Masa Depan, Cocok untuk Gen-Z
Manfaat Work-Life Integration
Dengan mengintegrasikan kehidupan bekerja dan pribadi ternyata mempunyai banyak manfaat yang baik untuk kesehatan mental dan produktivitas. Berikut adalah sejumlah manfaat menerapkan work-life integration:
1. Keseimbangan yang Lebih Baik
Dengan work-life integration, seseorang dapat menciptakan keseimbangan yang lebih baik antara kehidupan kerja dan pribadi.
Mereka dapat mengalokasikan waktu dan energi secara proporsional antara tanggung jawab kerja dan kehidupan pribadi mereka, sehingga mengurangi ketegangan dan konflik yang mungkin timbul.
2. Peningkatan Kesejahteraan
Dengan mengintegrasikan kehidupan kerja dan pribadi, kamu akan merasa lebih puas dan bahagia.
Selain itu, kamu juga memiliki kesempatan untuk mengejar minat pribadi, menjaga keseimbangan emosional, dan menjalin hubungan yang lebih baik dengan keluarga dan teman-teman. Hal ini berdampak positif pada kesehatan mental dan fisik.
3. Produktivitas yang Lebih Tinggi
Ketika kehidupan kerja dan pribadi saling terintegrasi dengan baik, kamu akan cenderung lebih fokus, termotivasi, dan produktif dalam pekerjaan.
Kamu juga bebas mengatur waktu dengan lebih efektif, mengurangi gangguan, dan menggunakan energi dengan lebih baik. Ini berdampak positif pada pencapaian tujuan kerja dan meningkatkan produktivitas.
4. Meningkatkan Kepuasan Kerja
Work-life integration dapat memberikan kepuasan kerja yang lebih tinggi. Dengan memiliki kesempatan untuk mengejar minat pribadi dan menjaga keseimbangan dalam kehidupan, maka kamu akan merasa lebih puas dengan pekerjaan yang dijalani.
Mereka yang menerapkan ini dapat membangun karir yang sejalan dengan nilai-nilai dan minat pribadi mereka, yang pada gilirannya meningkatkan kepuasan dan kebahagiaan kerja.
5. Meningkatkan Retensi dan Daya Tarik Karyawan
Dalam sudut pandang perusahaan, work-life integration adalah faktor penting dalam mempertahankan dan menarik karyawan yang berkualitas.
Perusahaan yang memfasilitasi integrasi antara kehidupan kerja dan pribadi cenderung menjadi tempat kerja yang lebih menarik bagi seseorang yang mencari keseimbangan yang baik antara kehidupan pribadi dan karir. Hal ini dapat meningkatkan tingkat retensi karyawan dan mengurangi biaya perekrutan dan pelatihan ulang.
6. Menciptakan Budaya Kerja yang Positif
Mempraktikkan konsep ini dapat membantu menciptakan budaya kerja yang positif. Perusahaan yang memprioritaskan keseimbangan kerja dan kehidupan pribadi mendorong hubungan yang sehat antara karyawan, mengurangi stres, dan meningkatkan kepuasan di tempat kerja. Ini menciptakan lingkungan kerja yang inklusif, kolaboratif, dan mendukung, yang pada gilirannya meningkatkan kinerja dan produktivitas.
Penutup
Work-life integration memungkinkan kamu untuk memadukan pekerjaan dan kehidupan pribadi. Antara keduanya sama-sama mempunyai manfaat dan tidak ada yang lebih baik karena hal ini tergantung preferensi dan konsep yang mendekati gaya kerja dan kehidupanmu.
Namun, perlu diingat kedua konsep ini sama-sama mempunyai tujuan yang baik yaitu menurunkan stress, meningkatkan efisiensi, dan meningkatkan kesejahteraan. Jadi, apapun yang kamu pilih tetap semangat dan lakukan yang terbaik!