DoCheckers, apakah kamu senang menuliskan sesuatu pada buku harian? Jika demikian, kemungkinan besar kamu sudah melakukan apa yang disebut dengan Journaling? Apakah sebenarnya yang dimaksud dengan kegiatan tersebut untuk mental? Mari ketahui lebih jauh manfaat journaling kesehatan mental.
Baca juga: Journaling Itu Bermanfaat, Ini Publik Figur yang Melakukannya
Pengertian Journaling
Kegiatan ini adalah berupa penuangan ide, gagasan, pikiran, emosi atau perasaan yang erat kaitannya dengan kejadian yang terjadi dalam hidup kamu. Bisa berbentuk tulisan di buku atau komputer, hingga media gambar.
Dalam aktivitas ini, kamu juga bisa menulis daftar berupa kegiatan, mimpi-mimpi, tujuan hidup hingga hal-hal yang ingin kamu dapatkan. Banyak orang yang kemudian menyukai kegiatan ini, karena mampu memberikan rasa ketenangan dalam diri mereka.
Nah, untuk pengertian manfaat journaling untuk kesehatan mental, berkaitan dengan peningkatan kondisi psikis. Sebuah aktivitas yang melibatkan penerapan kedua sisi otak kamu sekaligus.
Manfaat untuk Kesehatan Mental
Selain menjadi hal yang menyenangkan, ternyata ada manfaat journaling untuk kesehatan mental. Kegiatan menulis ini dapat merangsang kamu untuk mengeluarkan segala kreativitas berdasarkan kebutuhan dan kondisi.
Bagi beberapa orang, memulai aktivitas ini cukup sulit. Beberapa alasannya adalah mereka harus bingung memulai dari mana, tidak merasa memiliki kreativitas yang cukup, atau merasa berat untuk menulis sesuatu.
Namun, ketika kamu sudah memulai, maka akan merasa perubahan positif yang bermanfaat untuk kesehatan psikis kamu.
Berikut adalah beberapa hal positif dari aktivitas journaling untuk kesehatan mental:
1. Mengurangi Kecemasan
Aktivitas ini adalah berupa kegiatan menulis tentang segala hal yang sedang kamu rasakan. Termasuk pula hal yang sedang kamu rasakan, kaitannya dengan tekanan mental yang menurun. Aktivitas menulis dipercaya dapat memberikan rasa bahagia, melegakan diri kamu dan memperbaiki kondisi psikis.
Baca juga: Anxiety Disorders: Kenali Macam dan Gejalanya
2. Melepaskan Diri dari Kecemasan
Apakah kamu termasuk orang terlalu banyak memikirkan hal atau disebut dengan overthinking? Jika demikian, sebaiknya abaikan saja. Sebab, hal ini justru membuat kamu kesulitan untuk fokus dan mengalami stres.
Nah, aktivitas menulis ini akan memberikan kamu ketenangan. Kamu dapat melepaskan diri dari hal-hal yang bersifat obsesif. Kemudian berhenti merenungkan hal-hal yang terjadi tanpa sama sekali beristirahat.
3. Membantu Memahami Masalah
Dengan menulis, kamu dapat mengungkapkan isi hati, apa yang ada di dalam perasaan dan pikiran kamu, kemudian membuat kamu lebih memahami secara lebih baik. Ini akan membuat kamu lebih dapat menempatkan kalimat dengan lebih terstruktur, membentuk persepsi yang baru tentang sebuah kejadian.
Apalagi, jika kegiatan ini kamu lakukan secara rutin. Maka kamu bisa belajar menjadi orang yang lebih taktis, lebih memahami sebuah permasalahan.
4. Mengatur Emosi
Ketika kamu melakukan aktivitas menulis ini, maka kamu akan lebih terampil dalam mengendalikan emosi. Dengan menulis, kamu akan lebih tenang dan tidak gegabah ketika menghadapi sebuah masalah.
5. Mendorong Keterbukaan
Saat kamu memulai untuk menulis tentang peristiwa atau hal-hal yang kamu alami, maka akan mendorong kamu untuk mendapatkan sebuah dukungan sosial. Kemudian, hal ini akan membantu kamu dalam proses penyembuhan secara emosional.
6. Memperkuat Ketahanan Fisik
Manfaat lain dari aktivitas menulis ini adalah dampak positif terhadap kesehatan fisik. Mengapa demikian? Penjelasannya pun sangat sederhana. Ketika kamu terhindar dari stres, maka kamu akan cenderung mengalami sakit.
Stres adalah sumber dari berbagai macam penyakit dan hal-hal yang merugikan fisik kamu. Ketika kamu sedang berbahagia, imunitas tubuh akan lebih baik. Sehingga mampu menangkal hal-hal yang merugikan untuk tubuh.
