Setiap harinya, isi kepala manusia dihiasi dengan berbagai pemikiran. Entah itu hal-hal yang sengaja kamu pikirkan maupun yang tiba-tiba muncul. Kondisi tersebut kerap juga dapat menimbulkan rasa tidak nyaman karena otakmu dipaksa untuk terus berpikir secara berlebihan. Alhasil, kamu pun jadi overthinking. Kalau kamu, biasanya gimana cara menangani situasi tersebut? Apakah kamu pernah mendengar apa itu teknik brain dump? Kalau belum, yuk baca artikel ini sampai habis!
Baca juga: Brain Dump: Teknik Menguraikan Pikiran ala Dumbledore
Arti Brain Dump
Pernahkah kamu merasakan overthinking? Pasti nggak nyaman banget, kan? Soalnya kamu bakal kebingungan dan stres berlebihan karena terlalu banyak hal yang dipikirkan dalam satu waktu. Selain itu, kondisi overthinking ini lama-kelamaan bakal mengganggu kesehatan tubuh kamu, lho. Menurut laman Halodoc, kebiasaan overthinking ini bisa memengaruhi kinerja otak, pencernaan, bahkan jantung.
Tentunya, kamu tidak mau merasakan dampak buruk tersebut, bukan? Maka dari itu, kamu perlu mulai menata pikiran secara perlahan. Salah satu caranya adalah dengan menerapkan teknik brain dump. Lalu, sebenarnya apa itu brain dump?
Brain dump adalah suatu metode untuk mengeluarkan apa saja yang ada dalam pikiranmu ke dalam sebuah tulisan. Pada dasarnya, teknik ini digunakan untuk memudahkan kamu supaya tetap fokus dengan menata pikiran. Coba kamu bayangkan deh, saat pikiranmu dipenuhi berbagai hal abstrak secara bersamaan, tentu kamu cenderung kebingungan harus memprioritaskan yang mana dulu.
Sebagai contoh, jika kamu merupakan seorang karyawan baru di kantor, tentu kamu bakal merasa grogi dan linglung mengenai hal apa saja yang harus dilakukan pada hari pertama bekerja. Di lain sisi, tentunya kamu ingin memberikan first impression yang baik. Namun, kamu masih bingung mengenai beberapa jobdesc yang harus dikerjakan. Nah, teknik brain dump bakal berguna banget buat kamu pada momen ini. Kamu hanya perlu menuangkan apa saja yang ada di pikiran kamu saat itu. Dalam hal ini, kamu perlu menuangkan beberapa jobdesc yang bikin kamu bingung.
Dengan demikian, tumpukan pikiran yang mengganggu itu dapat di breakdown, sehingga kamu akan lebih mudah fokus dalam menemukan solusi. Selain itu, proses tersebut juga bikin kamu lebih mengerti soal manakah hal yang perlu didahulukan. Kedengarannya sepele, bukan? Namun, sebenarnya teknik ini sangat berguna, lho! Untuk menerapkannya, kamu perlu tahu dulu mengenai kedua teknik brain dump yang bisa kamu coba.
Teknik Brain Dump
Dalam praktiknya, teknik brain dump sendiri terbagi menjadi dua, yakni the basic brain dump dan the four square brain dump. Hal yang membedakan kedua teknik tersebut adalah penerapannya. Lalu, bagaimana penjelasan dan juga penerapan dari kedua teknik tersebut? Yuk, simak yang berikut ini!
The Basic Brain Dump
Teknik ini merupkan dasar dari metode brain dump. Cara melakukannya terbilang cukup mudah, yakni dengan sekadar menyiapkan medium untuk menyalurkan pilihan. Contoh medium yang dimaksud adalah alat tulis ataupun smartphone yang bisa digunakan untuk mencatat. Kemudian, kamu hanya perlu menuliskan segala hal yang mengganggu pikiranmu. Pada dasarnya, teknik ini tidak berbeda jauh dengan metode journaling yang bertujuan untuk mengutarakan perasaan. Bedanya, the basic brain dump berusaha untuk mencatat segala hal yang muncul dalam pikiran dalam suatu waktu.
Baca juga: Journaling: Pengertian dan Manfaatnya
Agar kamu makin terlatih dalam mengeliminasi pikiran-pikiran berlebih tersebut, kamu bisa coba untuk menuliskan segala hal yang akan dan telah dilakukan. Hal ini ditujukan agar kamu terbiasa untuk menguraikan setiap hal yang sedang kamu pikirkan. Soalnya, kamu akan cenderung menemui kesulitan untuk memisahkan pikiran-pikiran tersebut apabila tidak terbiasa.
