Pengertian Burnout dalam Dunia Kerja dan Cara Mengatasinya


Membangun karier sesuai passion memang enak, tapi kamu pernah nggak sih sampai capek dengan passion sendiri? Dalam bekerja memang tak jarang kamu merasa kelelahan, baik secara fisik maupun mental. Fenomena ini dikenal sebagai burnout dalam bekerja yang dapat ditandai dengan timbulnya rasa stres, demotivasi kerja, bahkan hingga penurunan performa kamu di tempat kerja. Hal ini tentu bakal sangat mengganggu jika terus-menerus dibiarkan. Lalu, bagaimana cara mengatasi burnout tersebut? Yuk, baca artikel ini sampai habis untuk mengetahui pengertian burnout sampai cara mengatasinya!

Pengertian Burnout

Apa itu burnout? Apa hubungannya dengan dunia kerja? Pengertian burnout dalam dunia kerja adalah kondisi stres berat yang dapat mempengaruhi mental dan fisik seseorang dalam melakukan pekerjaan. Hal ini dikarenakan seseorang yang terkena burnout biasanya lebih mudah merasa kelelahan dan tidak termotivasi ldalam melaksanakan pekerjaannya.

Lalu, kira-kira apa saja pengertian burnout menurut para ahli, ya? Kalau menurut Maslach & Schaufeli, burnout adalah kondisi di mana seseorang merasa lelah secara fisik dan emosional. Kondisi ini dapat memicu berkembangnya emosi negatif dalam diri, penurunan konsentrasi, bahkan hingga menurunkan kinerja seseorang dalam melakukan suatu pekerjaan. Sementara itu, Pines mengutarakan bahwa pengertian burnout adalah kondisi lelah dan jenuh yang dialami seseorang dikarenakan beban kerja yang terus meningkat.

Selain itu, ada juga dimensi burnout yang menurut laman WHO terbagi menjadi tiga, yakni:

  1. Merasa mudah kehabisan energi atau kelelahan;
  2. Munculnya perasaan negatif terhadap pekerjaan sampai memengaruhi mental;
  3. Penurunan performa saat bekerja.

Wah, ternyata yang namanya burnout itu nggak boleh didiamkan ya, DoCheckers. Maka dari itu, kamu harus bisa mengenali berbagai ciri-ciri dari burnout itu sendiri.

Ciri-ciri Burnout

Orang yang sedang burnout terkadang justru nggak sadar dengan kondisi yang dialaminya, lho! Nggak percaya? Coba MinCheck tanya, apakah kamu pernah merasa mudah lelah dan bosan sampai mengganggu kinerjamu? Jika iya, maka itu bisa jadi itu adalah tanda kalau kamu sedang mengalami burnout, lho. Akan tetapi, itu masih satu pertanyaan saja sih, jadi belum sebenarnya benar-benar fix kalau kamu sedang mengalaminya. Nah, biar kamu makin paham soal berbagai ciri-ciri burnout, yuk langsung cek yang berikut ini!

1. Gejala Burnout Ringan: Mudah Merasa Lelah

Mudah lelah merupakan salah satu gejala breakout yang perlu kamu waspadai.
Mudah lelah merupakan salah satu gejala breakout yang perlu kamu waspadai. (Gambar Thirdman via Pexels)

Kehilangan motivasi dalam bekerja dapat membuat kamu mudah merasa lelah. Bahkan, hal tersebut tidak dapat dihindari meski bidang pekerjaanmu adalah passion yang benar-benar kamu gemari sekalipun. Pokoknya, setiap hari yang kamu jalani serasa jadi bad day kalau kamu lagi di kondisi ini. Maka dari itu, kondisi ini idealnya perlu diatasi sedikit demi sedikit dengan cara mencoba menumbuhkan motivasi kembali.

