12 Tips Manajemen Waktu Efektif untuk Mahasiswa Selama Kuliah


Tidak semua orang pandai mengelola waktu. Padahal, kemampuan yang satu ini kunci sukses dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam perkuliahan. Alhasil, bagi mahasiswa yang mengetahui cara manajemen waktu kuliah yang baik akan sangat berguna untuk lulus tepat waktu dengan memuaskan.

Manajemen waktu memang nggak gampang. Tetapi, beberapa tips di bawah ini dapat membantu mahasiswa mengelola waktu dengan lebih baik. Dengan begitu, anak kuliah mana pun akan mengetahui cara manajemen waktu antara kuliah dan organisasi.

Baca juga: Pengalaman Organisasi untuk Membangun Personal Branding

Tips Manajemen Waktu untuk Mahasiswa

Berikut contoh manajemen waktu sehari-hari yang bisa dipraktikkan untuk menyeimbangkan antara peran sebagai mahasiswa dan anggota organisasi. Setelah mencoba strategi-strategi di bawah ini, DoCheckers pun akan mengetahui pentingnya manajemen waktu bagi mahasiswa.

Jadi, apa saja strategi mengelola waktu yang efektif untuk mahasiswa selama kuliah?

1. Membangun Rutinitas

manajemen waktu kuliah
Membangun rutinitas. Source: Unsplash

Menciptakan rutinitas dapat mengurangi ketidakpastian tentang kapan dan bagaimana DoCheckers harus menyeimbangkan antara waktu belajar dan menyelesaikan tugas-tugas di atas kegiatan organisasi atau pekerjaan paruh waktu.

Oleh karena itu, pastikan untuk menyusun rutinitas di setiap awal semester. Dengan begitu, menyesuaikan jadwal dapat dilakukan lebih awal. Lalu, lihat apakah di sela-sela seluruh kesibukan itu masih ada sisa waktu untuk kegiatan lain.

Praktik manajemen waktu ini berkaitan erat dengan pentingnya memiliki rutinitas yang konsisten. Rutinitas menciptakan struktur yang memperkuat kebiasaan baik dalam kehidupan sehari-hari.

Juga, selain bermanfaat untuk kesehatan fisik, mengerjakan tindakan berulang dapat meningkatkan kesehatan mental dengan mengurangi tingkat stres.

2. Membatasi Gangguan

Bersikap realistis tentang kebiasaan dan preferensi diri sendiri berguna banget dalam menetapkan rutinitas yang sesuai dengan lifestyle masing-masing. Eits, ini juga mengurangi distraksi yang berpotensi muncul, loh!

Dengan kata lain, buat DoCheckers yang cenderung paling produktif di malam hari, jangan memaksakan diri untuk belajar atau menuntaskan tugas-tugas di pagi hari.

Yang perlu dilakukan adalah memahami dengan jelas kegiatan apa yang bisa dikerjakan di luar waktu produktif. Misalnya, merapikan kamar, mengerjakan proyek pribadi, atau hangout bersama teman-teman.

Contoh tindakan pencegahan lainnya yang perlu diambil untuk memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya adalah mengubah lokasi belajar, meletakkan HP di ruangan lain, atau menutup pintu ketika sedang dalam mode konsentrasi penuh.

3. Tidak Malu Meminta Bantuan Orang Lain

DoCheckers, salah satu cara manajemen waktu yang sering mahasiswa abaikan adalah meminta bantuan. Beberapa mahasiswa barangkali merasa canggung atau malu untuk mengajukan pertanyaan.

Padahal, berjuang sendirian untuk memahami suatu konsep tanpa meminta bantuan justru membuang waktu yang berharga. Jadi, untuk DoCheckers yang merasa belum cukup memahami sesuatu, segera hubungi dosen, asisten dosen, atau teman.

Faktanya, time management tidak berarti apa-apa apabila DoCheckers lelah secara fisik, emosional, dan psikologis. Oleh karena itu, kenali kapan rasa kewalahan itu timbul. Di skenario seperti itu, mintalah bantuan seseorang untuk mengurangi beban yang dipikul.

Malahan, banyak kampus menawarkan bimbingan belajar dan jenis dukungan mahasiswa lainnya. Jadi, memanfaatkan segala macam dukungan yang tersedia adalah suatu keharusan.

4. Menyempatkan untuk Beristirahat

Siapa saja rentan stres, tidak terkecuali mahasiswa. Tugas-tugas pun menumpuk dan kegiatan organisasi menjadi tidak terkendali. Di saat-saat seperti itu, ada baiknya untuk rehat sebentar dan mengambil napas dalam-dalam.

