Kamu udah pakai LinkedIn, tapi masih belum dapet panggilan kerja? Bisa jadi kamu belum manfaatin fungsi LinkedIn dengan maksimal, tuh. Terus gimana, dong? Yuk, simak lima tips berikut ini biar kamu bisa memanfaatkan fungsi LinkedIn dengan maksimal. Siapa tahu kamu langsung dapet panggilan kerja setelah mempraktikkan tips dari MinCheck, kan? Aamiin, MinCheck doain, ya!
Fungsi LinkedIn yang Harus Kamu Manfaatkan Biar Cepat Dapat Kerja
Seperti yang kamu tahu, LinkedIn adalah jejaring sosial yang memungkinkan penggunanya saling terkoneksi dalam dunia pekerjaan. Nggak hanya para jobseekers, tapi LinkedIn juga dimanfaatkan sama para recruiter untuk mencari kandidat, lho. Oleh karena itu, nggak heran kalau banyak orang berlomba-lomba menghias profil dan memanfaatkan LinkedIn untuk membangun personal branding dengan menarik agar bisa mendapat pekerjaan dan meningkatkan karier.
Akan tetapi, masih banyak nih yang kurang memanfaatkan LinkedIn dengan maksimal. Padahal fungsi LinkedIn itu banyak banget, lho. Apa aja fungsi LinkedIn yang perlu kamu maksimalkan?
1. Membangun Personal Branding dengan Membuat Profil LinkedIn Profesional
Siapa nih yang masih suka ngasal pas bikin profil LinkedIn? Ternyata, kamu nggak boleh asal-asalan lho, DoCheckers. Tentu aja dong, DoCheckers. Profil itu ibarat kesan pertama yang hendak kamu tunjukkan kepada pihak recruiter ataupun teman kamu. Terus, gimana sih cara bikin profil LinkedIn yang bener? Tenang aja, MinCheck udah rangkumin beberapa tips yang bisa kamu aplikasikan biar profilmu makin kece dan kelihatan lebih profesional. Psstt, tips ini dibagiin langsung sama Jane Deehan, Senior Content Marketing Manager di LinkedIn, lho. Simak baik-baik, ya!
Baca Juga: Tips Membuat CV Terlihat Outstanding, Auto Dilirik HRD!
Pemilihan Foto yang Benar
Ternyata, ada kriteria khusus buat foto profil LinkedIn kita lho, DoCheckers. Hayoloh, ada nggak nih yang masih pakai foto asal-asalan? Jangan-jangan kamu malah pakai foto artis Korea dan karakter anime buat profil LinkedIn, nih? Waduh, jangan sampai, ya.
Ternyata, foto yang paling tepat buat profil LinkedIn adalah foto terkini dari kamu dan usahakan wajahmu kelihatan jelas ya, DoCheckers. Katanya sih, foto jarak jauh pakai background pemandangan dan spot foto estetik gitu nggak terlalu direkomendasikan. Gimana nih, DoCheckers? Foto profil yang kamu pakai udah sesuai belum? Jangan lupa diganti ya, DoCheckers!
Headline dan Summary itu Penting!
Kamu termasuk orang yang cuma nyantumin bidang pekerjaan di headline profil LinkedIn? Hmm, menurutmu bakal boring nggak, sih? Biar beda dikit, kamu bisa cantumin lebih banyak soal bidang itu, seperti peran kamu, bagiamana kamu memandang peranmu, ataupun alasan kamu memilih bidang tersebut.
Terus, kalau bagian about atau summary biasa kamu isi dengan apa nih, DoCheckers? Pasti masih banyak nih yang cuma memanfaatkannya buat nyantumin pekerjaan, company, ataupun skill yang dimiliki, kan? Padahal, kamu bisa menggunakannya untuk menceritakan pengalaman kerja dan proyek yang pernah kamu lakukan. Jika kamu masih salah dalam mengisi keduanya, buruan edit profil LinkedIn kamu, yuk!
Cantumkan Pengalaman dan Kemampuan yang Kamu Punya
Biar makin menggugah hati para recruiter, kamu perlu banget buat nyantumin pengalaman kamu nih, DoCheckers. Mungkin kamu bakal bertanya, “kalau belum punya pengalaman harus gimana, MinCheck?” Eits, tenang aja, MinCheck bakal kasih tipsnya, kok.
Kalau kamu adalah seorang pelajar, mahasiswa, ataupun fresh graduate yang belum punya pengalaman kerja profesional, kamu bisa cantumkan pengalaman organisasi, magang, ataupun volunteer dan kepanitiaan yang pernah kamu ikuti. Kalau kamu merasa kurang pengalaman, kamu bisa mencantumkan sertifikat kursus ataupun pelatihan yang pernah kamu ikuti. Justru, itu bakal lebih meyakinkan, lho. Ditambah lagi, kamu bisa mengunggah sertifikat itu sebagai bukti konkret.
Nggak cuma itu aja, LinkedIn juga punya kolom buat nambahin kemampuan atau kompetensi yang kamu punya. Ini bisa kamu jadiin senjata biar makin dilirik perusahaan juga. Tapi, jangan ngasal pas ngisi kolom ini hanya demi dilirik perusahaan dan recruiter, ya! Ingat, kemampuan yang kamu cantumkan di sini harus relevan dan benar-benar kamu miliki.