7. Bantu untuk Mengenal Diri Sendiri
Pernahkah kamu mengalami pikiran yang campur aduk, kemudian tidak memiliki keyakinan terhadap apa yang sedang kamu inginkan? Jika demikian, maka luangkan sedikit waktu yang kamu miliki. Kemudian, mulailah untuk menulis semua isi hati, emosi dan pikiran kamu.
Hal ini akan membantu kamu dalam mengenali diri sendiri. Kemudian, menghubungkan diri kamu secara individu,
Kemudian, aktivitas menulis ini akan membuat kamu lebih paham terhadap hal apa saja yang membuat diri kamu lebih bahagia. Termasuk, mengenali orang-orang yang lebih berpotensi menjadi racun di sekitar kamu. Sehingga kamu bisa memilih lingkungan mana yang baik untuk aspek emosional kamu.
8. Membantu Penyembuhan Lebih Cepat
Aktivitas ini ini tidak hanya berguna untuk membantu perbaikan kondisi mental kamu saja. Namun, juga ampuh untuk mendorong penyembuhan kondisi cedera. Berdasarkan jurnal Psychosomatic Medicine, aktivitas ini akan membuat orang yang berusia lebih tua agar cepat sembuh ketika mengalami masalah fisik.
Menulis hal-hal seputar peristiwa pemicu stres akan membantu orang untuk memahami peristiwa dan memupus rasa sakit yang mereka alami. Patut kamu ketahui, bahwa gangguan dalam jangka panjang akan memicu kadar hormon stres dalam tubuh kamu.
Hal ini akan membuat sistem kekebalan kamu menurun. Oleh karenanya, menulis pengalaman yang menyedihkan akan menurunkan tingkatan kortisol. Sehingga membuat cedera yang dialami akan lebih cepat pulih.
Baca juga: 5 Hobi Terbaik Untuk Melepas Stres, Wajib Dicoba!
9. Meningkatkan Kemampuan Komunikasi
Saat kamu mulai melakukan kegiatan menulis ini, kamu akan lebih mampu dalam mengekspresikan diri secara lebih baik. Ini akan membuat kamu lebih mudah berkomunikasi dan menyampaikan isi perasaan kepada orang lain secara lebih baik. Di sisi lain, kamu akan lebih mudah untuk dipahami oleh orang lain.
Dengan menulis, akan mengarahkan kamu pada pemikiran jernih, yang selanjutnya akan menuju pada komunikasi secara optimal. Kemudian, kegiatan ini juga akan membantu hubungan kamu dengan orang lain menjadi lebih baik. Alias, akan menghindarkan kamu dari kesalahpahaman yang merugikan.
10. Meningkatkan Suasana Hati
Di saat kamu menuliskan hal-hal yang membuat kamu takut, hal itu justru akan mendorong semangat. Apa sebabnya? Karena kamu tidak lagi menahannya, namun mengekspresikan sebuah emosi.
Hal ini yang akan meletakkan segala sesuatu ke dalam sebuah perspektif. Lalu, akan membuat kamu lebih menyadari ada banyak solusi terhadap segala kondisi, seburuk apapun itu.
Dengan menulis, akan membuat pikiran kamu jernih dan terhindar dari hal-hal yang mengganggu. Kemudian, membantu kamu untuk melakukan identifikasi terhadap penyebab dan mengetahui apa saja cara penanganannya.
Tidak hanya itu, kegiatan menulis tentang emosi dalam koridor yang abstrak dan impersonal juga menciptakan efek yang menenangkan. Dengan begitu, kamu akan merasa lebih bahagia. Setidaknya, akan meringankan beban yang selama ini ada di pundak kamu.
Tips Mendapatkan Manfaat Maksimal dari Journaling
Selanjutnya, agar manfaat dari kegiatan terhadap kondisi mental bisa kamu dapatkan secara maksimal, maka kamu harus melakukannya dengan benar. Simak langkah-langkahnya berikut ini.
1. Memilih Metode Menulis yang Paling Kamu Sukai
Pertama, kamu bisa memilih metode menulis yang paling kamu sukai. Misalnya, dengan mengetik, menggambar bahkan merekam. Kemudian, lakukan hal tersebut secara teratur. Misalnya, ketika kamu sedang bangun tidur atau menjelang tidur pada malam hari.
Kamu bisa mengekspresikan emosi dan perasaan tanpa harus memikirkan hal-hal lainnya. Tidak perlu kamu hiraukan soal tata cara menulis, ejaan, kerapian hingga struktur. Mulailah aktivitas ini dengan mengucap rasa syukur. Kamu harus tetap menjaga hal-hal positif tetap ada pada diri kamu.
Yang perlu kamu ingat, jangan melihat aktivitas ini sebagai solusi untuk menyelesaikan masalah. Namun, lihatlah hal ini sebagai cara untuk memahami diri kamu sendiri secara lebih baik. Ini akan membantu kamu agar berpikir lebih jernih dan mampu menyelesaikan masalah dengan lebih baik.