Menyempatkan untuk beristirahat juga merupakan bagian penting dari manajemen waktu kuliah yang efektif. Banyak mahasiswa lupa meluangkan waktu untuk diri mereka sendiri. Faktanya, ini adalah kesalahan besar.

Padahal, waktu istirahat itu tidak perlu lama, cukup 15 atau 30 menit sehari. Namun, pastikan untuk melibatkan aktivitas yang benar-benar disukai, seperti berolahraga, mendengarkan musik, atau nonton serial favorit.

Kegiatan itu akan menjadi motivasi besar. Nah, DoCheckers pun bisa merasakan bahwa masing-masing menjadi jauh lebih produktif setelahnya.

5. Memprioritaskan Tugas-tugas Sederhana

Proyek-proyek besar dan ujian akhir semester (UAS) bisa membuat mahasiswa mana pun terbebani. Karena rasa kewalahan itu pulalah pada akhirnya timbul keinginan untuk menunda-nunda (procrastination).

Lantas, bagaimana cara mengatasinya? Mulailah dengan tugas yang lebih sederhana. Lalu, lanjutkan ke proyek yang lebih menantang. Metode ini disebut dengan istilah “start small”.

Menyelesaikan tugas-tugas kecil dapat meningkatkan kemampuan manusia untuk menangani hal-hal yang lebih sulit. Sejatinya, otak melepaskan dopamin ketika kamu berhasil mencapai tujuan tertentu.

Selain itu, karena dopamin memperkuat konsentrasi, memori, dan motivasi, mencapai tujuan terkecil sekalipun dapat menghasilkan efek positif yang membuat pelajar lebih termotivasi untuk bekerja lebih keras ke depannya.

6. Mencatat Deadline

Di perguruan tinggi, mahasiswa harus mengikuti beberapa perkuliahan sekaligus dalam satu hari. Untuk setiap kelas, mahasiswa akan mendapatkan tugas dan kuis dengan tenggat waktu yang berbeda-beda.

Meskipun hal tersebut bisa sedikit mengintimidasi, mahasiswa tidak akan merasakannya apabila memiliki kemampuan manajemen waktu anak kuliah yang baik. Satu hal yang perlu dilakukan adalah dengan menuliskan semua deadline di sebuah kalender atau selembar kertas.

Baca juga: Fungsi Deadline dalam Kehidupan Sehari-hari

Dengan begitu, menjadwalkan waktu belajar dan mengerjakan tugas sesuai dengan tenggat waktu masing-masing akan menjadi jauh lebih mudah dilakukan.

Dan, menyambung dari poin sebelumnya, adapun untuk tugas-tugas kecil, lakukan segera. Contohnya, hal-hal yang membutuhkan waktu lima menit seperti merespon chat dosen atau ketua organisasi harus dilakukan sekarang. Jadi, akan ada waktu untuk mengerjakan tugas yang lebih besar nanti.

7. Membuat Jadwal

Salah satu strategi terbaik dalam time management bagi mahasiswa adalah dengan memanfaatkan jadwal. Susunlah jadwal sendiri baik secara analog maupun digital.

DoCheckers, tahu nggak? DoCheck adalah aplikasi terbaik untuk membuat to-do list yang memudahkan melihat seluruh jadwal di satu tempat. Instal DoCheck di smartphone dan tambahkan semua kegiatan yang harus dikerjakan sekaligus dengan waktunya.

Untuk tugas atau proyek besar seperti persiapan UAS, pecah semuanya ke dalam beberapa hari atau bahkan jam. Sebelum menyusun jadwal, tuliskan aspek-aspek yang ingin disertakan. Misalnya, kegiatan sosial, jam kuliah, waktu belajar, berolahraga, quality time dengan keluarga, dan lain-lain.

8. Menjaga Kesehatan

Siapa sangka jika menjaga kesehatan diri sendiri sebenarnya memainkan peran besar dalam manajemen waktu untuk mahasiswa saat kuliah. Faktanya, berolahraga secara teratur dapat menjaga tingkat energi agar senantiasa tinggi.

Tidak hanya itu, dengan rajin berolahraga mahasiswa akan memiliki konsentrasi yang lebih bagus, terutama saat mengerjakan tugas-tugas kuliah. Menurut hasil penelitian pada siswa sekolah dasar di Belanda, menyelingi pelajaran dengan 20 menit latihan aerobik meningkatkan rentang perhatian pelajar. Wow!

Menjaga kesehatan tidak hanya bisa dilakukan dengan berolahraga, melainkan juga dengan beristirahat. Selain mengisi ulang energi yang habis, tidur yang cukup di malam hari juga dapat menghemat waktu.

Dengan begitu, mahasiswa tidak akan mudah mengantuk di siang hari. Di samping itu, tidur yang cukup juga meningkatkan kewaspadaan serta mengurangi tingkat stres.