Sederhananya, kolom pengalaman, sertifikasi, dan skill di profil LinkedIn ini sama saja dengan yang ada di CV, kok. Kamu bisa mengisi keduanya dengan sama persis. Tapi, jangan lupa buat terus kembangkan kemampuan dan pengalaman kamu, ya!
Baca Juga: CV ATS Friendly, Selangkah Lebih Dekat Menarik Perhatian HRD
2. Manfaatkan LinkedIn untuk Membangun Koneksi dengan Orang Lain
Layaknya sosial media lainnya, seperti Instagram dan Twitter, LinkedIn juga memiliki fitur untuk membuat penggunanya saling terhubung. Uniknya, di LinkedIn kamu bisa merasakan sensasi “koneksi” dengan pengguna lain yang berbeda dari sosial media lainnya.
Manfaatkan Fitur Endorse LinkedIn
Di LinkedIn, kamu nggak cuma bisa bertukar like dan comment dengan temanmu. Lebih dari itu, kamu bisa melakukan endorsement terhadap skill yang dimiliki oleh temanmu. Misalkan, temanmu menuliskan bahwa dirinya memiliki kemampuan public speaking, kemampuan berbahasa Inggris, dan lain-lain. Jika kamu mengakui kemampuannya, kamu bisa meng-endorse kemampuan temanmu itu agar terlihat makin kredibel.
Fitur ini adalah salah satu fitur LinkedIn yang menurut MinCheck paling underrated dan harus dimanfaatkan⸺terutama jika kamu ingin membangun koneksi dengan orang lain. Kenapa? Karena orang yang mengunjungi profilmu bisa melihat seberapa banyak orang yang mengakui atau meng-endorse kemampuanmu. Bayangkan saja, jika kamu punya kemampuan tertentu dan koneksi LinkedIn kamu mengakuinya, kredibilitas kamu pun akan meningkat, bukan? Bahkan, kamu bisa saling meng-endorse bersama temanmu, lho. Hmm, simbiosis mutualisme nggak tuh, DoCheckers?
Minta Rekomendasi dari Temanmu
Nggak cuma itu, LinkedIn juga punya fitur rekomendasi yang bisa kamu manfaatkan. Rekomendasi ini bentuknya semacam tulisan yang bisa diberikan orang lain yang pernah bekerja dengan kamu di suatu pekerjaan ataupun proyek. Menurut laman Skill Academy, hal-hal yang dimuat dalam rekomenasi ini adalah testimoni pengalaman dan pandangan orang lain ketika bekerja bersama kamu. Jika kamu punya kenalan yang pernah bekerja sama denganmu, kamu bisa meminta rekomendasi darinya melalui fitur request recommendation yang bisa kamu temukan ketika mengunjung profil LinkedIn rekanmu.
Kamu baru membuat akun LinkedIn dan belum punya koneksi? Tenang aja, DoCheckers. Kamu bisa menunjukkan eksistensimu dengan rajin memberikan komentar atau tanggapan di postingan orang atau perusahaan. Kalau kamu comment di laman perusahaan, siapa tahu kamu bisa dilirik, kan? Tapi ingat, jangan memberikan komentar negatif dan terus sebarkan komentar positif.
Baca Juga: Peran Networking dalam Kesuksesan Rawtype Riot
3. Fungsi Esensial LinkedIn = Mencari dan Melamar Pekerjaan
Tentu saja! Branding di profil LinkedIn yang telah kamu susun sedemikian rupa itu tak akan ada artinya jika kamu tak mencari dan melamar pekerjaan yang sesuai dengan passion dan kemampuanmu. Mencari pekerjaan di LinkedIn memang nampak sebagai suatu hal yang sepele, tapi setelah melakukannya, kamu akan mendapat rekomendasi pekerjaan sejenis dari LinkedIn secara otomatis. Hal itu tentu akan mempermudah kamu dalam mencari pekerjaan, kan?
Selain itu, cobala untuk ikuti influencers ataupun pekerjaan yang kamu minati. Selain bisa dapet pengetahuan dari apa yang mereka bagikan, kamu bakal sering dapet info soal lowongan pekerjaan dari sana.
Menurut laman Cermati, LinkedIn merupakan tempat dimana para eksekutif perusahaan rajin mencari calon pekerja. Hal ini dikarenakan LinkedIn memberikan akses yang praktis menuju data para jobseeker dan profesional. Maka dari itu, kamu harus melengkapi profil LinkedIn seperti yang telah dijelaskan di atas, supaya makin menarik perhatian dan minat mereka untuk merekrut kamu.
Selain memaksimalkan fungsi LinkedIn, kamu tetap harus mengembangkan kemampuan dan terus produktif setiap harinya sebeluim terjun ke dunia kerja. Kamu bisa memanfaatkan aplikasi Docheck untuk membantu produktivitasmu sehari-hari. Buatlah to-do list dengan mengatur goals dan task pribadimu, lalu pantau perkembanganmu. Unduh DoCheck di Play Store maupun App Store sekarang juga untuk memulai langkah pertama menjadi lebih produktif.