Baca juga: Buku Self-improvement: Bacaan Untuk Motivasi Diri

2. Mudah Sakit

Gejala burnout yang paling mudah dikenali mungkin dari segi fisik. Ini adalah tingkatan selanjutnya dari perasaan lelah dan hilangnya motivasi ketika burnout, yakni kamu jadi gampang nge-drop. Eits, jangan salah. Burnout juga bisa bikin kamu jadi gampang sakit, lho. Menurut laman Alodokter, kondisi burnout yang berkepanjangan dapat menyebabkan imunitas tubuh menurun. Selain itu, munculnya kondisi burnout biasanya dibarengi dengan timbulnya gangguan kecemasan, susah tidur, dan lain-lain.

3. Cenderung Menghindari Interaksi Sosial

Berada dalam tumpukan emosi dan situasi yang tak bersahabat membuat kamu lebih menghindari interaksi sosial. Bahkan, kondisi burnout cenderung membuat kamu mengasingkan diri dari lingkungan sosial, baik itu lingkungan kantor, teman, maupun keluarga. Yah, bisa dibilang kamu menjelma menjadi seorang introvert jika berada dalam fase burnout ini.

Baca juga: Kamu Introvert? Yuk, Jadi Produktif ala Adrian Chandra!

4. Burnout dapat Membuat Kamu Menjadi Orang yang Sensitif dan Emosional

Berdasarkan pengertian burnout yang MinCheck paparkan di awal, kondisi tersebut sangat mempengaruhi emosi atau mood seseorang. Jadi, jangan heran kalau tiba-tiba kamu berubah menjadi orang yang super sensitif dan emosional terhadap rekan kerjamu di kantor. Hal ini bisa terjadi karena tumpukan emosi negatif yang ditambah dengan beban pekerjaan bikin pikiranmu tambah kacau. Kalau kata orang-orang di sosmed sih, kondisi diri yang sensitif ini disebut dengan mode senggol bacok.

5. Gejala Burnout Tingkat Akhir: Performa Kerja yang Menurun

Menurut berbagai pengertian burnout tadi, terdapat satu pengaruh burnout terhadap kinerja karyawan yang sangat fatal. Hal tersebut adalah hilangnya semangat yang tentu akan berpengaruh pada penurunan performa. Ini bisa terjadi karena memang kamu sedang tidak menaruh minat kepada bidang tersebut. Akhirnya, hasil pekerjaanmu pun tidak maksimal. Hal ini tentu nggak bisa dibiarkan karena dapat berpengaruh buruk untuk keberlangsungan kariermu ke depannya nanti.

Jika kamu mengalami gejala burnout yang satu ini, kamu perlu segera mencari tahu penyebabnya. Setelah itu, kamu baru bisa mencari cara untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Penyebab Burnout

Ada beberapa penyebab timbulnya burnout dalam dunia kerja.
Ada beberapa penyebab timbulnya burnout dalam dunia kerja. (Gambar Karolina Grabowska via Pexels)

Ternyata cukup besar juga ya pengaruh burnout terhadap kinerja karyawan. Maka dari itu, penting bagi kamu untuk tahu masing-masing penyebabnya dari gejala burnout yang MinCheck paparkan di atas. Tentunya, tiap orang bisa jadi mempunyai alasan yang beragam mengenai burnout yang mereka alami. Hal ini dikarenakan bidang dan kondisi yang berbeda pula. Namun, ada garis besar yang menjadi persamaan penyebab burnout pada orang-orang. Maka dari itu, yuk simak beberapa penyebab terjadinya burnout dalam bekerja berikut ini!

1. Beban Kerja yang Terlalu Banyak dapat Menyebabkan Burnout

Penyebab burnout yang pertama adalah beban kerja yang terlalu besar dan tak bisa kamu handle. Meskipun kamu adalah seorang karyawan baru yang masih segar dan excited, tentu bakal keteteran apabila dihadapkan dengan tugas yang menggunung. Bahkan, nggak jarang kamu diminta untuk mengerjakan suatu pekerjaan yang bukan bagian dari jobdesc kamu. Eits, kamu perlu berhati hati-hati dengan situasi tersebut karena dapat membuatmu terjebak dalam toxic productivity, lho!