Saat lelah, manusia cenderung menjadi lebih mudah gelisah. Inilah yang memicu stres. Para ahli menyarankan supaya orang dewasa tidur 7 hingga 9 jam setiap malam.

9. Menetapkan Goals

manajemen waktu kuliah
Menetapkan goals. Source: Unsplash

Salah satu langkah terpenting untuk mengelola waktu dengan efektif adalah dengan mengetahui kegunaan dari 24 jam yang dimiliki dalam sehari.

Dengan menetapkan tujuan dan mengidentifikasi kegiatan-kegiatan apa saja yang membuang-buang waktu, bisa dipastikan mahasiswa akan selalu menggunakan waktu dengan efisien.

Untuk menetapkan goals, cari tahu bagaimana waktu dihabiskan selama ini. Misalnya, bagi mahasiswa yang menggunakan aplikasi “Screen Time” di iPhone, mengetahui berapa banyak waktu yang dihabiskan untuk hal-hal tertentu dapat dilakukan dengan mudah.

Jadi, kalau aplikasi itu menunjukkan bahwa penggunanya menghabiskan 5 jam sehari menelusuri Instagram, kurangi menjadi 2 jam saja. Dengan demikian, akan ada tambahan waktu untuk kegiatan lain yang lebih mendesak.

10. Membuat Checklist Mingguan

Weekly checklist juga berguna bagi mahasiswa untuk mengatur waktu dengan lebih baik. Cara kerjanya gampang.

Baca juga: 5 Metode Mengatur Waktu yang Efektif dan Populer

Di awal setiap minggu, tuliskan tugas dan kegiatan yang akan datang untuk minggu itu. Mahasiswa juga bisa memberi kode warna untuk masing-masing subjek. Masukkan checklist itu ke dalam jadwal.

Dengan merujuk kembali ke checklist yang sudah dibuat, mudah untuk memastikan bahwa tidak ada tugas atau kegiatan penting apa pun yang terlewatkan.

11. Belajar Cerdas, Bukan Belajar Keras

Siapa yang nggak tidak tahu bahwa belajar adalah kewajiban para pelajar, tidak terkecuali mahasiswa. Tetapi, kalau DoCheckers tidak tahu bagaimana cara belajar yang baik, bisa-bisa tidak akan pernah ada cukup waktu untuk melakukan hal-hal lainnya selama duduk di bangku universitas.

Kalau ingin menyeimbangkan semuanya, baik itu kuliah maupun organisasi, maka penting untuk mempelajari cara belajar cerdas, bukan belajar keras.

Alih-alih multi-tasking, fokuslah pada satu tugas di satu waktu. Juga, singkirkan apa pun yang dapat mengalihkan perhatian, seperti TV, smartphone, dan lain-lain.

Kalau mencoba multi-tasking, yang terjadi itu justru bakal mengurangi produktivitas saat belajar. Alhasil, bagi waktu belajar untuk satu mata kuliah menjadi beberapa jam. Kemudian, jangan lupa untuk istirahat sejenak sebelum kembali belajar.

12. Memberikan Reward untuk Diri Sendiri

Katakanlah DoCheckers sudah menyelesaikan semua tugas lebih awal, dan kebingungan melanda tentang bagaimana harus menghabiskan sisa waktu yang ada. Di situasi seperti ini, tidak ada salahnya untuk memberikan reward untuk diri sendiri sebagai buah dari kerja keras.

Contohnya, traktir diri sendiri makan malam enak atau membeli sesuatu yang sudah lama diincar. Selain itu, ada cara lain pula untuk menghargai diri sendiri atas usaha-usaha yang sudah dilakukan.

Kalau ada proyek yang lebih besar, klaim reward kecil kapan pun mini quest tertentu terselesaikan. Misalnya, minum kopi di kafe setelah menyelesaikan draft esai pertama atau hangout bersama teman-teman setelah menyerahkan proposal skripsi.

Penutup

Bagi sebagian orang, time management akan sangat berguna untuk membentuk keseharian yang lebih produktif. Keahlian manajemen waktu yang baik memang dapat membantu untuk “menciptakan” lebih banyak waktu, terutama bagi mahasiswa yang sibuk dengan kuliah dan organisasi.

Dengan mengikuti tips manajemen waktu kuliah di atas, DoCheckers juga pada akhirnya akan memiliki lebih banyak waktu untuk melakukan hal-hal yang harus dilakukan. Alhasil, tidak akan pernah ada kata “ketinggalan” untuk menuntaskan kewajiban apa pun, baik sebagai seorang mahasiswa maupun anggota organisasi.


Terbaru

Kategori

Scroll to Top