Bisa diibaratkan jika pikiran kamu yang terlalu penuh itu merupakan rambut kusut yang tidak bisa disisir. Apabila dipaksa, justru akan menimbulkan rambut makin rusak dan susah diatur. Oleh karena itu, kamu perlu memperbaiki permasalahan tersebut dari akarnya, yakni dengan mengganti produk perawatan rambut. Setelah beberapa saat, baru kamu bisa merasakan manfaatnya dan rambut kamu lebih mudah disisir. Momen tersebut merupakan gambaran saat kamu sudah terbiasa menerapkan teknik the basic brain dump,
The Four Square Brain Dump
Jika kamu merasa bahwa the basic brain dump masih kurang, maka kamu tak perlu khawatir, DoCheckers. Soalnya, masih ada satu lagi metode dalam teknik brain dump yang tingkat manfaatnya dapat dikatakan lebih jauh. Namun, cara melakukannya lebih kompleks. Namanya adalah the four square brain dump. Bisa dibilang kalau teknik the four square brain dump merupakan tingkat lanjut dalam metode menguraikan pikiran.
Pertama-tama, kamu perlu membuat garis vertikal dan horizontal yang saling memotong satu sama lain, sehingga membentuk lambang plus (+). Hal ini ditujukan untuk menciptakan empat ruang untuk mencatat. Masing-masing ruang tersebut nantinya akan diisi dengan keempat variabel yang berbeda. Keempat variabel tersebut merupakan thoughts, to do, gratitude, dan top 3 priorities. Apa saja maksud dari masing-masing variabel tersebut? Check this one out!
1. Thoughts
Variabel ini kurang lebih sama dengan teknik the basic brain dump. Dalam tahapan ini, kamu perlu mencatat apa yang kamu pikirkan. Namun, salah satu kendala yang kerap muncul adalah kamu merasa blank dan tidak tahu mau menulis apa. Sebenarnya hal tersebut tersebut merupakan sesuatu yang wajar ketika kamu hendak menuangkan pikiranmu pada medium lain. Maka dari itu, kamu tidak perlu terlalu berpikir keras untuk mencari-cari apa yang kamu pikirkan dan ingin dituangkan dalam sebuah tulisan.
Pada dasarnya, kamu hanya perlu jujur dalam menuliskan apa yang sedang kamu pikirkan. Tak perlu malu untuk menuangkan segala isi pikiran. Lagi pula, tulisan ini nantinya cukup disimpan untuk dirimu sendiri saja, kok. Jadi, tidak perlu menggunakan kreativitas untuk membuatnya.
Baca juga: Ini 5 Langkah Ampuh untuk Melatih Cara Berpikir Kreatif
2. To do
Setelah kamu selesai menuangkan pikiran yang memenuhi kepalamu, kamu bisa lanjut ke langkah selanjutnya. Variabel ini dikenal dengan to do. Kamu mungkin mengenal metode to-do list untuk menguraikan apa saja yang perlu kamu lakukan untuk mencapai suatu tujuan atau goals. Apabila berbicara mengenai teknik the four square brain dump, sebenarnya maknanya tidak berbeda jauh. Dalam tahapan ini, kamu perlu memilah beberapa hal yang sifatnya perlu kamu lakukan dari berbagai pikiran yang telah kamu tuangkan dalam tahapan thoughts.
Baca juga: Membuat To Do List untuk Capai Goals, Gimana Caranya?
3. Gratitude
Saat coba membongkar berbagai pemikiran yang tersimpan, kamu akan cenderung terbawa oleh emosi negatif. Sebagai stimulus agar otakmu tidak terkungkung dalam pemikiran negatif tersebut, teknik ini menganjurkan kamu untuk membuat daftar hal-hal apa saja yang kamu syukuri. Kamu bisa coba menuliskan hal-hal seperti kondisi kesehatan, rezeki, dan usaha yang telah kamu lakukan. Rasa bersyukur yang tertuang ini nantinya dapat membawa kamu merasakan positive vibes yang tentu bakal memudahkanmu dalam menjaga fokus.
4. Top 3 Priorities
Setelah menuangkan berbagai isi pikiran yang telah menumpuk, tentu kamu perlu mengeliminasinya satu per satu, bukan? Kamu dapat melakukannya dengan coba memilih beberapa hal yang masuk ke dalam to do list tadi untuk diselesaikan. Dasar pemilihannya tentu adalah skala prioritas. Apabila kamu adalah seorang mahasiswa tingkat akhir. maka prioritaskan hal-hal yang dapat berperan dalam membantu kelulusanmu. Contohnya adalah memprioritaskan bimbingan skripsi, penelitian, dan revisi ketimbang hal lain.
Gimana DoCheckers, sekarang kamu sudah lebih paham mengenai teknik brain dump untuk mengeluarkan pikiran yang menumpuk, bukan? Untuk mempermudah proses brain dump, kamu bisa membuatnya menjadi sebuah to-do list dengan aplikasi Social To-do List DoCheck. Bahkan, kamu bisa terus memantau progress yang telah dilakukan, lho. Tunggu apa lagi? Yuk, download aplikasi DoCheck di Play Store dan App Store sekarang juga!