Baca Juga: Toxic Productivity: Kenali Apa dan Cara Menghindarinya

Selain itu, beban pekerjaan yang menumpuk perlahan bakal mengikis minat dan semangat kamu dalam bekerja. Alhasil, kamu akan mulai merasa bahwa pekerjaanmu sangatlah berat, hingga kamu jadi tak punya motivasi lagi untuk mengerjakannya.

2. Tak Adanya Apresiasi

Capek nggak sih, kalau sudah bekerja keras semaksimal mungkin tapi tak ada respons yang baik dan membangun dari orang sekitar? Jangan salah, apresiasi itu penting lho buat menjaga moral, semangat, serta mental kamu supaya tetap waras. Ditambah lagi, berdasarkan pengertian burnout dan berbagai gejala burnout yang telah MinCheck paparkan di atas, kondisi ini erat kaitannya dengan mental dan emosi. Jadi, bisa dikatakan kalau mental kamu perlu terus dijaga, seperti dengan pemberian apresiasi.

Namun, apresiasi itu tak hanya berasal dari orang lain saja, tapi juga dari diri sendiri. Akan sangat percuma jika kamu hanya mengandalkan validasi dari orang lain saja jika kamu sendiri tidak bisa menghargai diri sendiri. Maka dari itu, kamu juga perlu mengapresiasi kerja keras yang selama ini telah kamu lakukan agar semangat dalam diri dan kewarasan bisa tetap terjaga.

3. Rutinitas yang Monoton dapat Menjadi Penyebab Burnout

Salah satu penyebab burnout dalam bekerja yang umum dialami adalah karena kehidupan yang gitu-gitu aja alias membosankan. Kira-kira kamu akan bosan atau tidak jika keseharianmu selalu diisi dengan 8-10 jam kerja dengan beban kerja yang seabrek? Besar kemungkinan kamu akan ngos-ngosan saat menjalaninya karena ibaratnya kamu tidak diberi kesempatan untuk bernafas menikmati hidup. Salah satu cara menyiasatinya adalah dengan melakukan healing di hari libur atau di jam pulang kantor.

Baca juga: Self Healing terbaik dan Cara Melakukannya

Cara Mengatasi Burnout

Setelah tahu pengertian burnout, berbagai gejala, serta penyebabnya tentu kamu ingin tahu bagaimana cara mengatasi burnout dengan baik, bukan? Tenang saja, MinCheck sudah siapkan tipsnya buat kamu, kok. Yuk, simak yang berikut ini!

  1. Jika beban kerjamu terlalu banyak, buat daftar prioritas yang perlu dikerjakan terlebih dahulu;
  2. Jangan sungkan untuk meminta bantuan pada rekan kerja;
  3. Bercerita dengan orang sekitar yang kamu percaya;
  4. Coba bicarakan dengan atasan. Bahkan, kamu bisa coba untuk mengajukan cuti;
  5. Menjaga gaya hidup supaya tetap sehat;
  6. Kurangi stres apalagi sampai overthinking dan coba untuk lebih menerima diri.

Baca juga: Self Reflection dan Manfaatnya untuk Diri yang Lebih Baik

Sekarang kamu sudah paham serba-serbi burnout, mulai dari pengertian burnout sampai cara mengatasinya, kan? Memang burnout itu gampang menyerang siapa pun, makanya kamu harus tetap waspada dalam bekerja agar tidak sampai mengalami kondisi ini. Soalnya, sekali menyerang, bisa bikin kamu uring-uringan, lho. Pada akhirnya, tentu kinerja kamu bakal terus menurun.

Nah, biar kamu nggak gampang burnout, sangat direkomendasikan untuk membuat daftar prioritas dari pekerjaanmu yang menggunung itu. Kamu bisa coba bikin to-do list dengan aplikasi DoCheck. Aplikasi ini dapat menuntun kamu agar lebih produktif dalam menjalani hari-harimu di kantor, lho. Bahkan, walaupun kamu sudah mulai merasakan gejala burnout, kamu bisa mendapatkan rekomendasi goals dari para KOL yang super inspiratif. Yuk, segera download aplikasi DoCheck di Play Store dan App Store sekarang!


Terbaru

Kategori

Scroll to Top