Saat kamu mendapatkan suatu beban tugas, apa yang biasa kamu lakukan setelahnya? Apakah kamu langsung gerak cepat dan menyelesaikannya? Apakah justru kamu lebih memilih untuk menunda-nunda pekerjaan? Jika kamu termasuk golongan yang terakhir, maka kamu baru saja melakukan salah satu contoh perilaku prokrastinasi. Hal ini tentu nggak baik karena tugas kamu bakal menumpuk dan lama-kelamaan bisa menurunkan efektivitas waktu. Namun, apa sebenarnya pengertian prokrastinasi itu? Tentu kamu ari simak artikel ini sampai habis!
Apa Itu Prokrastinasi?
Secara garis besar, pengertian prokrastinasi adalah seni menunda-nunda pekerjaan dengan kesadaran penuh atau kesengajaan. Dalam hal ini, kamu bisa saja menunda pekerjaan yang menjadi tanggung jawabmu untuk melakukan hal lain di luar tugas utama tersebut. Faktor penyebab kamu menunda-nunda pekerjaan ini pun sangat beragam. Contohnya saja rasa bosan, menyepelekan suatu tugas, bahkan kondisi yang tak bisa dilawan, seperti creative block dan lain-lain.
Baca juga: 7 Jenis Creative Block dan Kiat-kiat Mengatasinya, Yuk Simak!
Dalam konteks produktivitas, kamu mungkin mengenal yang namanya productivity shame. Fenomena tersebut dapat dimaknai sebagai sebuah kondisi di mana kamu merasa menyia-nyiakan waktu luang karena tidak melakukan hal-hal yang produktif. Nah, prokrastinasi bisa dibilang sebagai kebalikan dari fenomena tersebut. Soalnya, kamu malah lebih memilih meluangkan waktu untuk melakukan hal-hal yang justru dapat mencederai produktivitasmu sendiri karena mengabaikan tugas atau tanggung jawab utama. Padahal, seharusnya itu menjadi prioritas kamu.
Pengertian Prokrastinasi Menurut Para Ahli
Nah, tadi MinCheck sudah menjelaskan secara sekilas mengenai apa itu prokrastinasi. Namun, sebenarnya apa sih definisi dari seni menunda-nunda ini menurut para ahli? Yuk, simak yang berikut ini!
Pengertian prokrastinasi yang pertama hadir dari laman Very Well Mind, nih. Dilansir dari laman tersebut, prokrastinasi adalah suatu kegiatan menunda kegiatan hingga waktu mepet, bahkan sampai melewati waktu yang telah ditentukan. Mereka mendefinisikan fenomena tersebut sebagai suatu kegagalan dalam mengendalikan diri. Akibatnya, kamu akan terus mengalami penurunan performa karena terbiasa menunda dan meremehkan suatu pekerjaan.
Definisi yang kedua adalah dari Akinsola dan Tella. Mereka mendefinisikan prokrastinasi sebagai suatu perilaku menghindari tugas atau tanggung jawab oleh seorang individu. Alasannya adalah karena individu tersebut lebih mengutamakan hal lain di luar tugas tersebut, sehingga tugas yang ada menjadi menumpuk karena tidak lekas diselesaikan.
Pengertian prokrastinasi yang ketiga adalah dari Millgram. Beliau mendefinisikan prokrastinasi sebagai suatu kegiatan menunda-nunda pekerjaan, baik untuk memulai maupun merampungkannya. Selain itu, penundaan ini juga dapat berakibat lebih fatal, seperti adanya kendala dalam mengerjakan kegiatan tersebut dan lain-lain. Bahkan, apabila dilakukan secara terus-menerus, kamu bisa jadi bakal kewalahan dalam mengatur waktu.
Baca juga: 5 Metode Mengatur Waktu yang Efektif dan Populer
Penyebab Prokrastinasi
Dari berbagai pengertian prokrastinasi menurut para ahli yang MinCheck jabarkan barusan, kamu jadi kepo nggak sih soal apa penyebab terjadinya fenomena tersebut? Kira-kira, mengapa seseorang lebih memilih buat menunda pekerjaannya, ya? Buat kamu yang hobi menunda-nunda pekerjaan, tapi nggak pernah sadar, coba simak yang berikut ini yuk! Siapa tahu kamu jadi lebih paham mengenai kecenderungan yang dapat menurunkan produktivitasmu.