2. Mengenali Kondisi Mental yang Dimiliki
Sebelum kamu berusaha untuk menjaga kondisi mental yang kamu punya, maka kamu harus mengenali dan memahami terlebih dahulu. Apa itu kesehatan psikis? Lalu, apakah kondisi kamu sekarang sedang baik atau sebaliknya?
Mengenali kondisi psikis yang kamu miliki adalah bentuk kepedulian terhadap individu kamu sendiri. Atau lebih dikenal dengan istilah self-awareness. Yakni sebuah kesadaran dalam memperhatikan diri kamu sendiri.
Salah satu bentuknya adalah mampu memahami bagaimana kondisi psikis kamu sendiri. Jika kamu sudah mengetahuinya, maka akan semakin mudah pula kamu untuk melakukan kontrol terhadap diri kamu sendiri.
Sebagai contoh, jika kamu tidak tahu mengapa kamu mengalami stres, mengapa kamu mudah emosi, atau mudah sedih, yang membuat aktivitas harian kamu terganggu. Ketika hal ini terjadi, maka dapat mengganggu produktivitas kamu.
Kemudian, kamu tidak tahu dari mana sebenarnya gangguan itu datang. Kamu tidak tahu perasaan apa yang sebenarnya kamu rasakan. Sedangkan kamu sudah terlanjur sibuk atau bahkan malu untuk mengakui ada yang tidak beres dengan diri kamu.
Oleh karenanya, sangat penting untuk mengenali kondisi psikis kamu. Setelah kamu mampu untuk mengenalinya, maka kamu akan lebih mudah untuk menjaga kesehatan psikis. Entah dalam kondisi apapun, baik atau tidak, kamu harus mampu untuk tetap menjaganya agar selalu seimbang.
Alasan Menjaga Kesehatan Mental
Kemudian, apa manfaat journaling kesehatan mental? Dengan kondisi mental yang baik, maka kamu akan mampu menyadari kemampuan yang kamu miliki. Kamu juga bisa mengatasi tekanan terhadap hidup kamu, sehingga kamu dapat tetap bekerja dan memiliki produktivitas yang baik.
Orang yang mengalami stres atau bahkan depresi, lebih rentan mengalami masalah jantung. Oleh karenanya, jika kamu punya kondisi mental yang baik, maka akan cenderung mampu mengatasi persoalan stres.
Ketika kamu sehat secara mental, maka akan memiliki pandangan positif, baik untuk diri kamu sendiri atau terhadap orang lain. Kemudian, kamu akan lebih mampu sembuh dari gangguan penyakit. Sebab, kamu yakin bahwa kamu akan sehat, sehingga mempercepat proses penyembuhan terhadap diri kamu.
Tips Memulai Journaling
Cara memulai journaling adalah jauhkan perasaan takut atau bingung saat hendak menulis sesuatu. Kamu bisa memilih topik berdasarkan apa saja yang sedang terlintas di benak kamu. Tulis saja secara jujur, apa adanya. Tidak perlu memikirkan hal di luar itu. Terjemahkan isi perasaan kamu.
Sebaliknya, jika kamu terlalu ambisius dan terlalu berpikir sulit, maka kamu tidak akan bisa memulainya. Sebaiknya, kedepankan hal-hal yang sederhana saja. Contohnya, kamu bisa menulis tentang apa yang kamu alami hari ini.
Kamu bisa menuliskan apa yang kamu rasakan, kemudian hal-hal yang kamu alami, atau tugas apa saja yang sudah kamu tuntaskan. Curahkan segala isi perasaan dan emosi yang kamu rasakan. Itu akan menjadi pereda stres yang kamu alami.
Ketika kamu menuliskan satu per satu hal yang kamu alami, baik itu menyenangkan atau buruk, setidaknya akan membuat kamu merasa lebih lega. Terakhir, kamu bisa mengulanginya setiap hari agar menjadi sebuah rutinitas dari keseharian hidup kamu. Maka, kamu akan terbiasa dengan sendirinya.
Baca juga: Cara Membuat To Do List Pakai Social To Do List App DoCheck
Kesimpulan
Journaling adalah aktivitas berupa penyampaian pikiran emosi hingga perasaan mengenai peristiwa dalam hidup lewat media tulis atau gambar.
Ketika kamu sudah melakukan journaling secara rutin namun belum ada atau bahkan tidak ada perubahan signifikan, beban pikiran masih terasa berat, maka kamu bisa mencari solusi lain. Misalnya dengan melakukan konsultasi ke psikolog untuk mendapatkan pertolongan.
Demikianlah ulasan seputar manfaat journaling kesehatan mental. Semoga memberi manfaat. Mulailah sekarang juga untuk mendorong kesehatan mental kamu yang lebih baik.
Kalau kamu senang membuat journaling atau merinci aktivitasmu dalam bentuk to do list, kamu bisa menggunakan aplikasi social to-do list app DoCheck. Aplikasi ini cocok banget untuk membuat to do list harian. Yuk segera unduh di Play Store dan App Store secara gratis!