1. Rasa Malas dapat Memicu Prokrastinasi
Alasan pertama sekaligus yang paling kuat bagi seseorang untuk menunda suatu perkerjaan adalah ketidakmampuannya dalam menghadapi rasa malas. Beberapa alternatif cara untuk menaklukkan rasa malas adalah dengan coba mengingat kembali motivasi kamu hingga mendapatkan suatu tugas atau pekerjaan tersebut, refreshing atau istirahat sejenak, hingga coba berdiskusi dengan orang lain. Jadi, rasa malas memang tidak bisa hilang begitu saja dan harus dihadapi. Jika kamu terus menuruti kemalasanmu, ya kamu nggak bakal beranjak untuk mulai bekerja, dong.
Misalnya, kamu adalah orang yang sangat hobi menulis, sehingga kamu ingin menjadi seorang penulis. Suatu ketika, tiba-tiba kamu merasa burnout karena setiap hari mesti membuat tulisan secara terus-menerus. Jika itu sampai terjadi, coba untuk mengingat kembali apa yang membawamu hingga di titik ini. Namun, jika pikiranmu serasa sudah tersumbat, coba untuk istirahat sejenak walaupun hanya sekedar scroll-scroll sosmed saja. Hal sekecil itu juga bisa membantu kamu untuk menemukan ide, lho. Selain itu, yang terpenting adalah burnout tersebut dapat teratasi agar tidak menyebabkan demotivasi.
Baca juga: Pengertian Burnout dalam Dunia Kerja dan Cara Mengatasinya
2. Depresi Bisa Menyebabkan Prokrastinasi
Tingkatan selanjutnya dari rasa malas yang menyebabkan prokrastinasi adalah depresi. Biasanya, hal ini diawali oleh penurunan motivasi secara drastis, seperti yang sempat MinCheck singgung pada poin pertama. Maka dari itu, kamu perlu terus menjaga supaya motivasi dalam diri kamu tetap berkobar. Alasannya tidak lain dan tidak bukan adalah karena saat kamu sudah mencapai titik jenuh, kamu bakal berubah menjadi orang yang paling sensitif di muka bumi ini. Contohnya seperti mudah merasa putus asa, merasa worthless, dan lain-lain, yang mana akan berdampak negatif jika terus dibiarkan.
3. ADHD
Salah satu penyebab lainnya adalah ADHD, tapi apa pengertian dari salah satu penyebab prokrastinasi tersebut? ADHD merupakan attention-deficit/hyperactivity-disorder. Menurut laman Alodokter, kondisi tersebut adalah ketika seseorang mengalami kesulitan untuk memusatkan perhatian atau berkonsentrasi. Dengan kata lain, kamu jadi mudah ter-distract. Selain itu, pengidap ADHD juga cenderung memiliki sifat impulsif dan hiperaktif.
4. Waktu Cenderung Menjadi Faktor Penyebab Prokrastinasi
Sesuai pengertian prokrastinasi tadi, fenomena tersebut merujuk pada kecenderungan untuk menunda-nunda pekerjaan. Nah, kamu sadar nggak sih, kalau makin banyak jeda waktu di antara momen diberikannya tugas dengan deadline, kamu jadi cenderung lebih santai? Hal ini sebenarnya wajar kok, DoCheckers. Namun, yang nggak wajar adalah jika kamu selalu membiasakan diri untuk bergerak pas sudah mendekati detik-detik akhir. Dengan kata lain, kamu baru mulai menyentuh tugas saat waktunya sudah mepet.
Apakah kamu pernah belajar dengan sistem kebut semalam? Pasti nggak efektif sama sekali, bukan? Maka dari itu, ketimbang memaksa untuk produktif dalam satu waktu, akan lebih baik bila kamu mencicil tugas sedikit demi sedikit setiap harinya. Kalau kata pepatah sih, sedikit-sedikit lama-lama menjadi bukit. Dengan kata lain, kamu harus pandai-pandai dalam mengatur waktu.
5. Terbuai dengan Kegiatan Lain
Jika kamu memakai alasan “lupa” kepada guru atau dosen ketika belum mengerjakan tugas, maka itu akan terdengar sangat klise. Namun, nyatanya hal itu dapat terjadi dalam prokrastinasi. Contohnya adalah ketika kamu dengan sengaja melakukan kegiatan lain, seperti bermain dengan teman dan sejenisnya. Maka dari itu, penting bagi kamu untuk mencatat hal-hal yang perlu dilakukan di aplikasi DoCheck sembari mengaktifkan fitur reminder. Dengan demikian, kamu tidak akan lupa dengan tugas yang perlu dikerjakan, meski sedang asyik bermain dengan teman.
Dampak Buruk Menunda-nunda Pekerjaan
Dalam kebanyakan kasus, menunda-nunda pekerjaan akan mempengaruhi produktivitas kerja kamu. Entah itu secara keefektivitasannya, waktu yang digunakan, serta kualitas yang dihasilkan. Hal itu pun sesuai dengan berbagai pengertian prokrastinasi menurut para ahli tadi.
Simpelnya begini, ketika kamu terbiasa menunda-nunda suatu pekerjaan, maka kualitas diri dan motivasi kamu pastinya akan menurun karena cenderung menyepelekan. Di lain sisi, pekerjaan kamu sangat berkaitan dengan waktu dengan adanya deadline. Jika kamu terus menerus menunda pekerjaan, maka kamu sama saja dengan membuang-buang waktu. Bahkan, kamu bisa jadi nggak sadar kalau sebentar lagi deadline akan tiba. Alhasil, kamu yang belum mulai bergerak bakal ngebut, sehingga hasil pekerjaanmu tidak maksimal.
Jadi, jika ditarik, maka dampak menunda-nunda adalah sebagai berikut:
- Hilang motivasi
- Mudah merasa stres
- Pekerjaan menumpuk
- Kualitas pekerjaan cenderung kurang baik karena dilaksanakan dengan tergesa-gesa
- Membuang-buang waktu
- Perasaan tidak nyaman dan tertekan
Contoh Perilaku Prokrastinasi
Berdasarkan pengertian prokrastinasi tadi, apakah kamu pernah melakukannya juga? Biar lebih jelas, MinCheck bakal kasih satu contoh perilaku prokrastinasi, nih. Disimak baik-baik, ya!
Secara sederhana, prokrastinasi atau menunda-nunda kerap terjadi saat kamu duduk di bangku sekolah ataupun kuliah. Contohnya ketika kamu baru mendapat tugas di hari Senin dan deadline tugas tersebut dua minggu dari sekarang. Maka, kamu cenderung bakal menunda pekerjaan tersebut. Alasannya adalah karena kamu menyepelekan timeline tugas yang kamu anggap masih lama. Dalam rentang waktu tersebut, kamu hanya menghabiskan waktu untuk bermain bersama teman-temanmu. Sementara itu, tugas lain juga berdatangan.
Alhasil, tugas kamu jadi menumpuk, sehingga kamu tak tahu mau mulai dari mana. Ditambah lagi, jika pemahaman materi kamu terbilang masih kurang. Sementara itu, deadline makin dekat, sehingga kamu jadi panik dan mengerjakan tugas dengan asal-asalan atau sekadar mengumpulkan. Kamu masih sering gini juga nggak? Harus mulai dikurangi ya, DoCheckers!
Setelah menyimak pengertian prokrastinasi hingga contoh perilakunya, sekarang kamu sudah lebih paham bahaya dari kecenderungan menunda-nunda pekerjaan, bukan? Nah, biar kamu bisa mulai mengurangi kebiasaan menunda-nunda pekerjaan, cobain deh buat mulai menyusun to-do list, contohnya dengan menggunakan aplikasi DoCheck.
Buat kamu yang sering punya gejala prokrastinasi, bisa coba untuk memaksimalkan apikasi social to-do list yang satu ini, lho! Penyebab utamanya tentu karena DoCheck diperkaya dengan berbagai fitur yang bakal menunjang produktivitasmu. Sebut saja fitur reminder buat kamu yang pelupa serta fitur group goals dan tasks buat kamu yang tugas kelompoknya belum jalan juga. Selain itu, kamu juga bisa terus memantau progress yang telah dilakukan, lho. Jadi, cocok banget buat kamu yang pekerjaannya sudah menggunung! Canggih banget, kan? Yuk, download DoCheck di Play Store dan App Store.